Jeon Heejin, wanita berparas cantik, berwajah bulat, berkulit putih bersih, dan surai panjang berwarna hitam yang ia biarkan tergerai dengan bebas.
Secara pasti wanita bermarga Jeon ini melangkahkan kakinya masuk ke dalam sebuah cafe yang lokasinya berdekatan dengan gedung apartemennya, tujuannya hanya satu yaitu ingin melepas penat setelah seharian berkutat dengan tugas-tugas kuliahnya di kampus.
Suasana di dalam cafe yang tenang dengan aroma kopi yang menyeruak ke indra penciuman, membuat wanita yang memiliki senyuman indah itu menjadi betah berada di sana akhir-akhir ini.
Singkat cerita tentang wanita bermarga Jeon yang hidup dan besar di sebuah panti asuhan tanpa pernah ia ketahui siapa yang telah menitipkannya di panti asuhan tersebut.
Saat umurnya beranjak dua puluh tiga tahun Heejin memutuskan untuk tinggal sendiri dan mencari sebuah tempat tinggal, beruntung ada satu apartemen kosong yang dapat ia beli menggunakan uang hasil kerja paruh waktunya semasa ia SMA. Meski begitu Heejin masih sering berkunjung ke panti asuhan tempat dimana ia dibesarkan karena bagaimanapun juga sang kepala panti asuhan tersebut punya peran penting didalam hidup Heejin.
Heejin terkadang bergonta-ganti pekerjaan paruh waktu hanya demi menghasilkan uang untuk membayar biaya kuliahnya sendiri dan juga digunakan untuk biaya hidupnya.
"Satu cup vanilla latte." Ujar Heejin.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya pesanan Heejin sampai dan ia memilih untuk duduk di sudut ruangan yang agak jauh dari keramaian, karena Heejin adalah tipe wanita yang tidak begitu suka keramaian.
Saat tengah menikmati minuman yang ia pesan tadi, Heejin sedikit tersentak kaget saat melihat dua orang pria mengenakan jas bertubuh kekar masuk ke dalam cafe, salah satu dari mereka mengangkat sebuah panggilan pada ponselnya, sedangkan satunya lagi masuk dengan pandangan menyapu ke sekeliling cafe.
"Kami mencari Tuan Muda Na." Ucap salah satu pria tersebut setelah berjalan menghampiri meja Heejin.
"A-apa?" Heejin yang sudah terlanjur ketakutan menjadi tergagap.
"Tuan Muda Na Jaemin. Apa anda melihatnya?" Ulangi pria berkepala pelontos itu pada Heejin.
"Tuan Muda? Na? Na siapa tadi katanya? Apa yang pria plontos ini katakan sih!" Gumam Heejin panik.
Ketika Heejin berusaha mencoba mencerna ucapan pria itu seraya mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya, tiba-tiba seorang barista cafe datang menghampiri meja Heejin lalu menyahuti ucapan si pria kepala plontos itu.
"Dia tidak ada." Kedua pria tersebut menoleh pada barista tersebut.
"Na Jaemin tidak mungkin berada disini, apa kalian lihat sekeliling cafe ini? Mana mungkin putra dari seorang pengusaha paling terkenal di Korea mampir dan menikmati menu sangat sederhana di dalam cafe ini, Tuan." Ujarnya.
Tidak berselang lama kedua pria 'aneh' tersebut keluar dari dalam cafe, namun seketika itu pula mood Heejin berubah lalu ia pun memutuskan untuk pergi keluar dari dalam cafe saja dengan membawa satu cup minuman pesanannya tadi.
Di sepanjang jalan pulang menuju apartemennya berada, Heejin terus bertanya didalam hati mengenai siapa itu Tuan Muda Na atau Na Jaemin, dan mengapa sepertinya ia adalah sosok yang begitu terkenal sampai orang cafe pun mengenali sosoknya.
Setelah beberapa menit Heejin berjalan melewati jalanan kota yang ramai dengan orang-orang yang berlalu-lalang dan tampak sibuk karena hari semakin sore, akhirnya Heejin sampai di apartemennya.
Heejin menghempaskan tubuhnya di atas sofa panjang di depan televisi lalu mengeluarkan sebuah ponsel dari saku celana jeansnya, ia sangat penasaran dan ingin mencari tahu siapa keluarga bermarga Na yang sangat terkenal di Korea Selatan itu.
"Keluarga Na adalah salah satu keluarga kaya dan juga sangat berpengaruh di Korea Selatan, keluarga ini memiliki kekayaan harta yang tidak dapat terhitung lagi. Selain memiliki sebuah pusat perbelanjaan, Keluarga Na juga memiliki usaha bisnis dalam bidang pangan yang sangat sukses bernama Na Group dan memiliki cabang di berbagai kota di Korea Selatan dan salah satu cabangnya berada di Cina.
Anggota keluarga Na yang dikepalai oleh Na Seungyeon, memiliki satu istri bernama Na Eunra, memiliki satu putri bernama Na Mina, dan memiliki satu putra bernama Na Jaemin."
Heejin berkedip kagum saat membaca artikel singkat tersebut, betapa bahagia dan kayanya keluarga itu dengan bergelimpangan harta yang dapat mencukupi kehidupan hingga masa tua dengan tenang. Pikir Heejin.
"Andai saja, jika aku salah satu dari mereka." Kekeh Heejin lalu ia keluar dari situs pencarian tersebut untuk membuka aplikasi lainnya, berlama-lama membaca artikel mengenai kekayaan keluarga itu hanya akan membuat Heejin memekik iri.
"Astaga! Apa yang aku pikirkan tadi!"
__________TBC__________
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote + comment!
✨✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring it Back : Heejin Jaemin ✓
FanfictionMeski hanya sebatas status dan tidak ada apapun yang diharapkan saat Heejin dan pria itu menikah, seharusnya Heejin mencari tahu pasti lebih dulu seluk-beluk keluarga pria tersebut, karena saat Heejin menerima jaminan itu perlahan-lahan berbagai mas...