🍁Sembilan Belas🍁

151 13 0
                                    

langit senja, menjadi saksi bahwa aku selalu berharap kau melihat aku dan hatiku

Alex Anggara

__________________

Ke esokan harinya......

Gista sudah siap dengan seragam sekolahnya tubuhnya sudah pulih kembali.

Gista melangkah menuju parkiran mobilnya. Mobil melesat pergi menuju sekolah.

Sesampai di parkiran sekolah, Gista berjalan menuju kelasnya sambil bersenandung ria.

Sesampai di kelas, Gista langsung menuju bangkunya lalu duduk.

Bel masuk berbunyi.

Jam pertama hari ini adalah olahraga seluruh murid kelas Gista berjalan menuju loker mereka masing-masing untuk berganti baju.

Gista membuka loker yang bernomor 16.

"Ck, gue lupa bawa seragam olahraga lagi. Gue baru inget Minggu kemarin gue bawa pulang ke rumah" kesal Gista lalu menutup pintu lokernya.

Tiba-tiba Alex datang menghampirinya.

"Lo ga bawa baju gis?" Tanya Alex.

"Hm." jawab Gista seadanya.

"Nih pake baju gue." Ucap Alex sambil menyodorkan baju olahraganya.

"Ih jangan itu kan baju lo Lex gue ga mau ngerepotin." tolak Gista.

"Pake aja, gue mah gampang." Balas  Alex lalu memberikannya pada tangan Gista lembut.

"Makasih." Ucap Gista lalu tersenyum kemudian melangkah pergi menuju toilet.

Sehabis berganti baju di toilet Gista melangkah menuju lapangan menyusul teman kelasnya.

Sesampai di lapangan, Gista baris mengikuti teman-teman yang lainnya lalu memulai pemanasan di pimpin ketua kelasnya.

"Alex, kenapa kamu tidak memakai seragam olahraga?" tanya Pak Yono melihat Alex mengenakan seragam abu-abu.

"Lupa bawa pak." Jawab Alex berbohong.

"Lari 10 kali putaran!!!" omel Pak Yono.

Alex menurut berlari memutari lapangan menjalankan hukumannya.

Gista yang melihat itu sungguh merasa tidak enak Alex mendapatkan hukuman karena dirinya.

Pak Yono membentuk 2 group untuk bermain bola kasti.

Permainan di mulai, salah satu group Gista memukul bola lalu berlalari menuju tempat aman.

Bola melayang, pemain group yang jaga mengambil bola lalu melempar bola ke arah yang berlari.

Namun bola tidak tepat sasaran mengenai kepala Gista.

"Awhh." Rintih Gista sambil memengang kepalanya yang terasa nyut-nyutan.

Alex yang melihat itu dengan cepat berlari dari acara hukumannya menghampiri Gista.

"Gis lo gapapa?" Tanya Alex khawatir.

"Gapapa santai aja, bolanya kecil kok." Jawab Gista pelan.

"Acieeeeeeeeee sowsweet." Seru anak kelas.

Gista hanya dapat menghela nafasnya bersabar.

"Aaa cembokur aku tuh." Ledek Rehan hingga mendapat tatapan tajam oleh Alex.

"Ampun bang." Ucap Riko.

Setelah mendapatkan jawaban dari Gista bahwa ia baik-baik saja Alex kembali melanjutkan hukumannya berlari memutari lapangan.

SECRET GIRL [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang