[ Part 23. Terbongkar ]

49 22 55
                                    

Welcome to my reading

I LIKE YOU SO MUCH.

Cemburunya perempuan itu ada tiga. Pertama, dia akan berbicara panjang lebar tanpa henti. Kedua, dia akan diam. Dan ketiga, dia akan marah-marah gak jelas.

Nah, Hani ini memilih opsi kedua, dia akan diam ketika cemburu atau sedang marah kepada seseorang.

Hani tipe cewek yang ketika marah langsung diam. Menenangkan pikiran dan hatinya beberapa hari. Setelah itu barulah memutuskan tindakan apa yang akan dia ambil.

06:20

Hani sudah berada di kantin sekolah. Menikmati susu milo dan roti dua lembar dari rumahnya.

Dia berniat menghindari Fathur untuk berangkat sekolah seperti biasanya.

Drttttt.

Fathur
[ Han, dimana? ]

Hani
Read.

Drtttt.

Kali ini bukan pesan lagi, melainkan Fathur menelpon dirinya. Dengan hati dongkol Hani menekan tombol hijau di ponselnya.

"By dimana?" tanya Fathur di sebrang sana dengan nada khawatir.

"Sekolah" jawab Hani pelan.

"Kenapa gak nungguin aku jemput dulu? Aku udah di rumah kamu loh? Kamu jangan marah gitu, tadi malem itu cuma salah paham" ucap Fathur panjang lebar di sebrang sana tanpa henti.

"By pleas dengerin aku dulu jangan ngejauh kaya gini dong, harusnya kita itu bicarain baik-baik dulu"

"Aku gak pernah mainin perasaan kamu by, aku serius sama ucapan aku. Kamu cuma salah paham" kesal Fathur di sebrang sana sudah menendang-nendang krikil yang ada di halaman rumah Hani.

"Udah? udah ngomongnya? salah paham dimananya? gue emang udah curiga ya dari kemaren, lo itu sikapnya aneh, kalo emang lo gak niat serius sama gue, yaudah gak usah sok-sok 'an serius"

"Gue udah mulai buka hati gue buat elo, tapi balesan dari elo apa? Heheh"

"By" panggil Fathur pelan.

Tut.

Hani menghela nafasnya kasar. Hani menyampirkan tasnya di pundak, berjalan lesu menuju kelasnya. Ntahlah, pikirannya sedang tidak jernih untuk saat ini.

Brukk.

"Aduh, sorry-sorry gak sengaja" Hani menatap cowok didepannya.

"Eh bang Raf, kirain siapa" kikuk Hani menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kenapa sih dek? jalannya gak fokus gitu" kata Rafli heran memandang adiknya seperti tidak ada semangat hidup.

"Fathur" gumam Hani mencebikan bibirnya.

"Gak usah dipikirin"

"Gak usah dipikirin?" tanya Hani heran.

"Biarin dia yang mikir karena udah ngelukain hati kamu"

"Bang Raf bisa bae" kekeh Hani.

"Udah sana gih masuk kelas"

"Pulang sekolah adek mau ke rumah abang"

Rafli mengangguk seraya tanganya mengusap pucuk kepala Hani yang di balas senyuman oleh Hani.

🌧🌧🌧

"Assalamualaikum anak-anak, selamat pagi" sapa guru mapel tersebut.

"Waalaikumsalam, selamat pagi"

"Minggu kemaren bapak sudah menerangkan materi yang akan dikerjakan kelompok hari ini"

"Jadi nanti kalian cetak poto pahlawan yang akan kalian presentasikan kepada bapak dan jangan lupa sejarah kehidupan beliau, paham?"

"Paham pak"

"Masing-masing kelompok 5 orang, 3 cewe 2 cowo, akan bapak sebutkan"

Aldo
Andi
Bania
Cantika
Caca
.
.
.
.
.
Hasan
Hani
Juju
Kevin
Pita

"Sudah bapak kelompokan jadi kalian bisa mengerjakan sekarang, untuk presentasinya bisa minggu depan"

Teng...Teng...Teng

"Bapak akhiri pelajaran kali ini, kurang dan lebihnya mohon maaf wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh"

"Waalaikumsalam"

"Ngantik yok" ajak Juju

"Yolah gaskeun"

"Kalian duluan aja nanti gue nyusul" kata Hani di balas anggukan oleh ketiga temannya.

"By" panggil seseorang dari arah pintu kelas dengan pelan tapi masih bisa didengar oleh Hani.

Hani memutar bola matanya malas. Malas melihat muka Fathur untuk saat ini.

"Maaf, aku sama Sabila nggak ada apa-apa beneran"

"Nggak ada apa-apa?" tanya Hani mencemooh.

Fathur mengangguk mantap. "Sumpah, aku gak pernah selingkuh atau deketin perempuan lain, beneran"

"Selain ini mau jelasin apa lagi?"

"Kamu mau nanya apa?" tanya balik Fathur.

"Semacam hubungan kamu sama dia sebelum sama aku atau kenapa kalian bisa kenal, mungkin?"

"Oke, aku akan jelasin tapi kamu janji jangan marah dan jangan ngejauh dari aku" pinta Fathur.

"Tergantung apa yang kamu jelasin"

Fathur menghela nafasnya pelan. "Aku sama Bila gak sengaja kenal pas Bila di serempet sama mobil, aku tolongin bawa Bila kerumah sakit. Mulai dari situ kita akrab dan--"

"Dan kamu yang mau deketin dia buat jadi pacar kamu? Tapi gak jadi karena kamu milih aku atau memang karena suruhan orang?" potong Hani.

"Atau memang kamu mau mainin aku doang, semacam truth or dare gitu?"

"Nggak Han aku gak bakal gituin kamu"

"Oh ya? terus maksudnya gimana?"

"Aku jujur" lirih Fathur.

"Heum"

"Awalnya aku memang gak cinta sama kamu Han, aku nganggep kamu seperti adek aku sendiri, perasaan itu gak pernah berubah sebelum aku bener-bener ingin ngerubahnya"

"Semuanya berawal dari papah kamu yang kerumah aku, minta aku untuk ngejagain kamu tapi lewat pertunangan yang selalu aku bilang ke kamu"

"Jadi maksud lo, gue dijodohin gitu sama lo?"

"Maaf"

Hani tertawa hambar. "Gue gak tau lo bener atau gak, gue gak percaya. Tapi ya bisa jadi" gumam Hani.

"Tapi aku cinta sama kamu Han, setelah keterpaksaan itu aku mulai bener-bener ingin mencintai kamu, ingin ngejagain kamu seperti yang kamu bilang ke aku"

"Makasih" lirih Hani, air matanya sudah turun membasahi pipi.

"Makasih udah mau jujur dan jelasin semuanya sama gue Thur, makasih" lanjutnya sebelum lari keluar kelas ntah menuju kemana.

🌧🌧🌧

Thanks yang udab baca, sorry updatenya lama. Tombol bintangnya jangan lupa.
Slm_llahniph:)
@llahniph

14 Januari 2021

Han & 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang