Part 14. Markas

20 2 0
                                    

[Follow dulu sebelum membaca]

Drtt Drtt

Angkasa menautkan Alisnya. Kenapa Dea menelfonnya?

"Hm"

"Halo, gue butuh bantuan lo"

"For what?"

"Raina nggak ada, Raina menghilang"

"apa?!Gimana bisa?"

"Ya gue nggak tau"

"Gue ke tempat lo"

"Iya ke sini cepetan"

Tut

Panggilan diakhiri sepihak oleh Angkasa

Angkasa panik. Namun, Ia berusaha untuk tetap tenang.

"Kenapa Sa?" Tanya Nathan. Pasalnya dari tadi Ia memperhatikan Angkasa berbicara dengan orang di seberang sana dan nampaknya Raut wajah Angkasa berbeda dari sebelumnya.

"Raina menghilang" Balas Angkasa singkat.

"Ha?/Apa?" Kaget semuanya.

Angkasa tak menanggapi keterkejutan sahabat-sahabatnya. Ia langsung berdiri dan bergegas menuju ke tempat Dea.

"Sa tunggu elah" Ujar Bima.

Mereka kemudian berdiri dan menyusul Angkasa yang berjalan terburu-buru di depan sana.

"Raina mana?" Tanya Angkasa begitu bertemu dengan Dea yang sedang panik di depan toilet perempuan.

Dea menoleh karena mendengar suara Angkasa.

"Akhirnya lo dateng, gue nggak tau Raina kemana, gue udah cari ke semua tempat udah nanya ke semua orang tapi dia nggak ada"

"Huh huh Sa, gila lo jalan cepat banget" Keluh Sakti yang baru saja muncul bersama Nathan, Bima, Aran, dan Darel.

"emang benar Raina nggak ada?" Tanya Darel.

Dea mengangguk " Ia udah gue cari dari tadi tapi nggak ketemu"

"Kemana ya dia?"

"Lebih baik kita mencar carinya, pasti Raina masih ada di sekolah, mungkin aja dia lagi nyari baju extra kan?" Ujar Aran

"Bisa jadi sih, yaudah kita mencar sekarang" Ucap Dea.

Mereka mengangguk. Mereka pun berpencar untuk mencari Raina di sekolah.

Dea selalu bertanya kepada murid-murid yang Ia lewati dan semuanya tidak ada yang tau Raina di mana.

"Lo liat Raina nggak?"

"Nggak liat"

Dea menghampiri murid lain.

"Lihat Raina nggak?"

"nggak tuh"

"oh makasih ya"

"Al lihat Raina nggak?" Tanya Dea. Alando atau biasa dipanggil Al merupakan ketua osis di SMA Saturnus dan termasuk salah satu most wanted yang menjadi incaran para murid-murid perempuan.

"Nggak lihat, kenapa emang?"

"Raina nggak ada, dari tadi gue cariin tapi nggak ketemu-ketemu" Dea berujar panik.

Al menautkan alisnya.
"Udah tanya ke temen kelas?"

"udah, udah gue tanya tapi nggak ada yang tau"

"Lapor aja ke guru, nanti guru buat pengumuman" Usul Al

Dea nampak menimbang-nimbang.
"Astaga ia bener, yaudah thanks ya Al gue pergi dulu"

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang