08 | Twins

107 22 3
                                    

Gara berhenti sejenak waktu melihat ada sebuah koper di ruang tengah. Ah koper itu, Gara kenal sekali milik siapa koper merah berstiker astronot juga benda langit lainnya. Buru buru dia naik ke kamarnya agar tidak bertemu dengan si pemilik koper itu.

Tapi mana sempat, keburu telat.

Si pemilik koper udah berdiri tepat di depan Gara membuat Gara menatap sinis kearahnya.

"Lo gak kangen gue gitu?" ucap cowok tadi sambil ngerentangin tangannya. Gara masih diam dengan tatapan sinisnya.

"Ah elah sia sia gue balik dari LA gak disambut sama kembaran gue sendiri." ucap cowok tadi yang diduga kembaran Gara.

"Gue juga gak nyuruh lo balik kesini, gue tau lo pasti betah sama bule bule yang suka pake baju haram disana." ucap Gara membuat kembarannya berdecak.

"Sayangnya opini lo seratus persen salah, YANG ADA GUE STRES ANJIR DISANA MIKIRIN LO!" kaget si Gara tiba tiba kembarannya ini ngegas, soalnya congor kembarannya ini 11 12 sama congor Nata, gas elpiji soalnya yang dicemilin.

"Alah mana ada sejarahnya Daniswara Sadana mikirin gue, nyesel kan lo gak ngajak gue ke LA." ucap Gara sembari menyisir rambutnya ke belakang.

Dana cuman bisa memutar bola matanya malas. Dulu dia ke LA gak bilang bilang dulu sama Gara terus berangkatnya pas Gara udah tidur, Gara pikir kembarannya itu lagi nginep dirumah temennya eh waktu liat snapgram Dana lagi di LA ninggalin dia di Indonesia yang harus dengerin cekcok orangtuanya hampir tiap hari.

'DANA ASU!!!' ya itu umpatan Gara waktu tau Dana udah di LA.

Makanya waktu liat kembaran nya balik dia sinis banget soalnya masih kemusuhan, tapi lama lama juga akur kayak sekarang.

"papa sama mama belum pulang?" tanya Dana yang membuat Gara menggeleng.

"udah ah gue mau ke kamar," ucap Gara sambil mendorong tubuh Dana. Di kamar Gara langsung merebahkan tubuhnya di kasur perlahan matanya terpejam bersiap untuk ke alam mimpi, tapi itu semua langsung sirna waktu Dana dengan tidak santuy nya membuka pintu kamar Gara.

"ganggu banget lo anjing ah elah." kesal Gara yang proses tidurnya dirusak oleh kembarannya.

"halah masih jam segini molor aja lo." ucap Dana yang udah duduk di meja belajar Gara. Matanya menjelajah melihat lihat yang ada di meja belajar kembarannya hingga penglihatannya terfokus sama satu kertas, "Ayla Myesha Juanda? Siapa tuh?"

Buru buru Gara bangkit dari kegiatan rebahannya dan langsung menyambar kertas yang dipegang Dana tadi, takut yang ditemuin Dana barusan itu isinya haluan dia semua. Dan bener aja itu kertas isinya list kalo udah nikah sama Ayla.

HALU BENER BOS.

"cewek gue, mau apa lo?!" ucap Gara sewot.

Mendengar ucapan adik kembarnya membuat Dana langsung ketawa kenceng banget, "BUAHAHAHAHA MANA ADA CEWEK YANG MAU SAMA LO."

"dih ngeremehin gue lo, justru banyak yang ngantri pengen jadi pacar gue."

"secantik apa sih cewek lo itu? Kalo jelek ya gue maklumin sih." Gara mengambil handphone nya dan mencari foto Ayla yang dia simpan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Serenity - Choi Soobin auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang