"Coba gue pinjem"
"Gue bohong bilang suka sama Lo"
"Lo,, siapa?"
- Cerita retjeh yang dibuat berdasarkan halu.
- Ga bisa buat deskripsi. Tinggal cuss baca aja kalo minat.
- Bahasa non baku
- Alur kisah dengan konflik ringan, kalian gak perlu pusing
...
Di salah satu rumah terdengar suara merdu sang malaikat keluarga rumah tersebut.
“Miso, bantu mamah sini.” Panggil mama Miso dari ruang tamu.
“ada apa ma?” tanya Miso yang berjalan dari arah dapur menuju ruang tamu
“ini, tolong belikan semua yang ada dicatatan ini ya.” Ucap mama Miso sambil memebrikan secarik kertas yang dipenuhi dengan daftar belanjaan.
"Mama mau buat kue yang kemarin lagi?"
"Iya, besok anaknya mama Siska ulang tahun. Dia minta dibuatin kue itu. Anaknya suka" ucap mama senang
"Wah, tuhkan ma bener apa aku bilang. Mending mama buka toko kue aja. Kue mama itu enak, cuma ya kalo resep baru agak sering gagal. Tapi setelahnya enak kok. Serius"
"Ahh mama takut nantinya mama lebih sibuk di toko. Udah gih sana nanti kemaleman loh pulangnya"
"Aku beli bahan ini semua dimana ma? Kan aku gak pernah belanja"
"Di supermarket yang Deket salon langganan kita. Disana lengkap kok"
"Wah mah jauh" lesu Miso
"Bawa motor mu lah jangan sepeda Mulu biar gak capek"
"Enggak ah, enakan sepeda hehehe"
"Nanti kamu beli es krim ya buat stok kamu. Udah abis tuh, ga sadar kan kamu"
"Lah semalem aku liat masih banyak loh ma. Siapa yang habisin coba?"
"Papa kamu lah. Temennya kesini pas kamu udah tidur. Dia kayak anak kecil, menyajikan es krim buat temennya. Heran"
"Dih papa kayak kehabisan akal aja buat kasih sajian ke tamu"
"Hahah tau tuh papa kamu"
"Suami mama itu kan"
"Hahaha iya iya. Udah gih sana. Hati-hati jangan buat ulah"
“hemmm, okaydeh kapten” ucap Miso sambil memberi hormat seperti prajurit kepada kaptennya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Miso pun langsung berjalan menuju halaman belakang rumahnya untuk mengambil sepeda kesayangannya yang biasa ia gunakan untuk melakukan aktifitas seperti pergi ke supermarket atau hanya sekedar berjalan-jalan menyegarkan tubuhnya.
Miso akhirnya sampai disalah satu supermarket yang cukup jauh dari rumahnya, karena disupermarket inilah ia bisa menemukan seluruh daftar belanjaan yang tertulis dicatatan tadi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Supermarket itu tampak begitu lengkap dan ia sesegera mungkin mengambil troli untuk membawa belanjaannya nanti.
Ia memulai aksi belanjanya dengan memilih sayur mayur terlebih dulu, karena bilik itulah yang terdekat dari pintu masuk supermarket.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Miso! Lagi apa?” ucap pria yang berdiri disamping Miso sambil membawa keranjang belanjaan.
“eh, Anji! Ini gue lagi belanja disuruh mama gue. Lo sendiri lagi apa?” saut Miso
"gue juga lagi belanja nih nemenin kakak gue tuh” jawab Anji sambil menunjuk kakaknya yang sedang memilih buah-buahan.
"Ohh lu punya kakak toh, baru tau gue"
"Gue anak tunggal. Itu kakak sepupu gue baru sampe dari Bandung dia tuh."
"Oh seru dong ya ada temen dirumah"
"Seru dari mana, ribet yang ada"
"Hahaha jangan gitu lah. Lu gak mau kenalin gue ke dia?"
"Eh lu mau kenalan sama orang kayak gitu?"
Belum Miso menjawab, Kakak sepupu Anji menghampiri sambil berkata
"Nji, bantuin gue Napa! Enak-enakan lu ye modusin cewek cakep"
"Apaan si lu njirrr. Temen kampus gue dia tuh"
"Eh temen kampus Anji. Kok mau sih jadi temennya? Hahaha"
Miso hanya bisa menanggapi dengan tawanya
"Eh kenalan yuk, gue Raisa yang dipaksa takdir jadi kakak sepupu Anji"
"Hahaha kakak kok lucu sih, Gue Miso"
"Anjirrr gue dibilang lucu. Gue tuh savage cool and cannot calm"
"Tuh kan Mis, lu pasti nyesel kan udah kenalan sama dia" ucap Anji yang langsung dihadiahi toyoran kepala
"Sakit kak!!!! Ya Allah gue tinggal nih ya biar lu nyasar!" Ancam Anji
"Tinggal Sono. Gue udah ada temen baru. Gue mau belanja Ama Miso aja. Udah sono lu pulang!"
Miso dan Anji pun kaget dengan ucapan dari Kak Raisa yang sangat ringan padahal baru pertama bertemu miso.
"Lah Miso gak tau rumah gue kali kak."
"Gue tau kok. Gue juga pernah kerumah lu"
"Hah? Kapan Mis?"
"Waktu mama gue arisan di rumah lu"
"Udah lah Mis, gak perlu lu jelasin panjang lebar ke orang bloon kayak Anji. Buang-buang waktu aja"
"Kak! Diem sih Napa!"
"Ah bodo nji, udah yuk Mis lanjut belanja" ucap kak Raisa langsung menarik lengan Miso meninggalkan Anji sendirian.
"Ahaha yodah ayok kak, aku mau ke bagian bahan roti"
"Ayok, udah sana lu. Pulang aja duluan."
"Oke gue pulang! Awas aja lu sampe rumah gak gue biarin lu tidur di kasur! Gue kunci semua pintu kamar tamu! Kalo perlu, gue suruh temen temen gue nginep biar lu keberisikan."
"Yeeee gue bisa ngadu ke Tante apa loo bisanya ancem doang"
"Ssssstt udah ayo kak kalo masih mau keliling." Ucap miso menarik lengan kak Raisa
Anji yang melihat itu pun jengah dan langsung kembali kerumah. Sebenarnya mereka sudah biasa bertengkar, tapi ada kalanya Anji heran kenapa kakak sepupunya itu sulit dikalahkan.
"Bodo lah, capek gue muter-muter Mulu. Mendingan pulang rebahan"