T U J U H

29 12 5
                                    

Happy Reading♡

Hari libur yang cerah ini, Delisha memilih untuk lari pagi di sekeliling taman kota. Dengan pakaian olahraga lengkap beserta sepatunya. Tak lupa rambut Delisha yang dikuncir tinggi membuat wajah cewek bermata belo itu terlihat imut.

Setelah melakukan pemanasan, Delisha pun berlari dari rumahnya menuju taman kota. Kebetulan juga jarak rumahnya dengan taman kota tidak terlalu jauh. Pagi itu suasana taman kota tampak ramai. Banyak yang berolahraga maupun bermain bersama keluarga mereka.

Setelah berlari cukup lama, Delisha memilih mengistirahatkan tubuhnya dengan duduk di kursi besi di taman itu. Sebotol air putih berada di genggamannya. Saat ia akan meminum meredakan haus yang menyiksa, netranya menangkap sosok yang ia kenal.

"Vanka!" panggil Delisha setengah berteriak. Vanka menoleh ke sana kemari dan langsung tersenyum lebar ketika tau yang memanggilnya adalah Delisha. Vanka pun menghampiri sahabatnya itu.

"Lo sendiri?" tanya Vanka saat berada di hadapannya yang diangguki Rissa.

"Iyalah, mau sama siapa coba," jawab Delisha sambil mengelap keringat dengan handuk kecilnya.

"Gue kira sama Kak Melvin?" Vanka terkekeh kecil mendengar perkataannya sendiri.

"Ya kali gue sama tuh cowok. Yang ada gue nggak jadi lari tapi malah jadi patung," gerutu Delisha membuat tawa Vanka meledak. Delisha mendengus kesal melihat Vanka menertawakannya.

"Eh? Nanti lo ada acara nggak?" tanya Delisha saat teringat sesuatu.

Vanka mencoba mengingat-ingat apakah ia ada janji sama seseorang. Setelahnya ia tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Enggak, emang kenapa?" tanya Vanka menatap cewek di depannya ini.

"Gue mau ajak lo ke rumah Billa. Gimana?"tanya Delisha. Ia berencana akan mengenalkan keduanya.

"Wahh! Beneran?! Oke deh kalau gitu," jawab Vanka antusias. Menatap Delisha dengan senyuman manis tersungging di bibirnya.

"Iyalah, ngapain gue bohong. Gue jemput pukul 15:00 ya," ucap Delisha.

"Oke deh gue tunggu." Vanka masih saja menunjukkan senyumannya. Sepertinya cewek itu ingin sekali berkenalan dengan Billa.

Keduanya pun memutuskan untuk pulang karena memang hari sudah mulai siang. Delishaa berjalan santai menuju ke rumahnya sambil bersenandung kecil.

"Sendirian aja mbak?" tanya seseorang sambil menyamai langkah cewek itu. Delisha  yang mendengar orang berbicara pun terkejut dan menoleh mencari orang itu.

"Loh? Kak Melvin?" keterkejutan Delisha bertambah saat melihat orang itu adalah Melvin. Cowok itu tersenyum lebar ke arahnya.

"Ngapain di sini?" tanya Delisha heran melihat Melvin berada di sekitar kompleksnya.

"Kenapa? Nggak boleh ya?" balas Melvin. Delisha menggeleng dan melanjutkan kembali langkahnya.

"Siapa bilang nggak boleh? Heran aja rumah Kak Melvin bukan daerah sini,"ucap Delisha.

"Emang lo tau rumah gue?" tanya Melvin yang dibalas gelengan oleh Delisha.

Melvin terkekeh kecil sebelum mengacak rambut Delisha. Cewek itu masih sama reaksinya saat ia melakukan hal itu. Berdiri mematung dengan tatapan lurus ke arahnya. Sungguh menggemaskan.

Cewek berkuncir kuda itu tersenyum gugup. Dengan langkah yang agak cepat ia meninggalkan Melvin di belakangnya.

"Lisha!" panggil Melvin tapi Delisha tak menghiraukannya. Ia sungguh merasa gugup jika berdekatan dengan seniornya itu. Terlebih kejadian beberapa menit lalu masih saja terngiang dipikirannya.

"Kenapa sih?" tanya Melvin saat berhasil mengejar Delisha.

"Enggak ada Kak. Cuma pengen cepet sampai rumah. Gerah," jawab Delisha yang tentunya berbohong. Tidak mungkin kan jika ia mengatakan yang sejujurnya.

Sesampainya di depan rumah, cewek itu berhenti sejenak.

"Kak Melvin langsung pulang kan?" tanya Delisha menatap kakak kelasnya itu.

Melvin berpikir sejenak sebelum senyuman lebar tercetak jelas dibibirnya.

"Kalau gue pengen mampir nggak papa kan?" tanya Melvin. Delisha terdiam bingung akan menjawab apa kepada cowok di depannya ini. Jika ia menolak tentu saja ia tak enak hati.

Dan akhirnya pun ia mengijinkan Melvin untuk masuk ke rumahnya. Ia pun segera mengambil handuk dan segera membersihkan tubuhnya agar terlihat fresh. Sedangkan Melvin, cowok itu sedang berada di ruang tamu bersama Mamanya.

Setelah selesai dengan kegiatannya, Delisha segera turun untuk menemui Melvin. Ia merasa tak enak jika nanti Mamanya akan menanyakan hal yang tidak-tidak dengan cowok itu. Biasa emak-emak kan sukanya kepo.

Sesampainya di ruang tamu, dapat ia lihat jika Melvin dan Mamanya terlibat obrolan yang sepertinya sangat seru. Sampai-sampai terdengar kekehen kecil dari cowok itu.

"Ngobrolin apa sih? Kayaknya seru banget deh," tanya Delisha ikut bergabung.

"Enggak kok, Mama tinggal ya. Masih ada kerjaan," ucap Mamanya sambil beranjak dari sofa.

"Vin, Tante tinggal dulu ya. Jangan lupa yang Tante bilang tadi," ucap Rika dengan senyuman jahilnya. Delisha menatap heran ke arah dua orang di depannya ini.

"Ah? Iya Tan. Pasti," jawab Melvin membuat kerutan tercetak di dahi Delisha. Cewek itu bingung dengan kedua orang ini. Apakah ada sesuatu yang terjadi tadi?

"Kalian pada ngapain sih?" tanya Delisha yang tak sanggup membendung rasa penasarannya. Namun tak ada yang menjawab. Malah sekarang Mamanya sudah masuk ke dalam kamar tanpa menjawab pertanyaannya.

Delisha mendengus kesal melihatnya. Melvin yang melihat cewek di depannya kesal terkekeh pelan. Terjadi keheningan untuk beberapa saat pada keduanya.

"Gue balik dulu ya," ucap Melvin berpamitan kepada Delisha. Cewek itu menatap Melvin.

"Eh? Kok cepet banget?" tanya Delisha. Melvin yang mendengar pertanyaan Delisha tersenyum jail.

"Berharap banget ya gue lama di sin?" tanya Melvin tak menahan senyum gelinya. Delisha melotot mendengar ucapan cowok di depannya ini.

"Enggak ya! Yaudah sana pulang," usir Delisha. Cewek itu mendorong Melvin keluar dari rumah.

"Udah sana pulang." Delisha bersedekap sambil menatap Melvin angkuh.

"Udah berani ngusir ya sekarang," ucap Melvin yang dibalas delikan tajam oleh Delisha.

"Ya udah gue pulang dulu. Jangan kangen ya," ucap Melvin percaya diri.

"Nggak bakalan," jawab cewek itu ketus. Melvin terkekeh sebelum mendekat ke arah Delisha. Cowok itu membisikan sesuatu yang membuat tubuhnya panas dingin. Setelahnya, Melvin pergi meninggalkan Delisha yang masih terkejut di tempat.


~♡~

DELISHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang