04 - Kejadian kemarin

104 31 8
                                    

HAIII PARA READERS

SEBELUMNYA VOTE YA. SIAP SIAP SPAM COMMENT SETIAP PARAGRAF!

SELAMAT MEMBACA.

🎶Lewis Capaldi - Someone Loved You🎶

🎶Lewis Capaldi - Someone Loved You🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Official Ig @wattpad.alt
***

alt***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4. Kejadian Kemarin

Perlahan matahari terbit memancarkan
cerahnnya, memaksa semua umat manusia bangun dari mimpi indahnnya. Baik orang tua, remaja, bahkan anak-anak pun harus bangun pagi demi menjalankan aktivitas masing-masing.

Tepat disebuah rumah batu kecil sederhana, seorang gadis tengah mengikat rambutnnya menjadi satu, hanya dengan memakai bedak bayi disertai dengan alat ondel-ondelnnya seperti gantungan nama+pita kupu-kupu sebagai ikat rambtnnya.

Chella Agatha Pratama atau Lala telah berhias dipagi buta, bahkan jam perlajaran sekolah masih ada waktu 2 jam, tapi entah mengapa gadis itu terlihat semangat dan sudah rapi dipagi ini. gak mimpi kan La?

"sayang..udah mau berangkat?" panggilan sang Bunda menghentikan aktivitas Lala yang sedang memasukkan semua peralatan sekolahnnya kedalam tasnnya.

"iya..Bunda. Bunda kok bangun sih?, kenapa gak istirahat aja?"tanya Lala setengah khawatir.

"mau lihat anak Bunda sekolah aja, sekarang dia udah SMA"ucap Ayumi Bunda Lala.

Lala bergerak memeluk sang Bunda, ia sangat menyayangi wanita yang telah melahirkannya ini. Lala dan Bundanya hanya tinggal berdua tampa sang ayah, dan lebih baik begitu. Lala membenci sang ayah yang tengah mengusirnnya dari rumah hanya karena wanita lain, benar benar lelaki tidak bertanggung jawab, pikir Lala.

"kalau Lala lulus terus dapat kerja, Lala janji akan beliin Bunda apapun yang Bunda mauu!!" ucap Lala semangat, ia mengerai pelukannya kemudian memandang Bundannya yang masih terlihat cantik walau ia sedang sakit dan tak muda lagi.

"Bunda gak pengen apa-apa La..Bunda Cuma pengen kamu terus sama Bunda''ucap Ayumi mengelus pipi putri satu-satunnya itu.

Ayumi merasa gagal menjadi seorang Ibu, karena penyakitnnya ia harus membiarkan Lala berkerja sambil bersekolah saat usiannya masih 15 tahun. Tapi ia sangat bersyukur, gadisnnya tidak pernah mengeluh atau bahkan menyalahkannya. Ia benar-benar kagum pada putrinnya itu.

Ineffable - Tak terlukiskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang