Ini request dari deuxviii ya, udah di buatin. Semoga suka sama ceritanya xixixixixi
"Nikah muda"
"Aku kan udah bilang mah, aku gk mau nikah muda!" bentak Irene setelah mengetahui dia di jodohkan tanpa sepengetahuan dia.
"Mama sama papa juga dulu nikah muda, tapi liat... kami bertahan sampe sekarang. Kalo mama gk di jodohkan sama papa kamu, kamu juga gk mungkin ada sekarang" bujuk Taeyeon, papa Irene datang dan duduk disampingnya.
"Irene.. papa gk akan paksa kamu, tapi setidaknya liat dulu calonnya bagaimana. Kalo gk cocok ya udah, kalo kamu mau malah bagus…" Taeyeon menyenggol Siwon memberi kode.
"… ya intinya kamu harus nikah" kata Siwon bingung, Taeyeon menghelas nafas "Tapi kan aku masih kuliah mah, pah" kata Irene gemetar menahan tangis.
"Pokoknya kalian harus ketemu besok, pas liat cowoknya di jamin pasti suka. Dia ganteng kayak papa" kata Siwon, "Punya suami gini amat ya ampun" kata Taeyeon.
"Besok pergi kuliah macam biasa, sore kalian harus ketemu. Nanti papa yang jemput terus langsung anter kamu ke cowok itu" Siwon dan Taeyeon pun keluar dari kamar Irene.
Irene menangis dan mengunci kamarnya, terus memikirkan apa yang akan terjadi padanya.
#esoknya
Jam 16.00 KST (uwu)
Siwon sudah menunggu Irene di depan kampus, Irene yang melihat akan hal itu ia langsung berbalik arah dan kabur.
"IRENE!! MAU KEMANA KAMU!!" teriak Siwon lantang sampai orang disekitar memperhatikan, Siwon pun mengejar Irene.
Irene terus menghindar dan masuk ke salah satu mobil. Dengan nafas terengah-engah dia berkata "Tolongin gua, gua… lagi sembunyi" ucapnya.
Siwon menghampiri mobil tersebut, "Jin? ternyata kau disini" kata Siwon, Jin menurunkan kaca mobilnya dan mengunci pintu mobil.
"Iya om, baru mau pulang" ucap Jin dengan datar, "Ooh. Ternyata udah bareng Irene ya jadi om gk usah nganter dia ke kamu" kata Siwon. Mendengar hal itu Irene sontak terkejut.
'Mampus gua, jadi dia ini… gimana dong ini' -batin Irene
"Jadi lu yang mau dijodohin ama gua?" tanya Irene "Udah tau nanya lagi" kataJin sambil mengeluarkan seringainya
Irene mencoba membuka pintu tetapi sudah di kunci oleh Jin, "Kita pergi dulu ya om" kata Jin dan langsung tancap gas. Irene memukul-mukul kaca mobil tetapi papanya hanya melambaikan tangan dan tersenyum.
'ganti bapak aja lu ren' -author
"Apes" gumam Irene, "Polos banget sih lu. Main masuk mobil orang gk liat-liat. Bg" kata Jin, Irene hanya menatap kesal. "Apa lu, awas ntar naksir lagi" kata Jin.
"Kita nikah minggu depan, siapin diri lu" ucap Jin, "Hah? Minggu depan?! Kan gua bilang gk mau! Kenapa kalian maksa terus sih?!" bentak Irene. Jin menatap Irene sejenak, lalu ia membelokkan mobilnya ke kanan.
"Heh! Ini bukan jalan ke tempat janjian, balik!!" bentak Irene lagi tapi Jin hanya diam.
"Lu udah di jodohin ama gua sejak kecil, jadi jangan banyak alasan" kata Jin.
Mereka pun sampai di Apartement milik keluarga Kim. Jin menarik tangan Irene dengan kuat, masuk ke apartement.
"Lepasin gk!" Jin pura-pura tidak mendengar dan terus menarik Irene "Gua bilang lepasin!!" teriak Irene. Jin membuka password pintunya dan membawa Irene masuk lalu mengunci pintunya.
"Apa sebenarnya lu lakuin? Lu gila ya? Hah?!" bentak Irene, "Lu gk bisa ngelak lagi. Gua tau lu gk mau, tapi lu harus nikah sama gua. Karna dari dulu, milik gua" kata Jin.
"mau lakuin apa pun lu gk bisa lari dari kenyataan. Gua nikah sama lu buat dapet aset keluarga gua" jin berjalan perlahan ke arah Irene.
"Abis nikah lu harus punya anak dari gua, setelah itu terserah lu mau ngapain. Ceraiin gua, ninggalin gua itu terserah lu" ucap jin, "Lu kira gua barang?!" teriak Irene.
"Kita mulai dari sini" ucap Jin sambil melepas jaketnya
Ps : maaf ya, karena bikin di memo tulisannya jadi ke tengah. Mudah2an suka ceritanya :)