WARNING !
🔞
Don't reading this if u r under 18 years old !!
U can find other stories that r safe to read .
♧
♧
♧
"Padahal aku berharapnya kamu bakalan jawab karena kamu sayang aku . Emang belum bisa ya terima aku sebagai suami kamu ? Maksud aku , emang kamu gabisa sayangin aku kaya aku sayang ke kamu ?"
Untuk beberapa detik , belum ada respon dari Rose . Gadis ini masih menatap lingkar piringnya diatas meja . Sampai pada akhirnya kesunyian mengatupsi ruangan . Perkataan Jimin seolah diagantung seribu jawaban .
"Jangan berlebihan lah Jim , Kenyataannya hubungan kita ga seserius itu ."
Mendengar itu , ada rasa kecewa dari Jimin . Entahlah , laki laki ini mungkin bisa dibilang pandai menggunakan kalimat rayuan . Tetapi memang pada dasarnya , Jimin sangat amat bersungguh sungguh ketika ia berucap sayang dan cinta pada sosok Rose . Anggaplah Seulgi tidak ada , Jimin betul betul berharap kelak Rose akan menjalin hubungan baik dengannya .
Jimin selalu menyakinkan hatinya , yang semakin hari semakin mantap dengan Rose . Karena pada dasarnya Jimin sangat mudah jatuh hati pada sosok wanita yang mampu berada disampingnya , dengan sikap manis dan selalu merespon setiap sikap sikap manjanya .
Sangat mudah , Rose memang dikatakan paling bisa memahami sifat manja Jimin . Melayani Jimin yang bukan hanya sekedar hubungan intim pasangan suami istri . Rose bahkan sangat telaten menyiapkan semua barang perlengkapan Jimin , merapihkan kemejanya , sesekali membawakan Jimin bekal , walaupun setiap harinya menu itu tidak pernah berubah . Karena tidak ada masakan yang Rose masak kecuali sepotong Roti bakar .
"Jangan gitu lah Se , sakit banget aku dengernya ."
Jimin mulai membuka suara , sebetulnya tidak ada perubahan dari mimik wajah Rose . Gadis ini memang terlihat tidak ada apa apa , walaupun kata katanya sempat menyinggung sang suami . Sampai pada akhirnya Rose menyuap satu suapan sendok kedalam mulutnya . Lalu ia menyelipkan anak rambut ke sisi telinganya dengan tangan kirinya . Gadis ini berusaha tidak menggubris pertanyaan sang suami .
"Eumm .. oh iya .."
"Kemarin aku ketemu mantan aku .."
"Eumm .. maaf kalo sebelumnya aku ga bilang ke kamu . Sebetulnya tujuan aku cuma minta maaf doang sih . Tapi diakhir pembicaraan , dia nyuruh aku cerai sama kamu . Menurut kamu gimana ?"
Sebetulnya Jimin ga pernah larang Rose , kemana pun gadis itu pergi , atau dengan siapa ia pergi . Tapi jujur , Jimin agak sedikit kesal dengan unggapan Rose barusan . Ini terkesan menghindar dari pertanyaannya , lalu membuat masalah baru dengan kalimat perceraian .