Bagian 2. Aku sadar

758 65 3
                                    

Tolong diperhatikan waktunya :)

April 2019

Suara langkah kaki karena ketukan heals dan lantai terdengar cepat dan saling beradu, bisa dipastikan sang empunya tengah tergesa-gesa. Ini masih terlalu dini untuk jadwal penyiarannya. Namun, perempuan pemilik langkah cepat tadi terlihat sangat terburu-buru. Bahkan orang-orang yang dilewatinya tak ia sapa, tidak seperti biasanya.

Kantor penyiaran berita malam WCN biasa beroprasi di televisi pukul 8 malam, dan ini baru pukul 6.30 petang. Biasanya para presenter akan mulai bersiap setengah jam sebelum waktu penyiaran tiba. Namun, ada pengecualian. Jika ada berita mendesak jam tayang bisa dipercepat. Seperti malam ini, perempuan pemilik langkah cepat tadi akan menyiarkan berita mendesak, berita kecelakaan besar di tengah kota. Dengan jas hitam dan kemeja putih di dalam yang sedikit terlihat. Tidak lupa rok pendek selutut yang senada dengan warna jasnya.

"Jen sudah siap?" terdengar seorang perempuan berbaju merah dengan kertas ditangannya mendekati presenter bernama Kim Jennie.

Perempuan yang menghampiri Jennie menjelaskan tentang topik yang akan disiarkan. Perempuan itu hanya menjelaskan bahwa Jennie akan disambungkan dengan reporter yang sudah siap berada di lokasi. Tugas Jennie adalah menyiarkan dan menyimpulkan kejadian yang terjadi. Untuk detail kejadiannya masih belum bisa ia ketahui, sekali lagi kecelakaan ini masih sangat hangat, bahkan jumlah korbanpun belum bisa diketahui.

Dengan persiapan seperti biasa, Jennie mulai bersiap dan sedikit tersenyum. Hal yang pertama dilakukannya adalah menyapa pendengar.

'Selamat malam, berjumpa lagi dengan saya Kim Jennie dalam berita malam WCN Rabu, 12 April 2019 untuk mengabarkan berita terbaru dan aktual.'

Setelah menyapa, Jennie sedikit membahas tentang kecelekaan besar yang terjadi di tengah kota Seoul. Seperti dijelaskan sebelumnya berita ini masih sangat baru, hingga Jennie langsung menyambungkan siaran kepada reporter yang sudah berada di lokasi Park Chaeyong.

Sang reporter Park Chaeyoung menjelaskan penyebab kecelakaan karena rambu lalu lintas yang tiba-tiba tak terkendali, membuat empat jalur berbeda arah saling beradu untuk meminpin lalu lintas. Akibatnya kecelakaan besar terjadi.

Jennie yang berada di studio penyiaran sangat antusias dengan laporan yang diberitakan oelh reporternya. Keahliah Park Chaeyoung memang tidak perlu diragukan, semua berita dan laporannya selalu saja menyegarkan. Membuat pemilik nama Kim Jennie sangat menyukai bekerja sama dengannya.

"Park Chaeyoung-ssi, apakah ada korban dari kalangan ternama?"

Jennie mencoba untuk membuat percakapan dengan Chaeyoung agar tidak membosankan bagi para pendengarnya.

Dari gambat kecil, Jennie bisa memperhatikan ekspresi wajah Park Chaeyoung berubah ketika Jennie bertanya tentang korban.

"Park Chaeyoung-ssi?" Penggil Jennie kembali, mungkin jaringannya sedang tidak stabil. Ya, kejadian ini sangat biasa terjadi.

Dengan aba-aba dari perempuan berbaju merah untuk mencoba memanggil reporter kembali, "Park Chaeyoung-ssi?"

Karena tak ada jawaban, Jennie selaku presenter kemudian mencoba untuk mengembalikan keadaan dengan mengambil alih. "Karena jaringan, sepertinya kami terputus dengan reporter Park,.."

"Ada"

Suara Park Chaeyoung akhirnya tersambung, tanpa berpikir lama Jennie langsung menanyakan korban yang dimaksudkan oleh Park Chaeyoung.

Lemas, lutut Jennie terasa lemas ketika mendengar nama yang diucapkan oleh reporternya. Dia berharap dia salah mendengarnya. Namun, tiga kali dia mencoba menanyakan kembali. Tapi, nama yang keluar tetap sama. Kim Hanbin, calon suaminya.

Hatinya sudah hancur, air matanya sudah tidak bisa ia tahan. Sepatuh jiwanya sedang tidak baik-baik saja, dan kini dia harus profesional untuk menyiarkan berita prianya. Jennie tidak sanggup, hingga Jennie memutuskan untuk menutup penyiarannya secara kasar.

Tatapannya kosong, Jennie tersungkur. Tangannya gemeteran, Lee Seulbi perempuan berbaju merah langsung mendekati Jennie. Mendekap tubuh lemas Jennie dengan erat.

——

Alone (Jenbin)- endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang