0.9

43 3 0
                                    

"Aku mengenalmu begini, baik buruknya kamu adalah konsekuensi dan aku menerima."

——

Loritz mengenal Sea sebagai perempuan itu si anak yatim piatu. Orang tuanya meninggal karena entah hal apa, ia tidak ingin bertanya. Menunggu Sea menceritakan dengan sendirinya karena ia yakin, Sea akan menceritakan saat perempuan itu mau dan siap.

Sore itu Loritz pergi dengan supir dan Daniel. Membawa laptop yang biasa untuk produksi musik dan beberapa barang penting lainnya.

Laki-laki itu pergi dengan berlapis pikiran tentang sang kekasih. Perempuan itu yang selalu enggan membahas perihal pernikahan. Perempuan itu yang selalu menyatakan sebuah kalimat cinta tanpa tindak nyata. Ia bahkan berulang kali memberi petunjuk untuk sebuah keseriusan yang selalu perempuannya anggap lalu.

"Loritz, Honey Blue sudah sampai di Sky Record." Daniel baru saja selesai mengangkat telepon dari seseorang di Sky Record bahwa soloist tersebut sudah lebih dulu datang. Bahkan untuk hal sepele ini saja, Loritz lewatkan hanya karena pikirannya yang bercabang.

Mengangguk tanpa menjawab, laki-laki itu memejamkan mata lalu mengusap wajahnya dengan gusar.

Musiknya tidak pernah serumit percintaanya.

and then, did i really love you alone...

Sekelebat lirik menyambanginya yang kini tersenyum tanpa sadar.

Dua puluh menit sudah melewati jalanan Las Vegas yang cukup ramai. Ia keluar bersama Daniel di sebelah kirinya.

"Rex?" Merasa ditanyai, Daniel menoleh hendak mengangguk saat tiba-tiba dari arah belakang seseorang mengaggetkan keduanya.

"HEI!" Itu James dan Cinnamon di belakangnya. Pasangan yang selalu bisa membuat orang lain iri. Mereka berada di bagian rekaman dan finishing track serta broadcasting socmed.

Memukul main-main kepala James, Loritz memegangi dadanya yang bergemuruh tiba-tiba.

"Yang lain sudah menunggu di dalam." kata Cinnamon dengan menunjuk pintu masuk Sky Record.

Mereka berempat jalan bersisihan dua dengan Cinnamon dan Daniel di belakang.

"Hi man-" sapa Loritz saat melihat Honey Blue sedang berkutat dengan ponselnya di ruang tunggu lantai dua Sky Record. "Maaf menunggu lama." imbuhnya lagi dengan wajah meringis tanda bahwa ia pun tidak nyaman dengan tenggang waktu yang ada.

"Jay Bjorn, cukup panggil Jay." kata laki-laki yang saat ini ikut berdiri menyambut jabat tangan Loritz dan kedua orang di belakangnya.

"Jadi Honey Blue adalah nama panggung?"

Jay mengangguk dengan senyum lebar di wajah, "Perusahaan tidak setuju aku memakai nama asli ... jadi ya, begitulah..." Keduanya tertawa lalu Loritz mempersilahkan Jay untuk mengikutinya ke lantai tiga, tempat di mana ia bisa fokus menulis lirik, membuat melodi dan bertukar pendapat dengan rekan kerjanya.

———

Bising suara dari lantai satu membuat Sea mau tidak mau berlari turun untuk melihat ada apakah disana. Tanpa bekal apa pun, ia tetap melangkahkan kakinya dengan ringan tidak menaruh rasa curiga akan sesuatu sama sekali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eleutheromania Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang