@sewarsabulan
Bandung, 2023.
Siang itu, hari-hari yang shabi jalani tak lagi bersama fikri. Di kelas hanya menyisakan mereka yang belum pulang. Sasa dan wilna sudah keluar kelas terlebih dahulu karena eskul, begitu juga dengan yang lainnya.
Di antara kesepian kelas, yang tersisa mereka berdua, shabi sibuk bermain ponsel dan fikri yang sibuk memandangi shabi, sebenernya setelah shabi enggan di hubungi untuk di beri penjelasan, fikri sudah lelah tapi ia berharap jika shabi mau mendengar atau sekedar menanyakan penjelasan nya pada anak itu.
Namun, hal yang tidak ia duga adalah shabi melihat Davina menghampiri fikri kedalam kelas, seperti yang sudah kenal lama. Davina menempel pada fikri dan mengajak nya pulang bersama. Yang lebih menyakitkan adalah reaksi fikri yang tak ada penolakan.
Tapi, untung saja di situ ada Kak Raevan. Yang melihat kejadian tersebut kemudian langsung masuk ke kelas
"Bi, pulang bareng aku aja. Panas" Ucap Kak Raevan sambil menarik tangan shabi untuk keluar dari kelas.
"Kak, sakit." Ucap Shabi saat perjalanan pulang.
"Pasti, shabi. Tapi kamu lihat kan?mereka sedekat itu, bi..." Ucap kak Raevan kemudian shabi mengangguk pelan.
"Aku denger rumor nya mereka makin deket, awalnya aku mau minta penjelasan fikri...tapi aku udah terlalu sakit kak, sakit banget." Ucap Shabi.
Hari itu, yang terjadi di antara mereka adalah kesalah pahaman. Bandung, bandung yang menjadi sumber luka mereka berdua kini.
"Jangan di paksa, bi." Ucap kak Raeevan yang kini tengah duduk bersama shabi di depan rumah shabi.
"Apanya, kak?" Tanya shabi.
"Perasaan kamu, jangan egois. Kamu sakit bi, dia jahat udah ya?" Ucap kak Raeevan kemudian shabi terdiam.
"Aku, se pantes itu ya kak buat di permainkan?" Satu kata yang terucap dari mulut shabi membuat kak Raeevan membelakan matanya. Ia menatap shabi sambil menggelengkan kepalanya.
"Nggak, bi nggak. Kamu nggak pantes dapet itu bi, kamu pantes dapet kebahagian. Jangan mikir gitu, ya?" Ucap kak Raeevan membuat shabi terdiam.
Hari itu, yang tersisa dari mereka adalah peran ketiga yang sama sama bersemayam dan datang untuk menenangkan.
Sedang, shabi tak pernah tau apa yang terjadi di sisi fikri selama bertahun-tahun tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prihal Bandung Dan Luka Kita - Lee Heeseung
Fanfiction" Bandung itu indah, Fikri. Namun tergantung kita melihat bandung dari sisi mana." Ucap Gadis tersebut. "lalu, sekarang kamu melihat Bandung yang seperti apa, Bi? " Ucap anak lelaki di samping nya tersebut dengan penuh tanda tanya. " Hal yang bahagi...