D U A

59 12 10
                                    

Happy Reading♡

Sepulang sekolah, Delisha tak langsung pulang ke rumahnya. Ia segera menaiki taksi dan memberikan alamat yang akan ia tuju. Tak butuh waktu lama, Delisha sampai di sebuah rumah yang terletak di dekat taman kota.

Setelah membayar ongkos, Delisha memasuki rumah tersebut. Hal pertama yang ia lihat saat memasuki rumah bergaya eropa modern itu adalah sebuah foto keluarga yang besar terpajang di ruang tamu.

"Loh ada Lisha? Sini duduk dulu," ucap seorang wanita paruh baya.

"Iya Tan," jawab Delisha.

Keduanya duduk di sofa. Tak lama kemudian asisten rumah itu menghampiri keduanya sambil membawa minuman dan beberapa camilan.

"Makasih Bi," ucap Delisha yang dibalas anggukan oleh Bi Warni. Setelah Bi Warni masuk kembali ke dapur, suasana menjadi hening.

"Ayo diminum Lhis, anggap aja rumah sendiri," ucap wanita paruh baya itu. Delisha mengangguk sambil tersenyum ramah ke arah mama sahabatnya itu.

"Dia ada kan tan?" tanya Delisha setelah meminum minumannya.

"Ada kok, baru aja selesai ikut kelas," jawab Tante Niki.

"Aku ke atas dulu ya Tan," pamit Delisha yang diangguki Niki.

Delisha pun menaiki tangga untuk menuju lantai dua. Dengan perlahan ia membuka pintu bercat putih gading di hadapannya.

Kamar yang dicat berwarna abu-abu itu terlihat sangat nyaman. Kesan pertama saat melihat kamar itu pasti akan berpikir jika itu adalah kamar laki-laki. Tapi tidak setelah melihat sang penghuninya.

Dilihatnya seorang cewek yang tengah berbaring sambil memainkan ponsel sampai tak menyadari kehadiran Delisha. Dengan perlahan Delisha mendekat kearah cewek itu.

"Hai!" sapa Delisha dengan nada ceria.

Cewek yang berbaring itu terkejut dengan kehadiran seseorang dikamarnya. Tapi setelah melihat siapa yang datang, ia segera memekik senang. Delisha yang melihat itu ikut tersenyum senang.

"Lhis, gue punya berita bagus deh! Sini duduk sini!" ucapnya dengan antusias. Delisha pun menurutinya dengan duduk di sebelah sahabatnya itu.

"Kemarin kan aku ke rumah sakit. Dan lo tahu nggak?!" Delisha menggeleng tanda tak tahu.

"Gue ketemu cogan!" pekik Billa senang.

Delisha terkejut dengan ekspresi senang Billa. Sempat tak percaya jika yang ada di hadapannya ini adalah Billa sahabatnya. Ia merasa heran saja, seganteng apa cowok itu sampai membuat Billa senang bukan kepalang. Tapi Delisha juga ikut senang akan hal itu. Ia merasa Billa akan mendapat semangat hidupnya kembali.

"Ih kok diem," ucap Billa menyenggol lengan Delisha membuatnya tersadar dari lamunannya.

"Gue mau minta tolong boleh kan?" tanya Billa menatapnya penuh harap. Delisha mengerutkan keningnya bingung.

"Minta tolong aja kali. Biasanya juga gitu."

Billa pun bersorak senang. Ia merubah posisi duduknya sehingga menghadap Rissa sepenuhnya.

"Gue pengen lo bantuin gue dekat sama cowok itu," ucap Billa. Delisha makin dibuat bingung oleh permintaan aneh Billa.

"Maksudnya? Dekat sama cowok yang lo lihat di rumah sakit?" tanya Delisha memastikan yang dijawab anggukan antusias oleh Billa.

"Lo suka sama cowok itu?" tanya Delisha retoris. Terlihat dari seberapa antusiasnya cewek di depannya ini membuat Delisha mudah menyimpulkan semuanya.

"Iyalah, buat apa gue minta tolong lo buat deketin dia sama gue kalau gue nggak suka?" ucap Billa yang tak ayal menjawab pertanyaan Delisha. Delisha menghela nafas. Tak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya itu.

DELISHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang