One

975 31 5
                                    

One

 

“Kau tahu,”

“Apa?”

“Banyak remaja yang bunuh diri sekarang.”

“Lalu, apa urusan nya dengan-”

“Mereka di bully, dan menganggap diri mereka tidak cantik. Itulah yang membuat mereka rendah diri dan tidak percaya diri.”

“Tidak percaya diri dan rendah diri adalah hal yang sama.”

“Jangan menyela dulu. Lihat ini.”

Kina melirik tangan Alexa yang sudah menggenggam sebuah tablet putih. “Apa?”

“Bukan lihat ke belakang tablet, Kina.” Alexa menghela nafas geli. “Lihat layar nya!”

Tanpa berkata apa-apa, mata Kina sudah menelusuri layar yang berisi tulisan-tulisan kecil.

Hayley Martin bunuh diri dengan cutting secara sengaja di kamar nya. Kemungkinan besar ia bunuh diri karena kurang perhatian orang tua.

Tak penting, Kina memutar mata nya bosan. Lalu menyentuh layar tablet putih Alexa untuk melihat foto Hayley.

“Wajah nya familiar,”gumam Kina.

“Iya memang,”ucap Alexa. “Dia kan ada di sekolah kita, EWA.”

“EWA? Itu terdengar konyol, Lex.”

“Benarkah? Semua orang memanggil sekolah kita begitu, Kina. Hei anak itu di EWA. EWA adalah sekolah yang baik, dan begitulah.”ujar Alexa. Wajah nya terlihat begitu konyol ketika berpura-pura seperti orang asing yang mempromosikan sekolah ku, Edrill Winter Academy.

“Sudahlah. Untuk apa kita mengurusi hal-hal yang tidak memungkinkan kita untuk membantu?”ungkap Kina, to the point.

Alexa berdeham. “Kita bisa membantu mereka, Kina! Lagipula kita punya klub yang bertugas membantu-bantu sekolah bukan?”

“Sayang nya yang membantu sekolah itu seharusnya OSIS, bukan kita.”

“Tetapi OSIS sama sekali tidak membantu sekolah kita! Mereka hanya berfoya-foya dengan anggaran yang di berikan sekolah!”

Kina memutar bola mata untuk sekian kali nya. Ia malas berdebat dengan Alexa karena memang jika berdebat dengan dia, masalah akan panjang. Kina pernah berdebat dengan Alexa, dan hasil nya, ia harus memanggil Drake. Ketua klub Lachen.

Klub yang bertugas untuk membantu situasi siswa-siswa. Singkat nya, seperti seksi aktivitas dan seksi kedisplinan. Klub Lachen bertugas untuk membantu seksi-seksi itu. Klub Lachen juga berada di bawah penasehat sekolah. Dan sayang nya, Kina dipaksa masuk klub itu karena Alexa memaksa nya.

Kina merogoh ponsel nya yang berada di saku rok seragam sekolah Edrill Winter Academy. Terlihat beberapa pesan masuk dari Drake.

Kina menoleh, mendapati Alexa yang sedang berkutik dengan tablet nya.“Kita harus kembali. Drake memanggil kita.”

“Masih jam istirahat kok,”ujar Alexa.

Tanpa basa-basi, Kina menarik tangan Alexa dan menyeret nya ke pintu perpustakaan EWA. Alexa tampak terkekeh di belakang Kina, membuat Kina menghela nafas pendek. Kemudian, Kina mendorong pintu perpustakaan EWA agar terbuka sehingga dia dan Alexa bisa keluar.

Angin sepoi-sepoi membelai wajah putih Kina ketika mereka sudah di luar. Terlihat seorang remaja lelaki yang berdiri di atas Flyer. Semacam skateboard yang tak mempunyai roda dan mengambang di udara. Lelaki itu memakai topi berwarna putih, menyembunyikan rambut cepak nya yang berwarna cokelat. Dia memakai seragam EWA, tersenyum ke arah Kina dan Alexa.

Lachen {ON HOLD}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang