[3] They meet again

1.2K 90 9
                                    

"Dad?" panggil seseorang. Tony menoleh kearah sumber suara, lalu mendapati seorang laki-laki berambut coklat bergelombang dan bermata coklat tengah memanggilnya.

"Dad? Apa yang kau lakukan disini?" Seharusnya kalian sudah tau siapa laki-laki dengan rambut coklat itu. Ya benar, laki-laki itu adalah Peter, alias Peter Parker. Anak angkat dari seorang Tony Stark.

"Peter...??" tanya Tony memastikan bahwa lelaki yang dilihatnya adalah Peter Parker yang asli.

"Ya dad... Ini aku..." balas Peter

Tony kini memasang wajah kaget. Tony terkejut karena melihat anaknya kini tengah berada dihadapannya lagi setelah sekian lama.

"Gosh Peter... I miss you... Aku sangat senang bisa bertemu denganmu lag--" -Tony

"Senang? SENANG?!! TIDAK SEHARUSNYA DAD ADA DISINI!!" tiba-tiba saja Peter berteriak

"Peter! Ada apa? Kau kenapa kid?" Tony terkejut mendengar teriakan Peter.

"Dad... What happended to you?! Apa yang terjadi padamu sampai-sampai kau berakhir disini?!" tanya Peter

"Well... Sejujurnya aku tidak tahu aku ada dimana. Dimana ini? Kenapa tempat ini dingin sekali?" tanya Tony sambil melihat kearah sekitar. Entah mereka berdua ada dimana. Tempatnya tampak gelap dan sedikit berkabut. Tempat itu juga memiliki hawa dingin yang menusuk kulit.

"Ini bukan sekedar tempat dad..." -Peter

"huh? Apa maksudmu Peter?" -Tony

"6 setengah tahun yang lalu, aku tidak selamat dari serangan Hydra sehingga aku berakhir ditempat ini. Dan dad... Kau sekarang berada di tempat ini..." ucap Peter. Mendengar itu, Tony terdiam sejenak.

"Jadi maksudmu aku sudah---"

"Mati" ucap Peter.

Keheningan menyerang mereka berdua. Tapi tidak lama, kedua mata Peter terlihat tengah menyimpan air mata. Tony yang melihat itu langsung khawatir dan bertanya...

"Hey kid? Kenapa kau menangis? Aku tidak apa-ap--" tanya Tony dengan nada khawatir sambil memegangi kedua pipi Peter.

"Apa maksudnya 'tidak apa-apa'?? Dad!! Aku ingin kau hidup bahagia bersama mom, bersama Morgan, dan bersama para Aveng--!!"

"Kau sudah kenal Morgan?" tanya Tony memotong perkataan Peter.

"Tentu saja. Kau selalu mengajaknya untuk menemuiku tiap 2 minggu sekali, ya kan?" Mendengar itu Tony langsung mengiyakan.

Tap... Tap... Tap...
Tep.. Tep.. Tep..

Tiba-tiba saja Tony mendengar suara. Suara itu terdengar seperti langkah kaki. Tapi bukan hanya suara langkah kaki dari satu orang saja, melainkan suara langkah kaki dari banyak orang. Mungkin sekitar 10 orang, atau mungkin lebih.

Tidak hanya suara langkah kaki, Tony juga mendengar suara tangisan seorang perempuan dan seorang gadis kecil.

Perlahan, suara langkah kaki dan suara tangisan itu terdengar menjauh dan semakin jauh, lalu memudar dan hilang.

"Apa kau dengar itu Peter?" tanya Tony memastikan ia tidak salah dengar. Peter tidak menjawab, ia hanya mengangguk.

"Kenapa ada suara langkah kaki? Dan suara tangisan siapa itu?" tanya Tony lagi.

"Hari ini pasti hari pemakamanmu dad, dan sepertinya acaranya sudah selesai. Itu alasannya suara langkah kaki dan tangisannya perlahan menghilang. Jadi itu pasti suara mom yang sedang menangis, dan suara--"

"Morgan..." ucap Tony. Peter mengangguk membenarkan.

Tidak lama setelah itu, Tony lagi-lagi mendengar sebuah suara. Kini bukan suara tangisan perempuan maupun langkah kaki, melainkan suara seorang laki-laki.

"Hai Mr. Stark..."

Tony terkejut mendengar suara itu. Bukan hanya Tony, Peter juga terkejut mendengar suara yang tiba-tiba muncul. Suara itu seperti berasal dari angin.

"Sudahku bilang aku akan kembali, ya kan?"

Suara itu muncul lagi dan terdengar bergema. Tony sudah bisa menebak suara siapa itu. Tapi tidak untuk Peter. Malah sedari tadi Peter kebingungan karena suara yang tiba-tiba muncul itu memiliki suara yang mirip dengannya.

"I'm sorry Mr. Stark... Karena aku, kau jadi harus mengorbankan nyawamu sendiri. Aku harap kau tenang disana..."

Setelah Tony mendengar itu, terdengar sebuah langkah kaki yang perlahan menjauh.

"Um dad? Siapa itu? Kenapa suaranya mirip sekali denganku?" tanya Peter yang kebingungan. Tony tersenyum.

"Itu Parker..." jawab Tony.

"Parker?" tanya Peter lagi dengan bingung dan penasaran. Tony kembali tersenyum.

"Ayo aku ceritakan semuanya dari awal Peter. Banyak sekali hal-hal yang terjadi selama 6 setengah tahun kau pergi. Aku senang akhirnya bisa mengobrol dan membagi ceritaku padamu lagi setelah sekian lama" -Tony

"Aku juga senang bisa mengobrol denganmu dad. Tapi... Tapi aku tidak mau jika harus bertemu dengan cara yang seperti ini. Aku mau kau hidup bahagia dad..." -Peter

"Shh... Sudahlah... Kau adalah salah satu kebahagiaanku Peter. Jadi sekarang ayo kita istirahat bersama dan mengobrol dengan tenang. Rest In Peace, remember?" ucap Tony sambil merangkul Peter.

Peter tidak menjawab. Ia hanya kembali menangis lalu memeluk Tony dengan erat.

"I really... Really miss you dad..." ucap Peter tanpa melepas pelukannya.

"I miss you too, kid..." -Tony

***

SPIDEY'S LIFE CHAPTER 3 - THE END

SPIDEY's LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang