15. Ketakutan

144 33 22
                                    

Warning! Typo bertebaran

Tandai jika ada typo:)


Spam komen disetiap paragraf
dan jangan lupa votenya😉


Masa lalu bukan untuk dikenang
Jika sudah tidak memiliki perasaan
Bersikaplah dengan tenang.
- Arjuna Putra. M

SELAMAT MEMBACA

🌼🌼🌼

Pagi harinya seperti biasa Arbilla bangun lebih awal untuk membersihkan rumahnya terlebih dahulu, ia mencepol rambutnya asal dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.

Setelah itu ia segera turun lalu mulai mengambil sapu serta alat pel dan mulai membersihkan rumahnya. Keadaan rumahnya masih sepi karna kedua orang tuanya juga kakaknya pasti masih tidur mengingat sekarang masih jam 4 pagi.

Setelah selesai menyapu dan mengepel rumahnya Arbilla langsung menuju ke dapur dan memasak sarapan untuk orang tuanya juga kakaknya nanti.

Sekitar jam 5 kurang ia sudah manyelesaikan semua pekerjaannya, ia segera naik menuju kamarnya dan menjalankan ibadah sholatnya.

Pukul 06.00 pagi ia sudah rapi dengan seragam sekolahnya lalu ia segera turun dan bertemu dengan kedua orang tuanya yang sudah duduk dimeja makan sambil berbincang kecil.

"Pagi yah, bu" Sapa Arbilla hangat

Devan hanya membalas dengan deheman seperti biasa sedangkan Cahaya pura-pura tidak mendengarnya.

Arbilla yang sudah terbiasa lantas tidak pernah mempermasalahkan hal itu dan ia langsung duduk lalu mulai memakan sarapannya.

"Ada yang ingin ayah tanyakan sama kamu" Ucap Devan sambil memakan sarapannya

"Apa yah?" Tanya Arbilla yang langsung menoleh pada Devan

"Kamu sudah tidak berhubungan lagi kan dengan anak itu?" Tanya Devan serius

"Maksud ayah?" Tanya Arbilla tidak mengerti

"Anak kurang ajar itu, kamu tidak berhubungan lagi kan dengan dia?" Tanya Devan cepat

"Emm...enggak kok yah" Ucap Arbilla berbohong

"Bagus, awas kalo kamu masih berhubungan dengan dia" Ucap Devan memperingati Arbilla

Arbilla hanya bisa berbohong, ia sangat takut jika nanti ia jujur pasti ayahnya akan berbuat yang tidak baik pada Arjuna.

•••
Selama menuju perjalanan sekolah Arbilla masih terdiam, ia masih memikirkan perkataan ayahnya untuk tidak lagi berhubungan dengan Arjuna.

Arjuna menatap heran pada gadisnya yang sedari tadi terus diam melalui kaca spion motornya. Ia merasa aneh dengan sikap Arbilla dan langsung mempercepat laju motornya sehingga membuat Arbilla semakin mengeratkan pelukannya dipinggang cowo itu.

Setelah sampai disekolah Arbilla masih tidak ingin bicara, dan hal itu membuat Arjuna kesal karna gadisnya terlihat murung dan tidak seceria biasanya.

"Kamu kenapa bil?" Tanya Arjuna membuyarkan lamunan Arbilla

"Enggak aku gapapa kok" Jawab Arbilla berbohong lagi

"Beneran? Kamu bohong kan?" Ujar Arjuna

"Enggak jun, udah ayo ke kelas" Ucap Arbilla dan langsung pergi meninggalkan Arjuna yang masih menatapnya bingung

Lalu Arjuna segera mengejar Arbilla

"Tunggu dulu" Ucap Arjuna meraih tangan Arbilla

"Kamu kenapa? Jujur aja sama aku" Ujar Arjuna cepat

ARBILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang