#05: Sorry

22.4K 2.8K 426
                                    

little notes:
disini aku buatnya mark itu lebih muda dari jeno, ya. kan jeno nya udah lulus dan udah kerja sedangkan mark itu satu angkatan sama jaemin, haechan, renjun.

Jaemin tidak jadi izin dari sekolah.

Kalau ditanya kenapa maka salahkan Haechan yang tadiㅡsaat 20 menit sebelum bel masuk berderingㅡia malah menelepon Jaemin dan menyuruh nya masuk sekolah.

Alasan nya adalah Jiheon. Iya, Jiheon adalah gebetan Jaemin yang sudah ia sukai sejak kelas 10 tapi tak pernah berhasil dekat karena Jiheon terlalu imut hingga menjadi perhatian banyak orang. Alhasil, Jaemin harus mundur.

Tapi, tetap saja. Jaemin masih suka Jiheon.

“Cepet kesini. Nanti abis istirahat kedua katanya Jiheon ada ekskul cheerleader di lapangan. Nana nggak mau liat?” Ya, dibilang seperti itu siapa sih yang nggak mau.

Akhirnya Jeno harus menyiapkan mobil dengan buru-buru juga Jaemin yang mandi dengan tergesa. Untungnya, Jaemin tiba di sekolah 3 menit sebelum bel berdering.

“Echan mah! Kenapa bilang nya nggak dari tadi subuh coba? Kan Nana jadi harus buru-buru. Capek, tau!” ketus Jaemin sesaat setelah duduk di kursi nya.

“Ya maap atuh, Na. Kan Echan juga baru dapet kabar nya tadi.” Haechan hanya tersenyum tak berdosa.

Lantas Renjun yang baru saja kembali entah darimanaㅡIya, Renjun itu biasanya datang ke kelas 1 menit sebelum bel berderingㅡterkejut. Setahunya, Jaemin kan hari ini izin.

“Na, lo dateng? Katanya izin.” Renjun melempar tas nya.

“Iya. Anu... tadi kata Haechan, Jiheon ikut ekskul cheerleader. Jadi, Nana mau liat.” jawab Nana dengan nada pelan, takut di dengar oleh teman-teman nya yang lain.

Renjun mengernyit, “Ekskul cheerleader? Setau Injun nggak ada, deh. Chan, lo bohong, ya?” Renjun malah mendesak Haechan.

Haechan langsung salah tingkah. Menggaruk tengkuk nya, “Ng-nggak gitu... Maksudnya bener kok Jiheon ikut cheerleader. Tapi, bukan ekskulㅡIh, dengerin dulu! Jiheon itu ikut cheerleader karna anak basket juga pada mau tanding. Gitu...”

Jaemin yang mendengar nya pun mengerucutkan bibir nya. “Tapi, Echan bohong sama Nana! Nana kira Jiheon beneran ikut ekskul cheerleader hari ini.”

“Maapin, Echaaan.” Mata Haechan sedikit berkaca-kaca, “Echan kan juga mau liat Kak Mark latihan buat tanding basket. Jadi, sekalian ajak Nana. Soalnya kalo ajak Injun pasti dia nggak mau.” Omong-omong, Mark itu harusnya sudah lulus. Namun, ia tidak lulus beberapa kali karena masalah kelakuan nya yang kadang semena-mena.

“Itu tau.” sela Renjun.

“Tuh kan!”

“Yaudah Nana maafin. Tapi, jangan diulangin lagi, lho. Echan jangan nangis gitu!” Jaemin menyubit pipi Haechan gemas.

Pun Haechan mengangguk mengiyakan. Sedangkan Renjun hanya menggeleng. Rasanya seperti melihat dua anak kecil berbaikan setelah bertengkar memperebutkan mainan.

Sehabis istirahat, Haechan benar-benar menarik Jaemin ke lapangan indoor sekolah nya. Sekolah mereka memang mempunyai dua lapangan; indoor dan outdoor. Tapi, lapangan outdoor terletak dekat dengan kolam renang dan di siang hari ini sangat terik. Jadi, para pemain basket memilih latihan di lapangan indoor.

Mr. Bodyguard. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang