【 Part 5. Biar Sama-sama Hangat 】

128 108 27
                                    

Welcome to my reading

I Like You So Much.

"Kemaren kenapa nggak jadi jalan sih" rajuk Windi. Menatap kesal ke arah Rafli.

"Kamu, kenapa pulang?" rafli tidak menjawab pertanyaan Windi, dia malah balik nanya.

Bingung juga dia harus jawab apa. Pasalnya setelah perdebatannya kemaren dengan Hani m, Rafli langsung lupa dengan janjinya pada Windi untuk jalan.

"Aku kan mau tampil cantik di depan kamu. Biar ga ada cewe lain dihati kamu selain aku"

Rafli paham arah pembicaraan Windi kemana. Dia tersenyum, mengacak-acak pucuk rambut Windi yang masih cemberut itu.

"Tapi bisakan nunggu aku dulu"

"Ya gak bisa lah. Cewe kan dandannya lama"

"Kamu itu udah cantik Windi" rafli menyelipkan anak rambut di daun telinga Windi "Jadi gak perlu dandan berlebihan. Nanti yang ada cowo lain ngelirik kamu"

"Kamu juga kemaren ngapain lama banget" kesal Windi "Aku nunggu lama di rumah, tau-taunya ga jadi" windi membuang mukanya kesegala arah. Mengerucutkan bibirnya kedepan dan bersedekap dada.

"Yaudah, aku minta maaf yah"

Windi masih memasang muka betenya. Jelas marah dong karena udah di php in sama cowoknya. Cewe mana sih yang mau di gituin.

"Sebagai gantiinya, gimana kalo sekarang jalannya" tawar Rafli.

"Aku kan ada eskul Fi, Kamu ko lupa sih"

Shit. Rafli mengacak rambut depannya sekilas. Menatap Windi seraya tersenyum manis.

"Aku lagi banyak pikiran soalnya, maaf ya Wind"

"Bukannya banyak pikiran, kamu game mulu pikirannya"

Rafli menghela nafasnya sesaat, lalu meraih tangan kanan Windi untuk ia genggam.

"Aku minta maaf yah"

"Minta maaf lagi" keluh Windi.

Rafli sedikit frustasi menghadapi Windi yang sangat manja. Tapi ntah kenapa Rafli selalu susah untuk memutuskan hubungan ini. Ada rasa tak tega di lubuk hatinya.

"Mau kamu apa?" tanya Rafli pada akhirnya.

Dia menyerah menghadapi Windi yang sudah merajuk seperti ini. Lebih baik dia mengalah dan menuruti kemauan Windi saja.

"Pokonya malming nanti kamu harus ajak aku jalan titik. Ga ada alesan apapun lagi" final Windi.

"Tap-"

"Yaudah, aku eskul dulu ya sayang" potong Windi.

cup

Windi mencium pipi kiri Rafli seraya tersenyum setelahnya. Lalu masuk ke arah area sekolah begitu saja.

Membuat Rafli bingung harus jelaskan bagaimana malming nanti. Mencari alesan apa untuk Hani biar tidak membocorkannya.

Sebenernya, Rafli itu tidak takut dengan ancaman Hani. Tapi, Windi itu orang nya cepet percaya dan selalu mengambil keputusan sendiri.

💤💤💤

"Thur" panggil Hani.

Sekarang mereka sedang membelah jalan menuju kafe terdekat. Karena permintaan Hani tentunya.

Han & 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang