10.Kang Bakso

100 5 4
                                    

Happy reading Resay (Reader sayang) haisss.Author kok alay bet dah,jyjyk ewhh wkwk

"Tuhan,Tolong jodohin aku sama dia.Pokoknya jodohin aku sama dia,Kalo bukan jodoh,ya kali tuhan soalnya udah baper kebangetan ini wkwkwk"

_______________

Ara menunggu Aidan dihalte bis sekitar 15 menit yang lalu.

"Ck.Tuh orang kemana sih,kok lama bener,"Decak Ara sembari menendang kaleng didepannya dengan pelan.

Tak lama kemudian datanglah Aidan menunggangi kuda besi hitamnya dengan memakai jaket hitam juga.

"Lo kemana aja sih? lama bener,"tanya ara

"Sorry.gue tadi lagi nongkrong di base camp,"Balas Aidan

"Halah alesan nongkrang nongkrong,kalo emang niatnya gamau jemput ya ga usah jemput!buang buang waktu gue aja,harusnya gue udah sampe rumah dari tadi.lo pikir gue ga capek apa? nunggu lama disini.Bisa jadi manekin gue disini,Seenaknya lo bilang la-"Cerocos ara dengan wajah kesalnya itu.Aidan semakin gemas dengan istri labilnya ini.

Belum sempat ia melanjutkan perkataannya,ia terdiam melihat perlakuan Aidan.

Klik

Suara helm kepalanya yang sudah terkancing.Ya.Aidan yang memakai kan helm Ara.Jika menunggu ara yang memakainya pasti akan lama karena ara terus saja mengoceh.

Rahang ara pun menurun melihat Aidan so sweet begini.Jika aidan tiap hari bersikap manis,pasti ara harus melakukan transplantasi jantung karena selalu deg-deg an mendadak.

"Loh,kok malah diem?katanya tadi capek?"Tanya aidan yang membuyarkan lamunan Ara.

"Eh iya,"balas Ara kikuk dan duduk disepeda motor Aidan.

Hening.

Itu yang terjadi diantara keduanya selama diperjalanan.Aidan hanya fokus menyetir,sedangkan Ara fokus dengan pikirannya.

Aidan membelokkan motornya kearah warung bakso.Ia tahu,jika ara pasti merasakan kelaparan.

Kenapa Aidan makan diwarung bakso bukan diwarung lainnya?karena nalurinya mengatakan bahwa ara sangat menyukai dengan makanan yang berbentuk bola itu.

"Woy!kita kenapa berhenti disini?"tanya ara pada aidan yang sedang melepas helm.

"Mau berak,"balas aidan

"Kan berak bisa dirumah dan,"Tutur ara melepas helmnya

"Ya gak lah Raraku,kita tuh kesini mau makan,"balas Aidan mencubit pipi ara.

"Ihh apa-apain sih?sakit tau,"sungut ara mengerucutkan bibirnya

"Ya maap,"balas Aidan nyengir.

"Woy!sejak kapan lo manggil gue rara?"tanya Ara

"Barusan,"balas aidan

"Terus kenapa lo panggil gue rara?emang nggak ada yang lain?"tanya ara

"Lo mau gue panggil apa?toa masjid?gentong?gorilla?"Tanya aidan dengan terkikik

"Eh lo ngledek gue ya?"tanya ara sembari berkacak pinggang

"Enggak,"balas aidan menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menahan tawa.

Ara yang merasa marah pun menginjak kaki Aidan.Dan itu sukses membuat empunya kesakitan.

"Aduh ra,sakit."Erang Aidan sembari meringis dan memegang kaki satunya seperti orang pincang.

"Sukurin!makanya gak usah ngledekin gue terus,"Balas Ara memeletkan lidahnya.

"Ayok masuk,"ajak aidan menarik tangan ara.Jika nanti ia terus berdebat dengan ara,bisa-bisa nggak jadi makan.

Aira!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang