Tentang aku, kamu dan kita yang tak terlukiskan.
-
Empat orang sahabat mengejar mimpinya, namun semua itu tidak akan pernah terlukis dalam benaknya.
Sebuah perjuangan cinta, ujian persahabatan, kekeluargaan semua teruji disini. Suka duka kita lewati...
JANGAN LUPA BUAT VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA,
UDAH SIAP COMMENT DI SETIAP PARAGRAF?
OK. SELAMAT MEMBACA
🎶Drip Report - Skechers🎶
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Official Ig @wattpad.alt ***
5. Kelas Baru
Ditempat duduk Lala, Gia, Lauren dan Letta terlihat panik dan takut. Pasalnya mereka sepertinya salah membuat surat.
"Mati Lala!! ini kudu gimanaaa'' panik gadis itu.
''DLL. Derita Lo Lala'' ejek Gia yang membuat Lala cemberut.
''Kenapa harus minta ttd sih! Kalau gitu ngak gue buat nih surat''gerutu Letta.
"Mampus lo haha" Ucap Gia dengan ketawa jahatnnya.
''Eh...lo juga kali'' sentak Lauren.
"Gue aman. Surat cinta gue buat kakak kelas cogan yang baik. Bukan kek sih Letta noh''bangga Gia.
''Sialan lo'' umpat Letta.
''Lala buat surat baru lagi yah...''bujuk gadis itu.
''Gue juga ya..''tambah Letta.
"GAK! GAK ADA! Kalau kalian buat gue laporin ke osis''sinis Gia dan Lauren.
''Mbak Gia jahat...''cemberut Lala.
''Kali ini gue dipihak Lo Gia. Tos dulu'' Gia dan Lauren bertos ria menertawakan nasib Lala dan Letta. Mampusss kalian.
Tak lama kemudian mereka bergegas mencari para osis untuk memberi surat yang mereka buat, mereka berempat berpencar untuk mencari osis SMA Harmoni.
Dilapangan sekolah.
"Woi bang rey!" Ucap Gia kepada osis yang bername tag Reyzavan Denandra. "E-eh lupa, kak Rey" ralat Gia.
"Ya?" Jawab Rey melihat gadis yang datang menghampirinnya.
"Gu-Gue buat surat buat lo Kak Rey" Tanya Gia.
"Mana surat lo?" Tanya Rey dingin, dasar kulkas. Gia memberikan surat yang telah dibuat.
"Gimana kak? ma-Maaf gue ga bisa buat surat, lo tau sendiri kak" Ujar Gia ketakutan karena sedari tadi Rey memasang muka datar, sungguh tak bisa di tebak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
