Part 3. Raina You in Danger

22 1 0
                                    

[Follow dulu sebelum membaca]

Raina menatap pantulannya di cermin, Ia sama sekali tidak terganggu dan tidak keberatan menggunakan atribut seperti ini. Ia hanya merasa jengah ketika mendapati tatapan-tatapan tak menyenangkan dari para murid di sekolah barunya.

Raina melangkahkan kakinya ke luar kamar, Ia melirik ke arah dapur melihat aktivitas yang dilakukan adiknya.

"Kak lo nggak sarapan?"Tanya reino adik Raina.

"Otw"Ucap Raina
Reino hanya mengangguk.

Seperti biasa mereka sarapan hanya dengan roti tawar dan selai cokelat yang selalu menemani mereka berdua tiap pagi.

Setelah selesai sarapan keduanya bergegas keluar apartemen menuju basement.

"Kak gue anterin ya?"Tawar Reino.
Raina mengangguk.

Reino pergi ke basement untuk mengambil mobilnya. Stelah itu Ia menyuruh Raina untuk masuk.

Raina segera masuk ke dalam mobil Reino dan mereka berdua melesat meninggalkan area apartemen.

"Gimana sekolah?"Tanya Raina.

"Baik"Balas Reino, Raina hanya ber oh ria.

Reino melirik Raina sekilas "Kak, lo sampai kapan mau gini terus?" Tanya Reino, Matanya terus fokus pada jalanan di depan.

Ia sebenarnya tak ingin kakaknya menjadi seperti Raina yang sekarang, Ia ingin kakaknya yang dulu kembali.

Raut wajah Raina seketika berubah "I don't Know" Balas Raina.

Reino menghembuskan nafas kasar "Gue harap nggak lama ya? Gue nggak mau bang Rian lihat lo kayak gini"Ucap Reino.

"Ya"Balas Raina

Mobil Reino telah sampai di sekolah Raina, Raina pun berpamitan dan mobil Reino meninggalkan sekolah Raina.

"Cuih, dianterin siapa tuh nerd?"

"pacarnya kali HAHAHAHA"

"Pasti om-om HAHAHA"

Raina mengepalkan tangannya ketika mendengar tuturan salah satu siswi tadi yang mengatakan bahwa dirinya di antar om-om.

Jika sedang tidak di sekolah, Raina pastikan Ia sudah meng-Smackdown Siswi tersebut.
Raina mencoba untuk tidak memperdulikannya.

Ia pun masuk ke kelasnya dan seperti biasa Ia menyumpal earphone di kedua telinganya dan membaca novel kesayangannya.

"Good mowning Rena"Sapa Dea yang terlihat ceria.

Raina menoleh sekilas "Morning" Balas Raina singkat.

Dea tersenyum tipis menanggapi Raina, Ia sudah terbiasa diperlakukan seperti ini sama Raina. Ia tau Raina tidak seperti itu orangnya, Dea juga tau alasan dari semua yang Raina lakukan sekarang.

Dea mendekat ke arah Raina "Eh, eh lo tau gak Ren?" Tanya Dea.

Dengan polosnya Raina menggeleng.

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang