🍁Delapan Belas🍁

140 10 0
                                    

Kau malaikat tak bersayap

Gista Asta Kencana

________________

Pagi yang cerah memancarkan sinarnya pada kaca jendela apartemen Gista namun gadis itu enggan untuk bangun.

"Mamah" panggil Gista menggigau.

Tubuhnya terasa sangat panas menggigil, kepalanya terasa sangat pusing.

Gista terus meringkuk di balik selimutnya berharap orang datang menolongnya.

***************

Alex melangkahkan kakinya menuju tempat duduknya dengan senyuman manis.

Sambil menunggu bel masuk, Alex merebahkan sebagaian tubuhnya di atas meja dan tertidur.

Bel masuk berbunyi.

Alex terbangun dari tidurnya menatap ke arah bangku Gista yang masih kosong.

Kemana perginya gadis itu?.

Alex khawatir!.

Alex teringat dengan amanah ayah Gista untuk menjaganya!.

"Gue cabut urusan penting, izinin gue ke guru" pesan Alex pada sahabat-sahabatnya lalu melangkah pergi menuju parkiran mobil dengan langkah tergesa-gesa.

Mobil melesat tinggi menuju apartemen Gista .

Sesampai di aprtemen Gista, Alex memencet bel dengan kasar namun tak ada jawaban dari dalam.

Alex meraih ponsel apel yang berada di saku bajunya lalu mentelfon Gista.

drrrtt

drttttt

Suara ponsel Gista berdering dengan sisa tenaga yang tersisa Gista menggangkat telfon yang berada di sebelahnya.

"Halo Gis ini gue Alex lo baik-baik aja kan?" Tanya Alex dengan nada khawatir.

"Alex, tolong gue." ucap Gista dengan suara lemas.

"Gis lo kenapa? gue di depan apart lo nih"

"Lo masuk aja kodenyaa 160703"

"Oke"

Alex mematikan sambungan telfon lalu memecet kode apartemen dengan cepat masuk ke dalam kamar Gista.

Sesampai di kamar Gista, Alex melihat Gista meringkuk dengan selimut lantas menghampiri.

Tangan Alex terulur memegang dahi Gista.

"Panas banget gis" ucap Alex.

"Kedokter ya." sambung Alex.

"Hm" jawab Gista lemas, benar-benar lemas.

Dengan cepat Alex menggendong tubuh Gista dengan ala bride style melangkah menuju mobil.

Mobil melesat pergi menuju rumah sakit dengan satu tangan Alex menyetir dengan kecepatan tinggi sedangkan yang satu laginya menggenggam tangan Gista erat.

Sesampai di rumah sakit.

Alex menggendong tubuh Gista lagi dengan ala bride style ke dalam ugd merebahkan tubuh Gista di atas brangkar kasur UGD.

"Dok, tolong periksa teman saya." ucap Alex.

"Baik, mas silahkan tunggu di luar." ucap Dokter.

Alex berjalan keluar menunggu di bangku depan UGD sambil merapalkan doa agar Gista baik-baik saja.

Sungguh ia khawatir dengan Gista!.

Pintu ugd terbuka menampakan dokter dengan cepat Alex menghampiri.

"Bagaimana keadaan teman saya dok?" tanya Alex.

"Begini mas, kondisi pasien sangat drop tekanan darahnya rendah sekali saya sarankan pola makan di jaga dengan teratur." Jawab dokter.

"Baik dok terima kasih." Ujar Alex.

"Sama-sama, permisi" balas dokter lalu melangkah pergi.

Selepas dokter pergi Alex melangkah masuk ke dalam ruangan UGD menghampiri Gista lalu duduk di sebelah brangkarnya.

"Gis, lo makan dulu ya." ucap Alex.

"Iya." ujar Gista lalu meraih nampan yang berada di atas meja nakas sebelahnya kemudian menyantapnya.

Sehabis makan.

"Makasih Lex lo udah tolongin gue untuk kesekian kalinya, gue ga tau mau bilang apa selain makasih." Balas Gista.

"Sama-sama gue seneng kok bantu lo." Ujar Alex lalu tersenyum.

"Lo boleh pulang kok, gue bisa sendiri di sini." Ucap Gista.

"Mana mungkin gue ninggalin dengan keadaan lo kayak gini." Balas Alex.

"Gue gapapa serius." Ucap Gista menyakinkan.

"Yaudah tapi kalo ada apa-apa lo bilang ya sama gue telfon gue" Ujar Alex.

"Iya sekali lagi makasih." Balas Gista di balas anggukan kepala oleh Alex.

Alex melangkah pergi meninggalkan Gista.

maafin gue Lex, gue cuma ga mau jatuh sedalam-dalamnya dengan lo karena pesona Lo batin Gista.

Gista memejamkan matanya kemudian tertidur berharap cepat pulih kembali.

Setelah tidur 8 jam, Gista terbangun menatap ke arah jendela langit biru berubah menjadi gelap menandakan waktu sudah malam.

Gista memencet bel.

Dokter pun datang.

"Ada yang bisa saya bantu?" Ucap dokter.

"Apakah saya sudah boleh pulang dok." Tanya Gista.

"Boleh, asalkan pola makannya di atur ya serta istirahat teratur." Jawab dokter.

"Baik dok terimakasih." Balas Gista lalu melangkah pergi menuju tempat adminitrasi setelah infusannya di copot oleh suster.

Sehabis membayar tagihan rumah sakit Gista melangkah menuju luar rumah sakit menstop taxi yang berlalu lalang melangkah masuk ke dalam.

Taxi melesat pergi menuju apartemen Gista.

Sesampai di apartemen.

Gista melangkah langsung menuju kamarnya lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur kemudian memejamkan mata dan kembali tertidur berharap esok bisa bersekolah kembali.

********

Jgn lupa vote and commet guys maaci, 🤎 🥰

SECRET GIRL [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang