Six

231 13 1
                                    

Six

Author POV 

“A-apa maksud mu, miss?!”

Alexa tampak shock. Dia langsung berdiri. Sementara Drake menunjukan reaksi terperanjatnya. Pensil Drake jatuh ke lantai. Badannya mematung, sama seperti Kina yang sekarang terdiam, menatap lurus ke depan.

Chris Jacob meninggal jam 2 tadi malam. Maafkan saya,nona. Kami baru mengetahuinya tadi pagi.

“BOHONG! Kau bohong!”jerit Alexa gusar.

Alexa hendak menekan tulisan ‘endcall’ ketika Drake mencegah nya.

“Tunggu—” Drake menutup buku nya. Dia menatap ponsel Alexa lekat. “Apa yang terjadi pada nya?”

Pegawai Resairis terdiam sejenak. Mereka kedengaran seperti sedang mencari kata-kata untuk dikatakan dengan jelas.

Chris Jacobb, dia, dia dibunuh oleh Darkect.

Alexa tersentak kaget. Ponsel nya terjatuh ke atas karpet.

Drake juga terkejut, dia melompat ke karpet dekat ponsel Alexa, lalu menatap layar ponsel Alexa. Beruntung panggilan mereka masih tersambung.

“Darkect ada di bumi? Klan Pandora brengsek itu ada di bumi? Masih? Sampai sekarang?” Mata Drake melotot setelah ia menghujamkan beberapa pertanyaan yang berarti sama itu.

Pegawai Resairis kedengaran menghela nafas. Seperti nya ia juga agak terkejut dengan kejadian ini. “Iya, masih. Kami mendeteksi lagi kalau klan Pandora, Darkect, berada tersebar di bumi. Mereka ada banyak. Dan khawatirnya, mereka akan menyerang dunia Acdelon lagi.

“Apakah pak walikota sudah mengetahui tentang hal ini?”

Belum, tuan.

“Kalau begitu kita yang akan memberitahu nya!”seru Drake. Dia menoleh ke Kina yang masih mematung di kursi nya. “Tetapi kita kasih tau kepala sekolah dulu.”

Terima kasih, tuan Drake. Kami akan mencoba terus untuk mendeteksi beberapa orang dari klan Darkect di bumi.

“Baiklah, terima kasih.”

Drake meng-klik tulisan ‘endcall’ lalu mengontrol nafas nya. Dia melirik Alexa yang sedang menutup wajah nya dan terisak. Sementara Kina yang masih mematung disana.

Drake tidak bisa menyalahkan mereka. Dia juga merasa sedih sekali. Tetapi ia tidak mau menangis, air mata nya akan sia-sia karena Chris sedang melihat mereka dari surga. Ia menunduk, menggeram, lalu meletakkan ponsel Alexa dengan gusar.

Terdengar suara pintu terbuka dan tertutup.

Drake dan Alexa menoleh secara serempak, mendapati Kina yang sudah tak berada di atas kursi nya.

“Kina..”

Alexa berdiri. Hendak mengejar Kina.

“Tunggu,”cegah Drake. Ia menatap Alexa lekat. Lalu menggeleng.

“Biarkanlah dia sendiri dulu.”

-

Kina POV

Aku berlari mengitari lantai 2 gedung klub sekolah. Ku turuni tangga berwarna putih yang menghubungi lantai dasar dengan lantai 2. Aku bergegas cepat ke taman bunga. Lalu berhenti di depan pohon beringin sakura.

Dada ku berat. Mata ku juga berkaca-kaca, tetapi tak ada air mata ku yang kunjung keluar.

Ku kontrol nafas ku karena aku sehabis berlari kencang tadi. Kemudian aku duduk di atas bangku taman yang memanjang berwarna cokelat muda.

Lachen {ON HOLD}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang