Laki-laki dibalik topeng Spiderman itu ternyata hanyalah seorang remaja.
Seorang remaja yang bahkan sudah ditinggal oleh orangtuanya sejak kecil...
Seorang remaja yang ditinggal oleh pamannya yang menjaganya...
Seorang remaja yang menjadi bahan bull...
Sudah 6 tahun Spiderman meninggalkan dunia. Meskipun begitu, nama Spiderman dan nama Peter Parker masih terus dikenang hingga detik ini. Bahkan kini telah ada patung berbentuk Spiderman yang dibangun di kota Queens, sebagai penghargaan untuk Spiderman karena selalu berpatroli dan menjaga kota Queens dari bahaya.
...
"Honey... Ayo kita berangkat sekarang"
Ucap seorang pria yang memanggil istrinya.
"Okay Tony" balas sang istri. Pepper berjalan menuju mobil yang sudah Tony siapkan sambil bergandengan tangan dengan seorang gadis kecil berumur 5 tahun.
"Daddy~ Kita mau pergi kemana?" tanya gadis kecil itu.
"Daddy ingin mengenalkanmu kepada seseorang" balas Tony kepada anak perempuannya.
"Siapa itu daddy?"
"Tunggu saja..."
...
Tony menghentikan mobilnya dan mengajak Pepper dan gadis kecilnya untuk masuk kedalam lokasi kuburan. Tony terus berjalan dan akhirnya berhenti di salah satu nisan yang tertuliskan nama Peter.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Siapa itu Daddy?" Tanya gadis kecil itu.
"Bacalah..." -Tony
"Peter... B... Parker.. Siapa itu Peter dad— Ouh!! SPIDERMAN!!" ucap gadis kecil itu semangat.
"Kenalkan Morgan, ini Peter. Peter adalah Kakakmu... Kakakmu adalah seorang Spiderman" ucap Tony sambil berlutut agar bisa menyentuh batu nisan itu.
"Kakakku? Aku punya kakak?!" Morgan terlihat bersemangat.
"Ya kau punya kakak sweetheart" ucap Pepper
"Dan kakakmu adalah laki-laki yang sangat hebat!" -Tony
"Apa aku bisa hebat juga seperti Peter? Seperti Spiderman?" -Morgan
"Tentu saja... Dad yakin saat kau besar nanti kau akan tumbuh menjadi gadis yang hebat!" -Tony
Tony, Pepper, dan Morgan menatap batu nisan itu cukup lama. Sampai akhirnya Pepper mengajak Morgan kembali ke mobil dan Tony masih setia berlutut di depan batu nisan itu.
Untuk yang kesekian kalinya, Tony mengusap lembut batu nisan itu.
"Hey buddy... Sudah lama tidak bertemu..." Tony berbicara kepada batu nisan itu.
"Gadis kecil tadi adalah adikmu.. Morgan namanya. Kau selalu ingin punya adik, ya kan Pete?" lanjut Tony.
Tentunya Tony tidak mendapat jawaban apa-apa dari batu nisan itu.
"Sudah 7 tahun berlalu, tapi aku sama sekali tidak bisa melupakanmu kid"
"Senyum dari mu... Tingkahmu yang cerewet... Rambut coklat tebal itu... Aku benar-benar tidak bisa aku lupakan Pete..."
