*** Flashback
"Nana, kemana kau akan membawa semua mainan milikmu itu?" Tanya Nyonya Na pada Jaemin kecil yang tengah sibuk memasukan mainan-mainannya ke dalam sebuah kardus, bahkan anak itu juga mengikut sertakan sebuah mainan robot- robotan yang baru saja ia beli minggu lalu.
"Untuk aku berikan pada anak-anak di panti asuhan yang ada didekat sekolahku itu, Eomma. Boleh kan?" Tanya Jaemin, memastikan bahwa ia mendapat ijin agar Eomma-nya itu memberikan izin.
"Tentu, saja. Mintalah Appa untuk mengantarkan kau ke panti asuhan itu, ya? Jangan nekat pergi menaiki bus sendirian, Nana." Nyonya Na tersenyum bangga pada putranya itu, mengusap puncak kepala Jaemin sebentar lalu pergi keluar dari kamar putranya itu karena mendengar panggilan dari putrinya, Mina.
Beberapa hari ini Jaemin memang sering mengunjungi sebuah panti asuhan yang berada didekat sekolahnya, Jaemin sering berkunjung ke sana untuk sekedar bermain dengan anak-anak disana ataupun membawakan mereka mainan serta makanan yang Jaemin beli menggunakan uang jajannya sendiri. Jaemin pikir uang saku yang diberikan oleh Tuan Na sudah sangat cukup baginya, juga dirinya yang sangat suka berbagi.
Setelah memasukan semua mainan-mainan itu ke dalam kardus, Jaemin lalu terdiam untuk beberapa saat. Ia terlihat melupakan sesuatu dan kini ia mencoba mengingatnya.
"Ejin pasti akan senang jika aku belikan boneka lucu keinginannya itu." Ucap Jaemin, lalu ia bergegas mencari beberapa uang yang terselip di berbagai barang yang ada di kamarnya. Mencari uang untuk membeli boneka beruang berwarna cokelat impian gadis cilik itu disebuah toko mainan anak-anak.
Setelah berhasil mengumpulkan semua uang yang Jaemin punya dan dirasa cukup untuk membeli boneka itu, lalu ia menaruh uang itu didalam saku celananya. Wajah Jaemin terlihat sangat tidak sabar untuk memberikan mainan-mainan yang ada di kardus itu dan juga ingin membelikan boneka beruang besar itu untuk Heejin.
"Ayo! Buatlah mereka senang, Nana!" Jaemin menyilangkan tangannya, lalu ia mulai mengangkat kardus yang ukurannya sedang itu, membawanya keluar kamar.
"Eomma, dimana Appa?" Tanya Jaemin pada Nyonya Na yang tengah memilih-milih baju keluaran terbaru untuk Mina.
"Coba kau cari didepan rumah, tadi Eomma melihat Appa kau sedang mengobrol dengan temannya. Mungkin temannya itu sudah pulang. Coba saja kau hampiri." Jaemin mengangguk paham lalu menuju teras rumahnya.
Tampak sepi, bahkan Jaemin tidak mendapati mobil Tuan Na disana. Hingga Jaemin memutuskan untuk pergi sendiri ke panti asuhan itu dengan mengendarai sepeda pemberian Tuan Na saat Jaemin berulang tahun ke tujuh.
Jaemin mengikat kardus itu di jok belakang sepedanya agar kardus itu tidak jatuh saat ia mengayuh sepedanya.
Setelah menempuh jarak beberapa meter, disana Jaemin menemukan sebuah toko mainan yang ia maksud. Tanpa berlama-lama ia pun bergegas masuk kedalam toko mainan tersebut lalu membeli sebuah boneka beruang.
"Aku berhasil membelinya dengan uang jajan yang aku sisihkan sendiri, Ejin." Jaemin memeluk erat boneka beruang yang akan ia berikan kepada Heejin itu.
Setelah mendapat boneka itu Jaemin lalu melanjutkan perjalanannya menuju panti asuhan tersebut namun saat sampai di pertigaan jalan raya Jaemin berhenti mengayuh sepedanya. Itu adalah jalan yang akan mengantarkannya ke jalan besar, Jaemin tidak pernah melewatinya menggunakan sepeda seorang diri seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring it Back : Heejin Jaemin ✓
FanfictionMeski hanya sebatas status dan tidak ada apapun yang diharapkan saat Heejin dan pria itu menikah, seharusnya Heejin mencari tahu pasti lebih dulu seluk-beluk keluarga pria tersebut, karena saat Heejin menerima jaminan itu perlahan-lahan berbagai mas...