0.7

40 3 0
                                    

You are my best messenger.

--

You are the best of all the greatest.
You are my support system.
You are my universe.

It's a lyric for new melodies. Written by Sea and Sky to become a Universe.

Their pen name is Universe.

Keduanya saling menatap dengan mulut terkunci rapat. Saling memahami lewat pancaran mata masing-masing. Diamnya mereka adalah sebuah kebiasaan, sesuatu hal yang buruk.

Hubungan mereka adalah sebuah bentuk keseriusan untuk percaya pada kesetiaan masing-masing bahwa jarak bukanlah apa-apa.

Akan tetapi, kesetiaan tanpa sebuah keseriusan adalah omong kosong.

Dan hal itulah yang selalu tertanam baik dalam benak Sea sepanjang ia menjalin hubungan dengan Loritz.

Berdeham dengan skala besar, laki-laki itu mengedip sesekali hingga suara rendahnya terdengar kemudian, "Can I ask you something?"

Anggukan didapati Loritz dari kekasihnya. Maka melanjutkan dengan penuh harap yang selanjutnya ia ucapkan, "Kamu serius dengan hubungan kita?"

Seharusnya bukan perkara besar dan Sea hanya perlu mengangguk mengingat hubungan keduanya sudah memasuki usia tiga tahun lebih.

Tetapi ekspektasi memang selalu tidak seindah realita. Sea menggeleng dengan wajah keras dan tersenyum tipis.

Serta merta tubuh Loritz menegang dengan degup jantung yang bukan main cepatnya. Ia kecewa pada mimik wajah yang ditampilkan kekasihnya alih-alih pada gelengan tersebut.

Semuanya menjadi rumit dalam sepersekian detik.

"You love me, right?" Tanpa menunggu, Sea dengan senyum lebarnya mengangguk kemudian berdiri untuk mendekati Loritz yang sedang berada di depan meja kecil berisi puluhan hvs berserakan.

Perempuan itu menunduk untuk mencium sekilas sudut bibir kekasihnya, "Aku mencintaimu. Perasaan ini masih sama dan mungkin bertambah besar dari hari ke hari setelah kamu meminta aku untuk menjalin sebuah hubungan tiga tahun lalu di belakang stage besar saat itu."

Loritz tersenyum. Senyum suatu kelegaan bahwa hubungan ini tidak sia-sia seperti pikirannya. Keduanya memiliki hati yang keras dan tekad yang kuat akan sesuatu. Jadi, jika sampai saat ini salah satu dari mereka tidak mampu mengubah pandangan akan sebuah hal, biarkan waktu yang menjawab.

Karena Loritz paham, ia sungguh serius dengan hubungan ini dan memberikan segala kesempatan yang ada untuk sebuah kemungkinan di kemudian hari harus ia lakukan.

"Let's make it clear Sweetheart," Laki-laki itu berdiri untuk memeluk sang perempuan. Ia menyandarkan beban tubuh kekasihnya itu untuk memeluk dengan posesif. "Aku serius dengan hubungan kita sedari awal. Aku paham kamu memiliki sesuatu yang sampai sekarang belum merubah pandanganmu akan sebuah keseriusan, tapi aku mohon dengan sangat ... kamu milikku dan tolong tetap seperti ini sampai kita berdua tahu apa yang selanjutnya akan dilakukan dengan persetujuan bersama."

Loritz tidak akan pernah bisa menjadi serius jika bukan karena kekasihnya. Pun Sea tidak akan pernah bisa menjadi penurut dan melow jika bukan karena lelakinya.

Eleutheromania Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang