Chapter 2

416 60 4
                                    

Chapter kali ini seperti pengulangan dari chapter 6 di 'YOO are my idol', hanya ada beberapa tambahan untuk melengkapi yang sebelumnya.
Maaf jika membosankan, dan terimakasih untuk VoMent kalian 🙏







***

Matahari pagi di bagian negeri ginseng kadang tak benar-benar bisa menghangatkan udara disekitarnya.
Angin yang berhembus dari mulut orang-orang setiap kali berbicara, menandakan bahwa suhu dingin masih mampu mengalahkan pemilik sinar oranye tersebut.
Mereka yang bermantel tebal diluar sana terlihat mulai sibuk berlalu-lalang melakukan aktifitasnya masing-masing.
Bersekolah, bekerja, atau mungkin sekedar jalan santai menikmati udara pagi menuju siang ini.

Kedai terlihat mulai ramai. Orang-orang yang tak sempat sarapan dirumah mereka, tengah sibuk memilih menu apa yang sekiranya cocok untuk sarapan terlambatnya ini.
Ah, mengapa pria satu itu harus peduli?
Iapun memilih beranjak dari depan kedai tersebut dan melangkahkan kakinya menuju tempat yang dituju.

Tadi itu si Kim sedikit melamun, memikirkan seseorang yang beberapa menit lalu telah pergi duluan dari tempat pertama kali mereka bertemu.
Seorang gadis dengan wajah mungil serta mata hazel yang mengalihkan atensinya dari cuaca dingin yang mungkin mulai hangat karena keberadaan wanita itu dipikirannya.
Pria tampan itu tidak bisa menyembunyikan senyumnya.
Tidak berlebihan juga, tapi jika orang lain melihatnya bisa saja dia dianggap tak waras.

Taehyung terus berjalan sembari mencoba mengingat siapa nama gadis itu tadi.
Jari telunjuknya menekan-nekan pelan keningnya.
Ceroboh sekali, pikirnya.
Ingin dekat tapi nama saja belum satu jam dia sudah lupa.

"Tadi itu kalau tak salah marganya Yoo, tapi apa yah?! Ah Kim bodoh, bisa-bisanya aku lupa dengan namanya" ucap Taehyung pada diri sendiri

Tanpa sadar, dia sudah sampai ke tempat tujuan.
Gedung yang cukup besar, tempat dimana banyak idol atau aktor dan aktris yang bernaung didalamnya.
Di gedung agensi ini dia akan memulai bisnis barunya.
Ini adalah kedua kalinya dia datang ke tempat ini, sendirian tanpa si bibir tebal Kim seokjin.
Pria itu tengah sibuk dengan cutinya yang baru dinikmati dua hari yang lalu dalam sepekan ini.

"Tunggu, sepertinya dia gadis yang kutemui tadi?!"
Taehyung memusatkan maniknya pada seseorang yang tengah berdiri ditangga kecil bagian depan gedung agensi itu.
"Tapi sedang apa dia disini? Apa tebakan asalku tadi benar? Ah ayolah Kim, kau harus bersikap biasa dihadapannya. Jangan munculkan lagi tingkah absurdmu itu" sambungnya.

Taehyung menarik nafasnya terlebih dahulu sebelum menyambangi gadis tersebut. Mencoba menetralkan degup jantungnya yang entah kenapa berpacu lebih cepat dari biasanya.
Hey, apa kau begitu gugup, Tuan alien?

*

"Park Jimin, aku harus bagaimana saat bertemu denganmu nanti?"

"Kau tinggal bilang saja ingin bertemu dan meminta tanda tangannya"
Tiba-tiba seseorang tengah berdiri disamping Jeongyeon, dan lagi-lagi itu pria yang menganggunya di kedai tadi.

Penampilannya boleh juga, dia seperti tokoh anime yang keluar dari komik, begitu pikir Jeongyeon
Namun pujian itu pudar, seiring dengan rasa curiganya terhadap pria aneh disampingnya ini.

"Kau mengikutiku ?"

Pria itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Kau sedang mengikuti audisi ?"

Menggeleng lagi.

"Aaahh kau juga seorang idol seperti Park Jimin ?"

"Apakah aku tampak seperti seorang idol ?" Pria Kim itu akhirnya bersuara.

"Jika bukan, pergilah! Kau itu menakutiku. Kan sudah kubilang aku bukan aktris, tapi kau terus mengikuti sampai sejauh ini" Jeongyeon kembali melangkahkan kakinya.

"Aku sungguh tidak mengikutimu" Pria tampan itu membela diri, sambil mengikuti kemana arah Jeongyeon berjalan.

"Lantas ini apa ? Kau terus berjalan disampingku. Awas saja yah! Aku bisa panggilkan penjaga jika kau berbuat sesuatu padaku"
Jeongyeon mempercepat langkahnya mendahului pria aneh itu.

Taehyung akhirnya membiarkan Jeongyeon pergi jauh dari hadapannya, dia tak mau dianggap yang bukan-bukan lagi oleh gadis berkaki jenjang tersebut.
Tapi sedetik kemudian, timbul penyesalan dalam dirinya begitu mengingat satu hal yang sedari tadi mengusik pikirannya.

"Hey, aku bahkan belum sempat bicara banyak dan lupa dengan namanya" Taehyung mengusak kasar rambutnya sendiri
"Sial! Tadi itu gugup sekali"

Ddrtt,,

Tiba-tiba terdengar notifikasi pada gawai berbentuk pipih yang ada dalam saku kemejanya.
Begitu melihat isi pesan tersebut, Taehyung segera melangkahkan kakinya kembali menuju tempat dimana seseorang yang akan ia temui berada.

Dan tentang si wajah mungil yang telah mencuri hatinya itu, lebih baik nanti dia pikirkan lagi.
Toh jika sudah takdir, Tuhan pasti akan mempertemukan mereka kembali.
Oh ya, barusan itu bukankah doanya telah terkabul?!

***

Luv Ma AlienTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang