16. Mencari tahu

50.5K 969 35
                                    

Dipublikasikan pada 8 Juli 2020

~ Happy reading gaes ~

Kini mereka berdua sedang di dalam pesta, setelah drama yang di lakukan oleh kedua insan itu di taman tadi.

"Sayang, Aku mau datangin Kenny dulu ya?".

"Iyaa". Endhys merasa merona setelah mendengar panggilan sayang dari mulut Pria itu.

Panggilan itu bukan panggil mesum atau apa pun tetapi merupakan panggilan dari rasa dalam hati nya itu.

Endhys memang mengakui Farel telah mencintai nya tetapi untuk sekarang ia belum bisa membalas nya, Kan Cinta tidak bisa di paksakan?

Biarkanlah Cinta itu datang sendiri nya kepada Endhys.

***

Farel's point of view

Aku yang selalu bertanya-bertanya darimana kah Wanita ular itu berasal? Ya aku akui ini merupakan pertemuan yang sangat mengejutkan bagiku.

Aku pamit terlebih dahulu kepada gadis kecil ku ini. Aku menemui Kenny teman lama ku dan bertanya kepadanya. Ku lihat dia sedang bersantai-santai saja sambil minum.

Bukan minuman alkohol kok, Kenny orang nya tidak suka minum alkohol di acara ulang tahun nya.

"Ken". Bisik Ku kepadanya di tengah suara keramaian di ruangan ini.

"Ada apa Rel?". Tanya nya.

"Sini, ikut gw sebentar". Kenny pun menurut dan mengikuti ku pada akhirnya.

Aku mengajaknya ruangan pribadi yang telah di siapkan di gedung ini.

"Kenapa sih?". Tanya Kenny.

"Eh, elo ngundang si wanita Ular itu?".

"Maksud nya, si Josephine itu?".

"Iya lah bege, siapa lagi kalo bukan dia anjir". Kesal ku.

"Lah dia di sini? Gue gak tahu tuh? Gue kan gak ada ngundang dia padahal".

"Terus kenapa dia bisa di sini coba?". tanya ku.

"Hmmm, aneh banget, mungkin dia ikut orang kali?".

"Tapi yang loe undang ke pesta ini kenal semuanya kan?".

"Iya dong".

"Ini buat gw takut".

"Why?".

"Gue kan tahu sifat si wanita ular itu, kalo dia itu kek nya ambisi banget miliki gue, gue takut nya nanti sama Endhys nanti, ada apa-apa lagi".

"Oh, Astaga! Gue kelupaan anjir, Endhys kan gue tinggal sendiri". Ucapku kelupaan dan menepuk dahi.

"Gak apa-apa, di sini aman kok".

Aku hanya mengangguk kepalanya tanda mengerti.

"Ya udah, biar gue suruh anak buah gw selidiki".

"Thanks, Bro". Aku pun memeluk nya dengan gaya lelaki.

"Yoi, sana gih, pacar loe nanti kenapa-kenapa lagi".

"Bukannya elo tadi bilang di sini aman? Gimana sih?". Tanyaku menaikkan alis sebelah.

"Biar jaga-jaga haha".

Kami berdua hanya terkekeh.

"Ken, gue balik dulu".

"Siap".

Aku pamit kepada Kenny dan keluar dari ruangan itu.

***

You Are My Girl 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang