26. Bersandarlah.

579 65 52
                                    

Pulau Jeju menjadi perjalanan terpanjang yang Hanbin lakukan setelah keluar dari rumah sakit. Lelah? Tentu saja. Tapi, dengan baik Hanbin menutupinya. Mengingat nantinya akan membuat Jennie khawatir.

Sambil memeluk lengan suaminya, Jennie berjalan menuju ke pelaminan sahabatnya Yuri.

Suasana yang ramai membuat Hanbin harus menggunakan masker.

Publik belum tau akan keadaan sebenarnya, dan Hanbin tidak berniat untuk memberitahunya.

Biar menjadi sebuah rahasia.

Mengucapkan selamat, setelah itu bergegas untuk pergi.

Jennie memperhatikan Hanbin yang tengah duduk di kursi untuk menunggu jemputannya. Setelah Hanbin bilang sedikit pusing, Jennie langsung menelpon supir dan bergegas untuk kembali ke rumahnya di Seoul.

Kurang lebih memakan waktu 1 jam perjalanan di udara. Tidak langsung kembali ke rumah mereka. Jennie mengantar Hanbin ke rumah sakit, mengecek kesehatan suaminya. Yunyheong dengan teliti memeriksa tubuh Hanbin, setelah menyelesaikannya hanya ada senyum tipis di bibirnya.

"Hanbin terlalu lelah" katanya

Jennie yang sejak tadi gelisah kini sudah sedikit berkurang, "Tidak ada yang lainnya?" Tanya Jennie memastikan.

Yunyheong mengangguk.

Hanbin duduk di sebelah Jennie, "Aku sudah bilangkan kalau aku hanya kelelahan, kau saja terlalu khawatir denganku"

Jennie cemberut, tentu saja Jennie khawatir. Bagaimana bisa Hanbin memarahinya karena dirinya terlalu khawatir.

"Cukup istirahat, sehingga energi Hanbin bisa kembali" kata Yunyheong menengahi pasangan suami istri yang tengah berdebat.

Hanbin tersenyum melihat Jennie yang tetap cemberut sejak tadi. Padahal Yunyheong sudah bilang kalau dirinya baik-baik saja.

"Jen, jangan cemberut terus dong. Kan kamu sudah tahu kalau aku hanya kelelahan" kata Hanbin

Jennie masih malas membalas ucapan Hanbin.

Bahkan di dalam mobil, Jenniepun hanya diam.

"Jen jangan diamkan aku bisa?"

"Aku sedang fokus menyetir, jangan ganggu" ucap Jennie.

Hanbin akhirnya memilih diam, sepertinya Jennie benar-benar marah padanya.

-
-

Jennie tidak pandai memasak, tapi dengan bantuan bibi Choi akhirnya Jennie bisa menyelsaikan hidangan untuk makan malamnya. Tidak lupa Jennie menyiapkan bubur untuk Hanbin.

Sedangkan Jennie sejak tadi sudah menyuruh Hanbin untuk diam di dalam kamar. Tidak boleh melakukan apapun.

Tak ada yang bisa dilakukan Hanbin kecuali duduk di balkon dan menghirup udara yang lumayan cerah hari ini.

"Ayo makan malam dulu" suara Jennie tiba-tiba terdengar di telinga Hanbin.

Hanbin menatap wajah Jennie yang sudah tidak cemberut lagi. "Kau sudah tidak marah Jen?" Tanyanya.

Dengan tersenyum Jennie memeluk tubuh Hanbin dari belakang. "Tidak, aku sudah tidak marah"

Hanbin mengusap lengan Jennie yang masih bertengger memeluk di lehernya.

Jennie mendaratkan dagu di pundak kanan Hanbin. "Tapi jika kau kelelahan lagi dan diam saja, aku akan marah padamu"

Ucapan Jennie hanya di balas kekehan oleh Hanbin.

Alone (Jenbin)- endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang