Chapter 14

1.3K 103 11
                                    

Hari bahagia untuk Sakura pun tiba. Yah sebenarnya hari ini adalah hari bahagianya, tapi entah mengapa, ia begitu tak menginginkan hari ini datang. Sebenarnya dirinya merasa bersalah pada Sasuke. Tapi menurutnya lebih baik untuk melakukannya dari pada harus menyakiti perasaan Sasuke lagi

"Sakura apa kau siap?" tanya Ino khawatir

"Sakura-chan, pilihlah jalanmu sendiri. Pilihlah jalan menuju kebahagiaanmu" ucap Hinata.

"Ini sudah jalanku Ino, Hinata-chan. Aku harap kalian mendukungku" ucap Sakura sambil menitikan air mata

"Jangan menangis Forehead, kau merusak riasanku" ucap Ino tertawa, tapi air matanya juga mengalir. Mereka saling berpelukan. Mereka saat ini sedang berada di dalam kamar Sakura. Naruto tiba-tiba masuk

"Gomen mengganggu acara kalian. Ada yang ingin kusampaikan. Hanya pada Sakura-chan" awalnya Ino menolak, tapi Hinata seakan tau apa yang akan dibicarakan Naruto menarik Ino pergi dari tempat itu

"Sakura, masih ada waktu jika kau ingin berbalik dari jalan ini" ucapan Naruto membuat Sakura tersenyum getir.

"Aku tak mau menyakiti hati Sasuke-kun, Naruto"

"Tapi jika kau memilih menikahi Sasuke tapi perasaanmu sebenarnya sudah milik pria lain, kau akan lebih menyakitinya"

"Aku bingung Naruto" Ucap Sakura sambil menangis. rusak sudah riasan yang sudah susah-susah dibuat Ino

"Sakura, ada yang ingin kuceritakan sebenarnya kepadamu. Waktu itu aku bertemu dengan Sasuke di lapangan tempat latihan tim 7" berhenti sejenak, Naruto duduk bersila didepan kaki Sakura, sambil terus memperhatikan ekspresi wajah Sakura yang berubah-ubah

"Waktu itu kupikir Sasuke kesana karena ingin bernostalgia dengan tempat itu, tapi ternyata dugaan ku salah. Sasuke menunggu Kakashi-sensei" Naruto kembali memberhentikan ceritanya menunggu reaksi Sakura

"Apa yang mereka lakukan?" tanya Sakura penasaran dan sudah muai meredahkan tangisnya

"Sasuke menyuruh Kakashi-sensei jujur tentang perasaanya padamu, tapi.. sensei tidak mau jujur. Sampai karena mungkin merasa terdesak, Kakashi-sensei jujur tentang perasaanya padamu, yang membuat Sasuke murka dan memukuli Kakashi-sensei" oh jadi itu kenapa waktu pemeriksaan Sakura melihat Kakashi baru saja dipukuli

"Setelah itu Sasuke berujar bahwa ia sering melihat tatapan kalian berdua yang berbeda. Tatapanmu pada sensei sperti tatapanmu pada Sasuke dulu" Naruto kembali berhenti

"Dan waktu kau dan Kakashi-sensei bertengkar di ruangan hokage waktu itu, sebenarnya aku mendengar semuanya Sakura. Dan Saat aku ingin berbalik pergi ternyata Sasukepun ada disitu. Dan diapun langsung berbalik pergi. Aku tak bisa mengejarnya. Sasuke tau Sakura. Dia tau bagaimana perasaanmu padanya. Jangan lagi menyakiti hatimu, hati Sasuke, bahkan hati Kakashi-sensei" Sakura benar-benar kaget dengan cerita Naruto, bagaimana bisa ia tidak tau kalau selama ini Sasuke mengetahui tentang perasaannya?

"Aku akan lebih menyakiti hati Sasuke jika aku memilih Kakashi dan meninggalkan dirinya Naruto. Ini bukan lagi jalanku. Ini jalan Sasuke, Naruto. Hanya Sasuke yang dapat memutuskan jalan mana yang akan ia ambil" ucap Sakura berusaha terlihat tenang, sedangkan Naruto. Tak dapat berkata-kata lagi. Ia benar-benar tidak tau caranya menghentikan pernikahan ini. Pernikahan yang akan membuat orang-orang yang ia sayangi tersakiti

"Tolong kau panggilkan Ino, Naruto. Ino pasti marah karean riasanku rusak" ucap Sakura mengalihkan pandangannya ke arah jendela kamarnya

Naruot pergi dari situ dan masuklah Ino, Ino langsung berdecak kesal melihat riasan Sakura benar-benar hancur. Tapi ia tau bukan saatnya untuk mengomel karen sahabat merahmudanya ini benar-benar dalam situasi yang buruk sekarang.

Is This Destiny? ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang