Bagian 1. Kau datang

1.1K 75 3
                                    

2020

"Hanbin-ah?"

Pria yang kupanggil Hanbin menengok, tersenyum. Wajahnya berseri, sudah sangat lama aku menantikan untuk bertemu dengannya.

"Kau merindukanku?"

"Pertanyaan bodoh, tentu saja aku merindukanmu. Kau pergi terlalu lama, aku bahkan tak bisa menahan rindu yang sudah terlalu besar."

Aku memeluknya, kali ini aku tak akan mau melepaskannya. Aku merindukan harum Hanbin, aku merindukan pelukan Hanbin, aku rindu hangat tubuh Hanbin. Dan aku rindu bibir Hanbin.

Aku memeluknya erat, tapi kenapa Hanbin tidak membalas pelukanku? aku sedikit meregangkan pelukanku, kini aku bisa melihat wajahnya. Dia hanya diam, senyum yang tadi ku lihat sudah hilang. Aku tidak menyukainya, aku tidak menyukai tatapan Hanbin kali ini.

"Pergilah"

Dia mengusirku, tentu saja dengan cepat aku menggeleng menolaknya. Air mataku sudah turun, aku merasakannya sudah mengalir dikedua pipiku. Dia tidak menyekanya, dia membiarkan air mataku jatuh.

Aku menjauh perlahan, tangisanku makin terisak. Aku sadar, pria dihadapanku bukan Hanbin. Dia bukan pria yang kumau, dia bukan Kim Hanbin, dia bukan Kim Hanbinku.

Aku berteriak, memanggil namanya. Berkali-kali aku memanggil namanya, seluruh tenaga kukeluarkan untuk memanggil namanya. Aku yakin dia akan datang jika aku terus memanggilnya, aku yakin. Hanbin tak pernah mengingkari janjinya.

Alone (Jenbin)- endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang