Permainan Ramalan

74 10 2
                                    

Happy Reading
🍀

***

Di kelas. Para murid perempuan sedang bermain permainan ramalan menggunakan kertas. Yang jelas mereka sedang memainkan pensil di atas kertas dan menyuruh roh datang. Naeun di sana, sedang menulis dan tersenyum melihat kehebohan teman-temannya.

Teman sebangku Naeun, si Yuqi. Dia menanyakan pada roh apakah dia akan masuk peringkat 25 besar dalam ujian nanti. Yang lain tertawa mengejek. Tapi pensil ternyata bergerak masuk ke dalam lingkaran menandakan Yuqi akan masuk 25 besar. Semuanya riuh. Semakin heboh.

Lalu satu temannya mencoba. Dia bertanya apakah dia akan mendapat pacar tahun ini. Tapi pensilnya tidak bergerak masuk lingkaran. Menandakan itu tidak akan terjadi. Mereka semua terlihat sangat kesal.

Lalu Yuqi melihat Naeun terlalu sibuk menulis. Dia menyruh Naeun mencoba. Tapi Naeun tidak tertarik dan mengatakan kalau dia tidak percaya dengan hal-hal seperti itu. Tapi pada akhirnya Naeun penasaran dan mencobanya. Saat temannya menyuruh bertanya. Naeun mengatakan dia tidak punya sesuatu yang perlu ditanyakan. Yang lain kecewa karena jawaban itu.

Yuqi mengambil alih permainan dan bertanya,

“apakah ketua kelas 1-1 SMA Namil Naeun, sudah bertemu belahan jiwanya?”

Semuanya bersorak lagi. Naeun bertanya kenapa Yuqi harus menanyakan itu. Yuqi menjawab kalau dia menanyakan masalah ranking. Maka itu tidak seru. Yang lain setuju. Naeun diam saja. Yuqi bertanya,

“apa kamu tidak penasaran bagaimana hasilnya?”, menggoda Naeun.

Naeun kemudian melirik ke arah Jaehyun yang sedang asik bermain sepak bola kertas di bangku belakang. Yuqi bertanya lagi,

“apakah kamu tidak penasaran, siapa tahu Jaehyun adalah belahan jiwamu?”, Yuqi berbisik.

Naeun sepertinya mulai terpengaruh. Dia teringat saat Jaehyun mengecup bibirnya di jembatan waktu itu. Dan tiba-tiba tangan yang memegang pensil bergerak.

Bergerak..... Bergerak.....

Semuanya bersemangat dan penasaran pensil akan bergerak kemana. Hampir mendekati lingkaran. Dan......

Tepat saat itu. Ten terlempar ke arah para murid perempuan yang sedang bermain ramalan itu. Dan mengacaukan semuanya. Naeun kesal dan memarahi mereka yang bermain di dalam kelas. Itu sepertinya modus. Karena Naeun baru kali ini berteriak seperti itu.

Ten meminta maaf. Jaehyun menatap Naeun dengan heran. Naeun menghela napas. Dia sangat kesal apalagi akhirnya dia tidak bisa melihat ramalannya. Jaehyun mengambil bola kertas dan meminta maaf juga.

Ten sendiri gugup karena tidak pernah melihat ketua kelas marah. Naeun melirik mereka. Jaehyun mengajak yang lain bermain di luar dan menyuruh para gadis melanjutkan. Naeun masih terlihat kesal dan melirik ramalannya.

Naeun akhirnya duduk lagi. Teman Naeun berkomentar kalau sekarang Ten menjadi berani. Yang lain membenarkan. Temannya bahkan menambahkan, kalau itu terjadi sejak Ten bergaul dengan Jung Jaehyun.

Tapi tiba-tiba Yuqi berteriak histeris menatap kertas ramalan itu. Yang lain pun terkejut. Yuqi tampak sangat khawatir karena mereka kertasnya sedikit robek di bagian lingkaran itu, padahal permainan belum selesai.

Naeun melihat ekspresi khawatir Yuqi dan mengatakan tidak apa-apa. karena dia juga tidak percaya hal seperti itu. Yuqi dengan serius menatap Naen dan berkata dengan khawatir,

“bukan. Jika kertasnya sobek walaupun hanya sedikit saat menjawab pertanyaan. Nama terakhir yang memanggil akan dikutuk”.

Semuanya terkejut khawatir. Naeun yang tidak percaya ramalan sekalipun tampak terkejut. Temannya mengingat nama yang terakhir memanggil dan menatap Naeun. naeun langsung meninggikan suaranya,

“aku? Tidak ada hantu di zaman modern seperti ini”

Semuanya tahu bahwa Naeun juga gugup. Naeun bahkan berdiri dan pergi dari sana. Tapi kemudian dia berbalik mengalihkan pembicaraan. Bertanya apakah yang lain sudah belajar untuk ujian?. Yang lain segera bubar dan duduk di bangku masing-masing.

Yuqi duduk di samping Naeun dan mengatakan kalau Naeun benar-benar harus membaca mantera penutup. Tapi Naeun mengatakan kalau itu tidak akan terjadi. Yuqi mengerti. Dia lalu meremas kertas itu lalu memasukkan ke dalam laci.
Sementara Naeun melihat hal itu  tampak sangat khawatir.

Malam harinya. Para murid sedang belajar di perpustakaan. Naeun terbayang-bayang mantera pemanggil roh itu. Dia tidak tenang belajar. Dia bahkan menjatuhkan penanya.

Naeun menunduk untuk mengambil pena. Namun saat melihat ke bawah meja dia seakan melihat ada gadis berambut panjang di sisi meja depannya. Naeun terkejut dan berteriak. Si gadis yang ternyata siswa biasa terkejut dan kepalanya terbentur.

Semua orang yang berada di sana tampak terkejut. Naeun gugup. Dia takut dan diam saja. Kebetulan saat itu mati lampu. Jaehyun khawatir dan bertanya,

“ada apa?”. Naeun tidak menjawabnya.

Naeun akan berkonsentrasi belajar lagi saat dia melihat darah menetes di bukunya. Naeun berteriak lagi.

“ada apa?”,tanya seorang guru yang kebetulan baru datang dengan senter di tangannya.

Beberapa detik setelahnya, lampu menyala. Sekarang Guru tadi melihat dengan jelas kalau Naeun mimisan. Jaehyun juga melihatnya. Guru tampak khawatir dan mengatakan kalau Naeun belajar terlalu keras.

Dia menyuruh Naeun pulang saja. Naeun mengatakan kalau dia baik-baik saja. Dia mengambil tisu pemberian guru dan mengatakan akan membersihkannya sendiri.
Naeun ke luar dari ruang perpustakaan itu.

Jaehyun yang tampak khawatir mengikuti Naeun. Naeun ternyata berjalan ke arah toilet. Sepertinya dia akan membersihkan darah di hidungnya. Naeun merasa kalau itu sangat memalukan.

Saat dia sedang mencuci tangan. Air keran mati. Dia lagi-lagi berhalusinasi mendengarkan mantera. Lalu Naeun merasakan ada yang aneh di belakangnya. Perlahan dia melirik dan melihat ada tangan yang keluar dari pintu toilet. Naeun otomatis berteriak histeris!

Dia berlari keluar dari toilet sedangkan Jaehyun sedang menunggu dengan khawatir di luar. Naeun semakin ketakutan. Saat Naeun terus berlari dari arah dalam toilet. Ketika sampai pintu ternyata dia menabrak Jaehyun yang berdiri di sana.

Keduanya terjatuh. Posisi saat ini, Naeun menindih Jaehyun.
Naeun sangat terkejut. Dia membeku sesaat. Jaehyun juga sepertinya terkejut. Naeun berpikir beberapa detik dan akhirnya bangkit berdiri. Merapikan pakaiannya, membenarkan letak poninya.

“aku akan pulang”, katanya gugup.

Dia bahkan tidak melirik Jaehyun atau setidaknya mendengarkan sepatah kata dari Jaehyun. Naeun melangkah dengan cepat meninggalkan Jaehyun yang berdiri mematung. Masih kebingungan.

Dan ternyata yang ada di dalam toilet itu adalah seorang siswi yang meminta tisu toilet. Karena di tempatnya habis. Sedangkan dia sepertinya sudah menunggu Naeun selama 1 jam. Orang itu tidak habis pikir. Kenapa Naeun berlari tanpa memberikannya tisu terlebih dahulu.

*
*
*
*
*

Mau yang rada-rada crepy" gitu, tapi gagal 🙄. Bawaannya mau ngakak aja

Part setelah ini dijamin bakalan guling-guling. Eh kok alay 😂😂

Jangan lupa votmen ya
Follow juga
Love you all

Puberty Medley || JUNG JAEHYUN (END) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang