10- Menyambut

435 27 0
                                    

"Hai!! Maafin Om yah"

__AfifHadiningrat__


Fisya dan Aca sedang membuat Cake. Aca dan Fisya memutuskan akan menjual Cake bekerja Sama dengan Fisya. Kebetulan Aca juga menyukai yang namanya memasak.

Keseruan di dapur semakin bertambah. Sudah sekitar sebulan Fisya tinggal di rumah ini. Mereka membuat Kue sebagai perayaan ulang tahun Reyhan beserta kepulangan Reyhan esok hari.

Fisya sangat ingin bertemu dengan Reyhan. Ia Kepo dengan sosok Reyhan yang bisa membuat Aca jatuh cinta.

Semenjak di terima Di keluarga ini, Fisya Banyak tahu soal masalah keluarga ini. Afif juga sering mengajaknya keluar, sekedar sebagai rasa kepedulian.

"Sya! Aku ke kamar bentar, Yah" ucap Aca. Fisya menggangguk. Ia masih Sibuk membuat adonan.

Fisya terganggu dengan rambutnya yang terus menghalangi matanya. Tangannya sudah Penuh dengan adonan.

Fisya merasakan tangan seseorang mengumpul rambutnya kemudian memegangi nya agar tidak menghalangi Mata Fisya.

Fisya kemudian tersenyum. Ia menduga itu adalah Aca.

"Makasih, Ca" ucap Fisya.

Fisya merasakan hembusan nafas Di telinganya. Seseorang membisikkan padanya.

"Nama gue Afif"

Fisya terlonjak kaget. Ia langsung menghadap ke belakang dan saking kagetnya, Ia berjalan mundur kesamping kemudian bagian pinggulnya terpentok Meja dapur.

"Aww!" Fisya nampak meringis. Ia memegangi bagian pinggang dan perutnya. Fisya menggigit bibir bawahnya

"Sorry! Sorry! Gue nggak sengaja" Afif menyesal telah mengagetkan Fisya. Ia kemudian nampak panik kemudian segera berlutut dan menempelkan telinganya ke perut Fisya.

Fisya kaget dengan perlakuan Afif. Afif juga sudah memegang pinggang Fisya.

"Hallo, dek? Nggak apa-apa, Kan? Sorry-sorry tadi Om nggak sengaja ngagetin Mama kamu"

"Kamu kok nggak nendang? Setahu Om Bayi itu nendang"

Fisya yang sedari tadi melamun kemudian tertawa. Afif menatap Fisya, Ia kembali berdiri.

"Apa yang lucu?" tanya Afif.

"Afif-lah. Kandungan Fisya Kan baru dua bulan lebih. Masa udah minta dia nendang?" Afif sadar akan kebodohannya itu. Ia segera menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Dari pintu dapur datang Aca dengan membawa beberapa hiasan kue. Aca kaget melihat Afif di situ.

"Cielah, Ngapain Lo? Fisya Sibuk, belum ada Waktu pacaran!" ledek Aca.

Aca semakin akrab saja dengan Afif. Mereka berdua berjanji akan selalu melindungi Fisya

"Siapa juga yang pacaran. Gue mau lihat aja persiapannya" Sanggah Afif. Aca nampak menyelidik. Fisya kemudian tersenyum ke arah Aca.

"Udah, lanjutin bikin cake aja, yah" ajak Fisya. Afif nampak mulai mendekat ke arah Fisya mulai membantu Fisya

Mereka Sibuk dengan Pekerjaan mereka. Aca kini membuat hiasan krimnya serta Afif dan Fisya membuat adonan kuenya.

For You Smile ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang