L I M A

34 12 2
                                    

Happy Reading♡

Pagi yang cerah ini, seperti biasa Delisha akan berangkat ke sekolah. Setelah melakukan persiapan dengan waktu yang lumayan singkat, Delisha sudah sampai di sekolahnya. Ia pun segera memasuki kelas dengan langkah santai.

Sudah satu minggu ia menjadi siswi baru di SMA Andalas tidak cukup membuatnya bosan walaupun hanya memandang taman yang berada di samping kelasnya. Taman yang dibuat semenarik mungkin itu adalah tempat favoritnya di sekolahan ini. Dengan kolam ikan yang kira-kira berdiameter 3 m dihiasi dengan beberapa ikan hias dan tanaman hias. Rumput manila yang ia duduki sekarang membuat suasana semakin sejuk dan enak dipandang. Apalagi dari sini masih bisa melihat beberapa orang yang berlalu lalang menuju kelas.

Tangan mungilnya bergerak menangkap sebuah belalang di dekat kakinya. Diletakannya binatang hijau itu di telapak tangannya. Mengamati belalang yang sedang berpose bak seorang model.

Binatang berwarna hijau itu terbang bersamaan dengan tepukan tangan seseorang di bahunya. Delisha mendengus kesal sebelum menolehkan kepalanya ke arah orang yang seenak jidat menerbangkan belalangnya.

"Loh Kak Melvin?" kaget Delisha. Umpatan yang akan ia lontarkan tiba-tiba hilang begitu saja saat melihat senyuman cowok di depannya ini.

"Kaget ya," kekeh Melvin duduk di samping Delisha. Ia menatap kakak kelasnya dengan tatapan bingung. Di dalam benaknya hanya tersimpan pertanyaan ada kepentingan apa sampai-sampai Melvin menghampirinya.

"Kak Melvin ngapain ke sini? tanya Delisha. Melvin menoleh ke arah cewek di sampingnya ini.

"Nggak boleh emang?"tanya Melvin membuat Delisha tersentak.

"Eh? Boleh kok. Lagian taman ini untuk umum,"jawab Delisha gugup.

"Lo suka ya tempat ini?"tanya Melvin. Delisha mengangguk mengiyakan.

"Cuma taman ini yang paling nyaman untuk saat ini," jawab Delisha.

"Sebenarnya masih ada satu tempat di sekolahan ini," ucap Melvin membuat Delisha menoleh ke arahnya. Tatapan ingin tahu dari mata belo itu membuat Melvin tersenyum senang.

"Dimana tempatnya?" tanya Delisha kelewat penasaran. Bahkan sampai tak sadar jika tangan mungilnya tengah mengguncang bahu Melvin. Hingga saat dirinya tersadar apa yang ia lakukan, Delisha tersenyum canggung.

"Maaf Kak," ucap Delisha yang dibalas gumaman oleh Melvin. Cowok itu masih teringat sentuhan cewek di depannya ini. Seperti ada sengatan listrik yang menjalar ke seluruh tubuhnya.

"Lo mau tau?" tanya Melvin. Delisha menoleh ke arahnya dengan berbinar. Sepertinya Melvin akan sangat menyukai tatapan itu sekarang. Tangan cowok itu terangkat. Mengelus lembut rambut Delisha. Membuat cewek itu mati kutu.

"Kalau mau tau, nanti istirahat pertama temuin gue di depan Lab IPA. Kalau sekarang udah bel," ucap Melvin membuat Delisha tersentak. Duduk dan berbicara dengan Melvin membuatnya lupa kalau sekarang masih di sekolah.

"Ayo masuk kelas," ajak Melvin yang di angguki Delisha. Keduanya pun bangkit. Berjalan ke arah kelas mereka masing-masing.

"Dari mana lo?" tanya Vanka saat Delisha duduk di sampingnya. Cewek itu tengah menyiapkan buku untuk pelajaran pagi ini.

"Dari taman. Kenapa?"

"Sama Kak Melvin?" tanya Vanka membuat Delisha menoleh cepat ke arahnya.

"Lo tau?" Delisha menatap curiga ke arah Vanka.

"Lo jadi bahan gosip tadi," ucap Vanka. Delisha melotot tak percaya akan apa yang di dengarkannya.

"Eh? Beneran?" tanya Delisha yang diangguki Vanka. Delisha menghela nafas, sepertinya sebentar lagi kehidupannya akan berubah.

DELISHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang