7- Cara menolong?

445 32 0
                                    

Aku tidak tahu.
Apakah khawatirku ini adalah kepedulian,
Atau
Tahap awal mencintai seseorang

__AfifHadiningrat__

Fisya mulai membuka matanya. Ia melihat ruangan putih tempatnya berada sekarang. Fisya melihat tangannya terjepit sesuatu yang mengalirkan cairan putih ke tubuhnya.

Fisya sudah menduga Ia berada di rumah sakit. Ia menoleh ke samping dan menemukan Afif sedang tertidur dengan tangan berada di atas perut Fisya.

Fisya juga melihat seorang gadis sedang tertidur di sofa sambil memakai headphone. Itu adalah Aca.

Fisya memegang tangan Afif yang berada di atas perutnya. Afif kemudian seperti kaget. Ia merasa sentuhan pada tangannya dan menemukan Fisya yang sudah bangun.

Ternyata Afif tidak Tidur. Ia hanya memejamkan matanya.

"Lo udah sadar?" Fisya nampak mengangguk lemah.

"Bayi?" Afif Peka dengan yang di maksud Fisya.

"Lo tenang aja. Bayi Lo nggak apa-apa" jawab Afif. Fisya melihat ke arah pintu. Do situ nampak seorang lelaki masuk.

Afif menoleh ke pintu. Ia mendapati Fawwaz berdiri di ambang pintu. Afif memang nenelfon Fawwaz untuk membawa Aca pulang. Ia kasihan melihat Aca yang sudah sampai malam malam menemani Afif Menjaga Fisya.

"Eh, Waz!" panggil Afif. Fawwaz melihat kearah Afif.

"Fif? Sebenarnya Dia siapa?" tanya Fawwaz mengintograsi. Fawwaz tidak mengerti dengan jalan pikiran Afif. Kenapa Ia mau menolong gadis yang bahkan sedang mengandung itu.

"Dia cuma mau manfaatin, Lo Kali, Fif!"

"Waz! Jaga bicara, Lo!" Afif berusaha menakan kata-katanya. Fawwaz nampak tidak suka. Ia takut Kalau Gadis itu hanya memanfaatkan Afif demi kehidupan nya dan anak yang Ia kandung

Afif Sudah menceritakan Semuanya pada Fawwaz di telfon. Tapi, rasanya Fawwaz tidak puas

"Fif, mending Lo pulang sekarang" saran Fawwaz. Fawwaz merasa Kesal Saat Afif menyuruhnya Mampir ke rumah dan mengatakan bahwa Afif sedang menginap di Apartement. Ia merasa Kesal jika Afif menyuruhnya berbohong. Padahal jelas-jelas Afif di sini, menemani wanita asing.

"Lo bohong demi wanita yang bahkan nggak ada urusannya ama, Lo!"

"Waz! Lo bawa Aca aja" ucap Afif. Fawwaz mendengus Kesal.

Ia menatap Fisya yang pucat, dengan mata sipitnya Itu. Fawwaz memandangnya Kesal.
Fisya merasa tak enak. Ia sedikit tersakiti oleh perkataan Fawwaz tapi yang Fawwaz katakan memang benar. Fisya melihat Afif yang nampak mendengus

Fawwaz mengangkat tubuh Aca yang sudah terlelap Itu. Aca nampak sekali kelelahan, tadi dia juga telat makan dan menyebabkan ulu hatinya sakit. Mungkin kelelahan.

Fawwaz menoleh ke arah Fisya dengan tajam. Afif takut Fawwaz Akan mengatakan perkataan yang bisa membuat Fisya stress. Kasihan dia.

Afif menggenggam jari telunjuk Fisya yang terletak di atas perutnya. Afif tanpa sengaja mengelus perut Fisya.

Fawwaz berdecak. Ia segera pergi dari situ membawa Aca. Afif merasa lega. Ia melepas genggamannya.

For You Smile ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang