1- Fisya

707 42 0
                                    

Kenapa Afif nyelametin Fisya?

__FisyaNabilaAbigail__

Afif memberi segelas teh hangat yang barusan Ia pesan. Ia Dan Oma tidak jadi menjemput Reyhan hari ini, karena Reyhan sudah pulang duluan ke rumah.

Sebagai ganti, Oma menyuruh Afif menenangkan gadis yang hampir saja bunuh diri Tadi.

Bukan apa-apa, Oma kasihan pada gadis Itu.

Sebenarnya Afif menolak, hanya saja Ia tidak mau menentang Omanya. Gadis di depannya ini masih saja diam.

"Di mobil lo nyerocos terus. Tapi, gue nggak tau Lo siapa. Nama, Lo siapa?" tanya Afif. Afif tak mendapat Respon dari gadis di depannya ini. Ia terus saja menunduk.

"Kenapa kamu mau nyelametin Fisya?" tanyanya.

"Jadi Nama, Lo Fisya?"

"Iya, Fisya Nabila Abigail"

"Oh. Gue nyelametin Lo, Karena gue nggak mau Lo mati di area butik bunda gue. Kalau Lo jadi setan, bisa-bisa nggak ada ya-"

"Kamu lagi ngelawak?"

Fisya memotong Ucapan Afif. Ia kemudian segera menunduk kembali. Afif merasa bersalah Kalau bercandanya Ternyata kurang tepat.

"Sorry.. Sorry"

"Nama gue Afif" Afif memperkenalkan dirinya. Fisya membalas nya dengan senyuman. Senyuman Fisya sangat manis. Entah Kenapa, Afif seperti melihat senyum Afifah pada diri Fisya.

Afif tanpa sadar memandang Fisya dengan tersenyum. Fisya merasa janggal, ada apa dengan Afif?

"Kenapa Afif liatin Fisya kayak gitu?" tanya Fisya. Afif tersadar dari lamunannya. Ia tersenyum kikuk.

"Gue inget aja sama adik gue" jawab Afif. Fisya nampak berfikir.

"Kembaran Afif?" tanya Fisya. Afif nampak mengangguk. Fisya menjadi merasa bersalah telah mengingatkan Afif pada adiknya.

"Maaf" cicit Fisya. Afif melihat ketidak enakan pada Fisya. Afif menggeleng..

"Nggak apa-apa"

Fisya refleks menutup mulutnya. Ia mendadak merasa mual. Fisya beranjak pergi ke toilet.

Afif menyusul dirinya. Afif tau, Pasti Gadis ini tengah berbadan dua. Pasalnya, Afif tidak bodoh setelah Fisya dengan polosnya menceritakan kejadian yang Ia lakukan dengan pacarnya pada Afif.

Afif mengerti, kenapa gadis ini bisa melakukan hal Itu. Sikapnya yang lugu membuat Ia mudah di tipu.

Afif menepuk-nepuk pundak gadis Itu. Ia hanya memuntahkan cairan bening saja.

"Ke dokter, Yah" usul Afif. Fisya menggeleng.

"Fisya orang miskin, sebatang Kara pula. Fisya nggak punya uang" ucap Fisya. Afif jadi kasihan dengan Gadis ini. Ia kemudian langsung mengangkat tubuhnya ala pahlawan super yang menyelamatkan seseorang.

Fisya refleks melingkarkan tangannya di leher Afif. Ia merasa Haru Masih Ada yang mau peduli terhadap dirinya.

Afif segera membawanya ke klinik terdekat.

***

Afif menemani Fisya di dalam. Dokter kandungan segera memberikan beberapa vitamin untuk Fisya.

"Ini ada beberapa Vitamin, di minum Yah. Usia kandungannya sekitar Satu bulan, kandungannya sehat" jelas Dokter Itu. Fisya bingung apakah Ia harus senang atau tidak.

"Mau USG?" tanya Dokter Itu. Fisya tidak menjawab. Afif meliriknya, Ia mengerti.

"Boleh, Kok Dok" Fisya menoleh ke arah Afif cepat.

"Tapi-"

"Udah, Sana!" suruh Afif. Dokter mengajak Fisya.

Dokter mulai mengecek kandungannya. Mahluk kecil Itu sedang tumbuh di dalam perutnya. Afif kemudian penasaran, Ia juga melihat ke komputer yang Menampakkan pertumbuhan janin Itu.

"Hebat, Yah kalian" Fisya dan Afif sama-sama tersadar dari lamunan mereka. Dokter tersenyum ke arah mereka.

"Menikah muda memang bagus, bisa terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan. Coba rasakan" Dokter memegang tangan Afif, mengarahkannya Menyentuh perut Fisya.

Afif langsung mengambil tangannya. Ia langsung keluar dari ruangan Itu. Dokter menatap Afif heran.

"Suami mba Kenapa?" tanya Dokter Itu. Fisya Nyengir tak berdosa.

"Kebelet Kali, Dok"





________

Vote komen gaessss:)))))

Lopyuuu:)))

Next!

For You Smile ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang