Warning! Typo bertebaran
Tandai jika ada typo:)
Spam komen disetiap paragraf
dan jangan lupa votenya😉
SELAMAT MEMBACA🌼🌼🌼
Setelah mendapat pesan itu, Kevin langsung pergi menuju ke tempat sesuai dengan isi dari pesan itu.
Setelah sampai ia langsung mencari keberadaan pengirim pesan itu. Ia sangat yakin bahwa gadis itu berada disini dan ia yang mengirimkan pesan itu padanya.
Sudah 10 menit menyusuri taman itu, Kevin tidak melihat tanda-tanda keberadaannya.
"Gak ada, orang iseng kali ya," ucap Kevin pada dirinya sendiri.
Lalu tiba-tiba seseorang memanggil namanya dari belakang dan ia langsung menengok untuk melihatnya.
"Hai vin, apa kabar?"
Deg.
"Elina,"
"Iya ini aku," ucap Elina
Kevin yang masih terkejut hanya menatap diam sambil mengepal tangannya kuat.
"Kamu marah?" tanya Elina setelah tau bahwa Kevin mengepal tangannya.
Elina menunduk takut menatap mata tajam Kevin yang menyorotnya dengan penuh kebencian.
"Aku tau aku salah, niat aku ke sini karna aku mau minta maaf sama kamu," ucap Elina lirih.
"Maaf? Setelah kamu ngecewain aku dan pergi tanpa sebab baru sekarang kamu bilang maaf," balas Kevin cepat.
Elina semakin menunduk dan tidak berani menatap Kevin, sungguh saat ini Kevin sangat murka karna melihat kehadiran Elina lagi.
"Maaf," ujar Elina sambil menahan tangis.
"Pergi, dan jangan pernah munculin wajah kamu lagi didepan mata aku," ujar Kevin datar.
Elina langsung melihat Kevin dengan mata yang berkaca-kaca dan menggeleng tidak percaya dengan perkataan Kevin barusan.
"Segitu bencinya kamu sama aku?" tanya Elina tidak percaya.
Kevin memalingkan wajahnya ketika melihat Elina yang menahan tangis.
"Apa kesalahan aku gak bisa dimaafkan?" tanya Elina dengan suara bergetar.
Kevin hanya diam dan tetap memalingkan wajahnya dari pandangan Elina.
"Kamu muak kan sama aku sampe kamu gak mau buat natap aku, iya kan?" tanya Elina dengan suara bergetar.
"Aku tau kamu mungkin udah muak sama aku. Maaf untuk semua kesalahan aku yang dulu dan kamu harus tau kalo aku gak punya niat apapun buat kembali lagi kesini. Aku hanya ingin meminta maaf, tapi sepertinya kamu udah gak mau maafin aku lagi," ujar Elina yang sudah meneteskan air matanya.
"Hiks...kamu boleh benci aku, maki aku sepuas kamu tapi aku mohon bicara vin," paksa Elina lirih.
"Aku pikir kamu masih ngerti omongan aku yang tadi. Pergi. Aku gak mau ngeliat kamu lagi," ucap Kevin cepat
Elina menangis mendengar semua perkataan Kevin tetapi ia mencoba untuk tetap kuat karna ia memang pantas mendapatkan ini semua.
"Baik, kalo kamu memang mau aku pergi, aku akan pergi. Sekali lagi maaf untuk semuanya," balas Elina menyerah.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARBILLA
Teen FictionDILARANG MENJIPLAK [SEBAGIAN CERITA KISAH NYATA] •••• Ini cerita tentang seorang gadis remaja bernama Arbilla Zefanya. Gadis cantik dan pintar yang banyak disukai oleh temannya, ia yang selalu menyimpan segala air mata dan kesedihannya dengan senyum...