Typo bertebaran
Jangan lupa votenya:)
Saat ini Talita sedang berada dikamar Arbilla, tadi saat Talita masuk ke dalam kamar Arbilla ia menemukan Arbilla pingsan didekat jendela kamarnya.
Lalu Talita segera menghubungi dokter keluarganya untuk memeriksa keadaan adiknya. Saat ini dokter sedang memeriksanya dan Talita menunggu dengan perasaan khawatir dan gelisah, ia berdoa semoga tidak terjadi apapun pada adiknya.
"Gimana keadaan adik saya dok" Tanya Talita
"Arbilla hanya kelelahan dan sepertinya siang tadi dia belum makan makanya dia pingsan" Ujar sang dokter pada Talita
Talita terkejut mendengarnya kenapa bisa Arbilla tidak makan padahal ia sudah memberikan uang saku untuk adiknya.
"Tidak perlu khawatir, nanti saya akan beri vitamin untuk staminanya lagi dan usahakan setelah Arbilla sadar langsung makan dan minum vitaminnya" Ujar sang dokter
"Baik dok terimakasih" Ujar Talita
"Sama-sama kalo begitu saya permisi dulu" Jawab dokter itu
Setelah dokter itu keluar Talita menghampiri Arbilla dan duduk di samping ranjang sambil mengamati wajah pucat adiknya.
"Maafin kakak bil, kakak gak bisa jagain kamu" Ujar Talita lirih sambil mengelus puncak kepala Arbilla
Setelah menemani Arbilla sebentar Talita kemudian keluar menghampiri ayah dan ibunya yang sedang menonton diruang keluarga.
"Puas kan ayah sekarang" Ujar Talita marah pada ayah
"Talita ada apa? Kenapa kamu memarahi ayahmu nak" Tanya Cahaya lembut
"Karena kelakuan ayah dan ibu, billa sampai pingsan dikamarnya" Ujar Talita
"Lalu apa urusannya dengan ayah?" Tanya Devan
"Ayah sadar gak sih sama perkataan ayah ke billa tadi? Ayah udah nyakitin perasaan billa yah" Ujar Talita dengan suara paraunya
"Ayah tidak peduli, dia pantas mendapatkannya" Ujar Devan datar
"Sampai kapan yah? Sampai kapan ayah akan terus bersikap kasar sama billa, dia itu anak ayah" Ujar Talita marah
"Kamu tau alasannya jadi ayah gak akan menjelaskan lagi" Ujar Devan
"Alasan apa hah? Mau sampai kapan ayah gak mau menganggap billa?" Tanya Talita
"Sudahlah Talita jangan memperpanjang masalah toh dia sudah diperiksa dokter kan" Ucap Cahaya tiba-tiba
"Ibu sama ayah keterlaluan, Talita kecewa sama kalian" Ujar Talita kemudian langsung pergi dengan perasaan kecewa
•••
Setelah menenangkan emosinya Talita kembali ke kamar Arbilla untuk mengecek keadaan adiknya. Saat Talita duduk di pinggiran ranjang tiba-tiba Arbilla membuka matanya dan menoleh menatap Talita yang tersenyum padanya."Kamu udah sadar bil" Ujar Talita dengan senyuman
Arbilla hanya mengangguk karena kepalanya masih pusing akibat menangis tadi
"Bentar ya kakak ambil bubur dulu buat kamu makan" Ujar Talita lagi
Sepeninggal kakanya, Arbilla menatap miris disaat keadaannya seperti ini ayah dan ibunya tidak menunggu bahkan melihat dirinya.
Dia memang tidak pernah punya arti dimata kedua orangnya
Sedang asik melamun Arbilla dikejutkan dengan kedatangan kakaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
ARBILLA
Teen FictionDILARANG MENJIPLAK [SEBAGIAN CERITA KISAH NYATA] •••• Ini cerita tentang seorang gadis remaja bernama Arbilla Zefanya. Gadis cantik dan pintar yang banyak disukai oleh temannya, ia yang selalu menyimpan segala air mata dan kesedihannya dengan senyum...