3- Nasehat Reyhan

556 35 0
                                    

"jangan sampai Karena kebencian kamu menyakiti seseorang"

__ReyhanSudibjo__












Fisya memperhatikan isi kamar kedua untuk mengambil pakaian ganti. Kamar ini bernuansa abu-abu dengan dua lemari pakaian besar. Satu lemari terkunci sedangkan lemari yang satunya terbuka.

Fisya membukanya menemukan banyak pakaian dengan kualitas bagus di situ, rata-rata terbungkus plastik. Ada juga beberapa buku bacaaan.

Fisya mengambil sebuah kaos hitam dan celana panjang sebagai pakaian gantinya. Ia melirik buku-buku yang berada dalam lemari itu.

Fisya ingin nembacanya, akan tetapi Fisya Ingat perkataan Afif agar tidak merusak. Ia takut, Afif akan marah jika dia memegang barang-barang ini tanpa izinnya.

Fisya memilih menutupnya saja. Ia segera beranjak ke kamar nomor 1 tempat Ia akan istirahat.

Setelah mandi dan mengganti pakaiannya, Fisya segera merebahkan dirinya. Ia hanya berbaring, kemudian seperti memikirkan sesuatu. Ia memikirkan apa usaha yang akan Ia lakukan.

Gadis itu nampak berfikir keras. Ia mengambil ponselnya yang kecil. Fisya bersyukur bisa memiliki ponsel ini. Walaupun harusnya zaman sekarang remaja sepertinya bisa mendapatkan ponsel yang besar dan mahal Ia hanya bisa membeli ponsel kecil Itu. Sekedar untuk buka facebook dan telfon-telfonan dengan pacarnya dulu.

"Wah! Ada Wi-Fi!" pekiknya senang. Fisya terlalu miskin, untuk makan dan membayar sekolahnya saja Ia harus banting tulang dulu, Itupun harus Susah payah. Ia tidak punya biaya untuk sekedar membeli paket kuota. Biasanya Ia mengisi Pulsa hanya untuk memperpanjang Waktu sim-card saja.

Aca membuka aplikasi google mencari-cari Jenis usaha yang cocok dengannya. Cukup lama Ia mencari.

Saat matanya sudah mulai berat, Ia perlahan tak kuat. Ia menutup matanya. Terjun ke-dunia mimpi.

***

"Apa sih, Rey! Afif cuma nanya!"

Reyhan tertawa renyah. Afif nampak kesal kemudian mendorong bahu Reyhan.

"Masa, Sih?" goda Reyhan.

"Iya! Emang nggak boleh Afif nanya?" tanya Afif. Reyhan nampak berfikir.

"Boleh, Sih!"

"Jawabanya gini. Jatuh cinta itu emang Beda. Kita bakalan ngerasain Perasaan yang nggak biasa Sama lawan Jenis kita. Mendengar soal Dia, melihat Dia, dengar suara Dia, rasa-rasanya itu kayak senang Sama yang bersangkutan ama dia" jawab Reyhan.

"Tapi, jatuh cinta juga punya Resiko besar. Saat kita kehilangan, kita akan benar-benar ngerasain Sedih, kecewa, marah dan jatuh yang bikin sakit hati"

"Afif udah pernah jatuh cinta?" tanya Reyhan serius. Afif menggeleng.

Memang benar, Afif seperti tidak ada Waktu mengurus kisah cintanya ini. Ia sendiri jarang bicara dengan perempuan, paling jika di tanya siapa cinta pertamaya Afif, Ia Pasti Akan menjawab 'Bunda'

"Bunda" jawab Afif. Reyhan berdecak.

"Selain Oma, Bunda, Mami dan Afifah!" Kesal Reyhan. Afif kemudian nampak nyengir-nyengir.

"Nggak Ada, Lah!"

"Ya emang, Anda Kan Jones!" ledek Reyhan. Afif menatap Reyhan horor.

"Udah! Lupain soal Afif! Reyhan, gimana? Hubungannya sama Aca?" tanya Afif. Entahlah, Semenjak Afifah meninggal, Afif dan Reyhan Sudah jarang bicara. Bukan apa-apa, mereka merasa canggung saja. Biasanya Afifah akan menjadi pencair Suasana nya.

Afif juga sudah jarang bertegur Sapa dengan Aca. Semenjak naik kelas 12 ini, Aca dan Afif pisah kelas. Aca MIPA-1 dan Afif MIPA-3 jadi jarang bertegur Sapa.

Mario, Aryan dan Al juga Sudah tak sering bersama lagi. Al selalu memisah dari mereka, Sehingga Afif bingung harus dengan siapa. Sedangkan Fawwaz, hanya Dia yang masih bersama dengan Aca.

"Ya gitu," Afif ambigu mendengarnya.

Reyhan nampak tiduran di ranjang kamar Afifah sambil menghadap langit-langit kamar.

"Penyesalan itu datang di Akhir, Yah" lirih Reyhan. Afif tau, Reyhan kembali mengingat moment itu lagi.

"Fif" panggil Reyhan. Afif menoleh kearahanya.

"Kalau Sedih nggak apa-apa. Benci boleh tapi jangan lama-lama, nggak Baik. jangan sampai Karena kebencian kamu menyakiti seseorang"

















_______

Vote dan Koment!!!

For You Smile ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang