🍁Dua Puluh 🍁

149 12 0
                                    

usaha dan penantian ku tak menghianati hasil

Alex Anggara

_____________________

Langit biru serta secangkir kopi menemani Alex menghirup udara angin malam segar.

Alex menatap bintang yang berkelap-kelip di langit biru.

"Gue harus gimana?" lirih Alex lalu menghisap rokok yang berada di sela-sela jarinya mengepulkan asap ke udara.

"Gue harus jujur, gue ga mau terus pendam rasa ini. Meskipun ujung-ujungnya di tolak Gista menjauh yang terpenting perasaan gue lega." monolog Alex.

Sehabis menenagkan pikirannya yang berkecamuk Alex melangkah menuju kasurnya merebahkan tubuhnya di atas kasur perlahan tertidur.

*****************

Matahari terbit, memancarkan sinarnya paling hangat untuk bumi.

TING

Bunyi ponsel Gista.

Gista yang mendengar itu mengerjapkan matanya lalu meraih handpone yang berada di atas meja nakasnya kemudian membacanya.

Alex
Gis, gue mau ngomong penting hari ini lo ada waktu?

jam berapa?

Alex
sore gue jemput

oke

Alex tersenyum membaca balasan Gista. Gista benar-benar menepati janjinya.

*************

Jam menunjukan pukul 13.00 wib siang.

Setelah menonton drama korea hingga episode 16 Gista berjalan menuju meja riasnya.

Gista meraih masker wajah alpukat lalu memakainya di wajahnya terasa dingin dan fresh.

Sambil menunggu masker kering Gista menonton tv.

Setelah menunggu 20 menit, masker Gista sudah kering. Gista berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya mandi.

Sehabis mandi.

Gista mengeringkan rambutnya lalu mengenakan baju dress selutut kemudian memoles wajahnya dengan make up senatural mungkin.

ting tong

Suara bel apartemen Gista berbunyi.

pasti Alex batin Gista

Gista melangkah menuju pintu lalu membukanya.

"Lo cantik gis." Ucap Alex terpanah melihat Gista menggenakan dresss.

"Makasih." balas Gista lalu tersenyum.

"Yuk" ajak Alex lalu menggenggam pergelangan tangan Gista lembut menuju parkiran mobil.

Gista menurut saja ingin tahu maksud tujuan Alex membawa pergi.

Mobil melesat pergi menuju sebuah taman.

Sesampai di taman, Alex membawa Gista menuju tempat spesial.

Gista sungguh amat sangat kaget saat  melihat sebuah bunga mawar yang berbentuk love serta lampu-lampu yang menghiasi taman ini.

"Alex maksudnya apa ini?" Tanya Gista sungguh.

Alex bertekuk lutut di depan Gista lalu mengeluarkan kotak merah berisikan kalung berliontin kupu-kupu.

"Gis, mungkin lo udah tau perasaan gue dari awal. Gue sayang sama lo. Awalnya pertama kali gue ketemu lo gue penasaran dengan lo karena sifat lo yang tertutup. Tapi setelah gue mengenal lo ternyata lo cewek yang kuat lo selalu menutupi rasa sakit lo untuk kebahagian orang lain. Gue udah tau semuanya dari bokap lo Gis gue berbeda dari laki-laki di luar sana. Gue tulus sayang sama lo tapi itu semua ga terlihat di mata lo karena hati lo yang beku. Jujur gue belom pernah merasakan yang namanya jatuh cinta tapi setelah gue lihat lo jantung gue berdebar lebih cepat dari biasanya. Gue ga mau berucap kata janji tapi gue akan berusaha semaksimal mungkin untuk bahagiakan lo dan jadi sayap pelindung lo, will you be my girl friend?." Ucap Alex lalu tersenyum cerah.

Tubuh Gista mematung seketika bagaimana ini?.

Ia trauma dengan pria namun apa salahnya mencoba membuka hati karena tak semua lelaki sama? Ya kan?

Gista meneteskan air matanya melihat kesungguhan Alex memperjuangkannya "Yess, i will." Ucap Gista.

Alex tersenyum senang lalu memasangkan kalung berliontin kupu-kupu pada Gista.

"Makasih udah kasih kesempatan untuk aku." Ujar Alex lalu memeluk Gista erat. Gista membalas pelukan Alex erat menangis di bidang dada Alex.

"Jangan pernah tinggalin aku untuk perempuan lain, aku trauma." Ucap Gista sendu.

"Enggak Gis, apa yang aku genggam itu ga akan pernah aku lepas. Aku janji Gis aku bukan seperti mantan kamu. Mana mungkin aku menduakan kamu secara hatiku sepenuhnya terisisi oleh mu bisa gila aku tanpa kamu." Bisik Alex di sensual Gista.

"Kok kamu tau?." Tanya Gista masih di dalam dekapan Alex.

"Aku tebak aja." Jawab Alex asal lalu terkekeh.

"Tebakan kamu benar, terima kasih juga Alex untuk semua kebaikan kamu, i love you." Ucap Gista lalu membenamkan wajahnya di bidang dada Alex, pipinya merah merona.

"Kamu udah sayang aku hm?" bisik Alex, Gista menggangukan kepalanya.

"Aku juga sayang sama kamu." Ucap Alex sambil menghusap kepala Gista lembut.

Gista melepaskan pelukan mengalihkan wajahnya pada alex.

"Kenapa hm?" Tanya Alex.

"Sana jauh-jauh." Jawab Gista membuat Alex binggung.

Dengan cepat Alex menggendong tubuh Gista dengan ala bride style lalu memutar-mutarkan tubuhnya.

"Alex turunin!" Teriak Gista.

"Oh jadi pipi kamu bulshing tadi hahahahahhahah gemesh banget sih Gis." tawa Alex pecah.

Gista hanya dapat menyembunyikan wajahnya di balik bidang dada Alex.

Ia malu!.

Alex melangkah menuju parkiran mobil, Gista mengalungkan tangannya di leher Alex.

Sepanjang perjalanan pulang, Alex tak berhenti tersenyum penantian dan usahanya berahkir indah.

*********************

duh kalo orang kasamaran emg beda yaa dunia serasa milik berdua yang lain ngontrak wkwk

author mah apa atuh, yang ga pernah pacaran, yah kan curhat:)

Jgn lupa vote and commet guys maaci 🥰🤎

SECRET GIRL [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang