KELAS KAMI IPA2

21 8 0
                                    

Karena perut Daffa saat ini sudah membaik,ia pun bergegas keluar untuk menyusul Kevin yang di bawah lari oleh kedua curut itu,tetapi mungkin kali ini ia tidak akan menyusul Kevin dulu tetapi Daffa saat ini ingin memerjuangkan cintanya dengan Amirah.

Di waktu ini Ayra,Amirah,Nisa,dan Reina bejalan bersama dengan posisi Ayra dan Nisa yang berada di depan memandu jalan sambil membuat bahan candaan lalu di ikuti Reina dan Amirah yang berada di belakangnya sambil sesekali tertawa karena lelucon yang di berikan oleh Ayra maupun Nisa.

Karena di dekat kantin ada toilet,maka ke empat bersahabat itu otomatis melewati toilet.Mereka yang merencanakan ingin cepat-cepat ke kelas karena ingin bersantai ternyata tidak lancar karena saat mereka melewati toilet mereka di hadang oleh seorang Laki-laki yang membawa bunga di saku celananya.

Ayra yang saat ini menghadap ke belakang tengah memberikan lelucon kepada sahabatnya langsung tersungkur jatuh karena ia tidak melihat laki-laki yang sedang menghalangi jalannya.

"Ayra kamu gak papa?"ucap ketiga sahabatnya serempak.

"Gak papa kok"jawab Ayra sesekali meringis."Awsh"ringis Ayra. Amirah dan Reina yang melihat itu tidak tega makanya ia membantu Ayra untuk bangkit.Sedangkan Nisa? Nisa saat ini ingin berbalik untuk memarahi cowok yang menjatuhkan sahabatnya itu,tetapi alangkah terkejutnya iya saat mengetahui siapa yang menabrak Ayra,Nisa tidak memarahi orang itu tetapi menghujaninya dengan beberapa pertanyaan beserta godaan.

"Heh kak Daffa mau cari Amira yah?"ucap Nisa sambil memelankan kalimat terakhirnya.

"Ada apa Nisa?"ucap Ayra sambil memukul-mukul rok bagian belakangnya yang kotor.

"Kok kamu bicara baik gitu sih,bukannya marah cih"sambung Reina lagi.

Nisa yang mendengar semua pertanyaan sahabatnya itu hanya tersenyum lalu mengatakan"Ini loh kak Daffa katanya tidak sengaja nabrak kamu Ra' "Jawab Nisa sambil melirik-lirik Amirah yang bersembunyi di belakang Reina.

Selama ini,Amirah telah menyimpan perasaannya terhadap Daffa secara diam-diam,dia ingin mencintai Daffa secara diam-diam karena jika ia jujur kepada Daffa ia juga merasa malu karena seharusnya laki-laki yang mengutarakan perasaannya bukan perempuankan.Tetapi Ayra,Reina dan Nisa selalu saja membocorkan rahasianya kepada Daffa,setiap kali bertemu Daffa ia pasti akan mengatakan ini kepada Daffa 'Kak Daffa,kak Daffa,Kakak tau gak?kalau Amirah tuh memendam perasaan suka sama kak Daffa,cuman dianya aja yang malu-malu.'kurasa itulah yang mereka katakana kepada Kak Daffa,dan Amirah yang mendengarnya hanya terus bersembunyi di belakang Reina sambil menutup wajah kepiting rebusnya menggunakan kedua telapak tangannya.Dan yang mereka tahu sampai detik ini hanyalah seorang Daffa yang tak kunjung membalas perasaan Amirah,jika Daffa mendengar itu dari sahabatnya Amirah ia akan berubah menjadi datar dan digin.

"Ouhh ternyata Kak Daffa toh"ucap Reina sambil sesekali menyenggol sikunya yang berada di dekat perut Amirah.

"Maaf yah kak tadi Ayra gak ngeliat kakak makanya Ayra jatuh deh"ucap Ayra sambil memanas-manasi Amirah.

"Gak papa kok"balas Daffa digin sambil melirik Amirah sekilas.

"By The Way kak,itu bunga di saku kiri kak Daffa untuk siapa yah?"ucap Nisa lagi-lagi sambil menatap genit Amirah yang melihat pembicaraan itu dengan membuka sedikit demi sedikit lubang di jarinya.

"Oh ini ini un—Kringg"lagi-lagi untuk yang sekian kalinya ucapan Daffa terpotong karena bunyi lonceng yang menandakan pelajaran terakhir dimulai.Dan Daffa langsung mengubah kata-katanya untuk beralasan masuk ke kelasnya yaitu IPA 1.

"Oh ini un—gak jadi,gua kekelas dulu udah masuk"balas Daffa masih dengan aura dinginnya lalu berlari mengarah ke kelasnya.

"Lonceng sialan!"Teriak Nisa,Reina dan Ayra.Sedangkan Amirah?ia hanya mengucapkan syukur lalu mengusapkan tangannya ke seluruh wajahnya menandakan seseorang berucap 'Amin'.

YOu Only MINE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang