04.

1.6K 318 26
                                    

.
.
.
.
.
.
.

"Yang sudah saya pilih jadi ketua, silahkan maju ke depan" Ucap guru biologi, bu siska.

"Tenang rose, gue bakal dapetin nama lo" Ucap jessica, lalu beranjak melangkah ke depan

Rose cuma bisa pasrah aja, semua ketua pada bagus, pintar.

Kecuali dio.

Cengengesan dia.

Seneng banget kata nya kalo belajar biologi, apa lagi bahas materi sistem reproduksi. Apa lagi sekarang di buat kelompok untuk membuat video materi tentang hormon perempuan menstruasi.

Kalo sampe satu kelompok sama dio, bisa bisa dia yang di jadiin kuli.

Rose melihat jessica yang cemberut, karna tidak dapat nomor absen rose. Rose mengibas kan tangan nya.

"Yo wes rapopo" Ucap rose, ketika jessica sudah duduk di samping nya.

Eh yang di depan heboh.

"Winwinku, kita bersatu..." Seru dio, mengangkat kertas yang berisi nomer absen winanta.

Winanta tepuk tangan kecil, sambil nyengir "yeaayy"

"Tuh kan, udah terkontaminasi kan?" Bisik jessica, menunjuk winanta.

"Ohh~ my rowsehh~"

Udah perasaan rose gak enak.

Udah kaya kena nasib sial gitu, sekelompok sama dio.

"come here baby~" Ledek dio, menaik turunkan alis nya.

Geli bjirrr..

"Dosa lo udah berkerak kaya nya, maka nya sekelompok sama dio" Ledek jessica, rose memutar kedua bola mata nya.

"Lusa di kumpulkan ke saya via email, jangan sampai telat. Telat nilai biologi kalian hangus" Ucap guru biologi.

Rose mendengus kasar, gak tau dah kelar tepat waktu apa enggak. Ngeliat anggota nya aja gak memungkin kan.

"Nanti kita beli softek yang ada buntut nya, biar ada kesan nya gitu" Ucap dio ke winanta.

"Lah emangnya softek buntut nya ada?" Tanta winanta

"Nenek gue make"

"Dih, nama nya nenek nenek ya udah menopause lah"

"Nenek gue limited edition"

Rose yang denger itu aja udah pusing sendiri, apa lagi nanti pas kerja kelompok.

"Gue tanya softek buat apaan? Emang butuh softek?" Tanya winanta.

"Buat endors"

Jessica yang denger itu ngakak "dahlah, ancur"

.
.
.
.
.

Sekarang udah waktu istirahat, sepanjang jalan mau ke kantin rose komat kamit supaya chandra gak nongol batang hidung nya.

Doa hujan pun di baca sama dia.

"Rosellia.."

Rose memberhentikan langkah nya, lalu memutar tubuh nya ke belakang mendapati dimas yang tersenyum dan berjalan menghampiri nya.

Dimas , ganteng, semua siswi pada suka.

Dan dia kaya nya mau mepet ke rose, makin runyam aja kehidupan rose di SMA.

Nasib jadi orang cantik, pffftt.

Dimas menyodorkan kotak bekal, rose mengangkat kedua alis nya "di makan nya, aku yang buat"

[2] CognizantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang