D U A P U L U H D U A

31 8 0
                                    

Happy Reading♡

Pagi ini seperti biasa Delisha sudah siap dengan seragam kebanggan SMA Andalas. Cewek itu akan berangkat ke sekolah setelah kemarin meliburkan diri.

Yang berbeda dari hari ini hanya Delisha yang tidak berangkat bersama Melvin. Cowok itu masih dirawat untuk beberapa hari ke depan. Jadi Delisha harus berangkat sendiri.

Sesampainya di depan gerbang, ia melihat Vanka yang juga baru sampai.

"Vanka!" panggil Delisha sambil melambaikan tangannya. Vanka pun berhenti dan tersenyum ketika mendapati Delisha berjalan ke arahnya.

"Gimana keadaan Kak Melvin?" tanya Vanka. Keduanya tengah berjalan di koridor menuju kelas.

"Kemarin sih udah mendingan. Nanti gue mau ke sana. Lo mau ikut?" tawar Delisha.

"Liat nanti,"jawab Vanka.

Keduanya memasuki kelas. Delisha meletakkan tasnya di mejanya. Ah ia baru ingat jika sekarang duduknya di belakang. Dengan segera Delisha memindah tasnya ke meja di belakangnya.

"Lo ngapain di situ? Tempat lo samping gue," ucap Vanka.

Delisha mengkerutkan keningnya. "Lo kan duduk sama Billa,"ucap Delisha.

Vanka segera mengambil tas Delisha dan segera diletakkanya di meja dimana cewek itu duduk dulu.

"Gue nggak mau satu bangku lagi sama pembunuh," ucap Vanka terdengar menyakitkan di telinga Delisha.

Tapi ia mencoba mengerti dengan sikap Vanka alasan kenapa cewek itu benci kepada Billa.

Setelah kejadian itu Vanka terus menuntutnya untuk berbicara. Dengan terpaksa Delisha menceritakan semuanya tanpa menambahi ataupun mengurangi. Dan berakhir Vanka menaruh rasa benci kepada Billa.

Tapi Delisha yakin Vanka hanya kecewa, tidak benar-benar membenci sahabatnya itu.

"Nggak boleh gitu Van. Dia tetep sahabat gue loh," ucap Delisha. Vanka mendengus kesal akan sikap Delisha.

"Lo terlalu baik Lhis."

"Oh iya, lo jadi kan jenguk Kak Melvin?" tanya Vanka yang diangguki Delisha.

"Iya, tapi nanti lo duluan aja. Gue ada urusan penting," ucap Delisha.

"Songong lo! Sok sibuk!" ucap Vanka sambil terkekeh membuat Delisha juga ikut terkekeh menertawai ucapannya.

Delisha mengambil ponsel yang berada di saku roknya. Membuka salah satu aplikasi yang langsung menampilkan beberapa pesan yang masuk ke ponselnya.

Dibukanya pesan teratas yang terpampang di layar. Delisha tersenyum melihat isi pesan itu. Pesan dari Melvin yang berisi kekonyolan cowok itu.

Dengan segera Delisha membalasnya dan mematikan ponsel karena Bu Endar sudah memasuki kelas. Cewek itu pun mulai fokus dengan materi yang dijelaskan di depan sana.

Beberapa hari tidak masuk membuat Delisha tertinggal banyak materi. Dan akhirnya ia harus menyalin catatan Vanka. Setidaknya itu mampu membuatnya sedikit-sedikit mengerti akan materi kali ini.

***

Sepulang sekolah Delisha langsung menaiki taksi yang akan membawanya ke arah tujuan. Sepanjang perjalanan cewek itu tak henti-hentinya menggerutu karena jalanan yang macet parah. Ia harus sampai disana tepat waktu.

Sekitar lima belas menit, akhirnya jalanan mulai lenggang. Delisha menghela nafasnya mencoba untuk tenang. Ia terus berdoa semoga setelah ini tidak terjadi apa-apa.

DELISHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang