L I M A B E L A S

38 9 19
                                    

Happy Reading♡

"Lo ada hubungan apa sama Kak Melvin?" pertanyaan itu sukses keluar dari bibir Billa. Delisha menoleh ke arah Billa yang duduk di sebelahnya dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Emangnya kenapa?" tanya Delisha. Ia sedikit bingung dengan pertanyaan Billa barusan. Memangnya kalau ia ada hubungan ataupun tidak dengan Kakak kelasnya itu kenapa?

"Kalian deket banget ya," ucap Billa dengan nada yang terkesan sinis. Menyadari perubahan nada bicara Billa, Delisha menatap penuh cewek di depannya ini.

"Lo kenapa sih Bil. Nggak kayak biasanya," ucap Delisha.

"Lo yang kenapa Lhis?" tanya Billa.

Delisha semakin di buat bingung oleh Billa. Cewek itu bahkan sudah meneteskan air matanya membuat Delisha lagi-lagi terkejut sekaligus bingung.

"Kenapa lo tega bohongin gue?" Billa menatap Delisha dengan tatapan yang tak bisa di artikan. Cewek itu menggeleng tidak menyetujui ucapan Billa.

"Lo ngomong apa sih? Bohongin apa?" tanya Delisha. Cewek itu benar-benar bingung sekarang.

"Nggak usah pura-pura deh Lhis! Gue udah tahu semuanya! Lo udah bikin gue kecewa!" teriak Billa dengan air mata yang semakin deras membasahi pipi cewek itu.

Billa mencoba tenang. Cewek itu sedang memikirkan apakah pernah ia membohongi Billa. Dan hasilnya nihil. Yang ia ingat ia pernah membohongi Billa waktu keduanya masih sama-sama kecil. Tak mungkin juga kan kalau Billa akan menuntut masalah itu yang sudah beralalu sangat lama?

"Coba deh Bil ngomong yang jelas! Gue beneran nggak ngerti apa maksud lo!" ucap Delisha meminta penjelasan.

Billa menatap sahabatnya dengan tatapan yang penuh amarah membuat Delisha lagi-lagi terkejut. Bahkan sudah lama keduabya berteman, Billa tak pernah menunjukkan tatapan itu kepadanya.

"Jangan pura-pura deh Lhis! Lo harusnya tau kalau orang yang gue suka itu ada disekitar lo sendiri!" teriak Billa. Delisha menatap Billa tak mengerti. Di saat seperti ini otaknya memang tak bisa di ajak bekerjasama dengan baik.

"Tolong deh Bil gue beneran nggak ngerti sama apa yang lo bilang. Siapa yang ada di sekitar gue. Kasih ta-"

"Melvin! Cowok itu yang gue suka!" teriak Billa memotong ucapan Delisha. Setelahnya keadaan menjadi hening.

Delisha mematung di tempat mendengar pernyataan Billa. Seolah waktu berhenti saat itu juga. Pikiran Delisha entah pergi kemana. Bahkan tatapan cewek itu lurus dan kosong.

Delisha bahkan tidak percaya apa yang ia dengar barusan. Terlebih lagi orang itu adalah Melvin. Orang pertama yang diam-diam telah memasuki hatinya. Dan saat mendengar pernyataan Billa apa yang harus ia lakukan? Merelakan Melvin dengan Billa? Atau memilih egois dan berjuang untuk mendapatkan Melvin?

Delisha terduduk di tempatnya. Pikirannya tidak bisa diajak kerja sama untuk saat ini. Kenapa ia harus tau sekarang kalau Melvin adalah orang yang di maksud Billa? Kenapa tidak sedari dulu agar hatinya tidak jatuh ke orang yang seharusnya tidak bisa ia miliki?

"Gue nggak percaya," gumam Delisha yang masih di dengar oleh Billa. Cewek itu menatap Rissa dengan sendu.

"Gue tau lo suka kan sama Melvin?" tanya Billa yang berhasil menohok hatinya.

Delisha membuang pandangannya enggan menatap Billa. Pertanyaan itu yang sangat ia hindari. Walaupun memang benar kenyataanya ia mulai menyukai Melvin, tapi ia hanya ingin dirinya saja yang tahu akan hal itu. Tidak dengan orang lain.

"Gue tau itu Lhis.Lo suka sama Kak Melvin," ucap Billa yang lagi-lagi tak di tanggapi Delisha. Di pikirannya sekarang hanyalah kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi ke depannya. Entah itu hubungannya dengan Billa maupun Melvin.

"Tapi gue mohon sama lo sekali aja. Ikhlasin Melvin buat gue," ucap Billa bagaikan petir yang menyambar tubuh Delisha.

Tubuh Delisha mendadak lemas seakan tidak mempunyai tenaga. Belum juga ia sepenuhnya percaya yang Billa katakan tadi dan sekarang ia harus mendengar permintaan yang menurutnya sangat susah untuk ia kabulkan.

"Bill... gue nggak tau," ucap Delisha. Hanya itu yang terlintas di pikirannya. Billa menghapus air matanya yang sedari tadi keluar semakin deras.

"Gue mohon Lhis. Kasih gue kesempatan buat dekat sama Melvin. Lo tau kan umur gue udah ng-"

Delisha segera menarik Billa ke dalam pelukannya. Kata-kata yang keluar dari bibir cewek itu selalu saja menyentil hatinya. Ia benci dirinya yang lemah akan kata-kata yang keluar dari mulut Billa. Ia benci akan dirinya yang selalu lemah akan kondisi Billa.

Tapi memang kali ini ia tidak boleh egois. Ia akan memberikan apapun yang Billa inginkan. Salah satunya cowok yang sudah memikat hatinya, Melvin. Dan itu semua demi kebahagiaan Billa.

"Gue ikhlasin Melvin buat lo," gumam Delisha.

~♡~

Greget sendiri nulis part ini😣

Jadi gimana gaes? Kalian rela sakit hati atau milih egois demi kebahagiaan sahabat sendiri?

Dah lah. See you next part❤

DELISHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang