Part 8. Si Pengendara

13 2 0
                                    

[Follow dulu sebelum membaca]

Raina melangkahkan kakinya di koridor kelas 11, seperti biasa tatapan-tatapan sinis dan tak suka Ia dapatkan dari Siswa-siswi yang berpapasan dengannya di koridor.
Raina bahkan sudah kebal atas tatapan-tatapan itu.

Raina dengan cepat melangkahkan kakinya menuju kelas. Ia tidak mendapati Dea di kelas itu artinya Dea belum datang.

Baru sempat Raina ingin memasang earphone di kedua telinganya, tiba-tiba tangan seseorang menghentikan aktivitasnya.

Raina terkejut dan menatap datar orang tersebut.

"Mau apa lo?" Tanya Raina dingin.

"Istirahat, kantin"Ucap Orang itu.

"Nope!"

"Ck, lo lupa?"

Raina memejamkan matanya sebentar, Ia bahkan lupa bahwa sekarang dirinya berstatus sebagai babu nya Angkasa.

"Nggak" Balas Raina.

Seluruh murid yang sudah ada di kelas Raina memekik tertahan melihat Angkasa di kelas mereka. Lain halnya dengan Raina, Ia hanya bisa menahan kekesalannya melihat Angkasa yang seenaknya saja.

"Gue tunggu" Setelah mengatakan itu Angkasa berlalu meninggalkan kelas Raina, tak lupa dengan teman-teman Angkasa yang selalu mengikutinya.

Semua kaum hawa di kelas Raina menatap kepergian Angkasa dan teman-temannya kagum dan heboh. Raina memutar bola mata malas melihat mereka.

Teman sekelas Raina mulai berbisik-bisik tapi masih bisa di dengar Raina.

"Angkasa ngapain samperin si nerd sih?"

"Seharusnya kan gue yang disamperin"

"Sok iye deh tu nerd"

"Cantikan juga gue"

Raina hanya memasang wajah datarnya saja.

"Wah rame-rame ada apa nih?" Cerocos Dea yang baru saja masuk ke kelas.

"Itu si Angkasa tadi datang kemari" Ucap Tika salah satu siswi di kelas mereka.

"Oh kirain apaan"Balas Dea.

Dea langsung mendudukan dirinya disamping Raina.

"Angkasa pasti kemari nyamperin lo kan?" Tanya Dea.

Raina mengangguk.

"Dah gue duga sih" Ucap Dea.

"hm"

"Lo nggak di apa-apain kan Ren?" Tanya Dea.

"Enggak"

"Baguslah"

Setelah itu bel masuk berbunyi dan pelajaran di mulai.

Bu Eka selaku guru mata pelajaran Fisika memasuki kelas mereka.

"Selamat pagi anak-anak" Sapa bu Eka.

"Selamat pagi bu" Serentak satu kelas.

"Hari ini kita akan mengadakan ulangan harian, jadi silahkan simpan buku kalian dan tidak ada yang boleh menyontek" Jelas bu Eka.

Semua siswa nampak memasang raut wajah tegang dan kecewa. Terkecuali Raina, Ia memang sudah belajar dari jauh-jauh hari dan dasarnya saja memang Raina yang sudah pintar jadi Dia bersikap biasa-biasa saja.

"Yah bu ditunda dulu lah bu" Seru Tian

"Iya bu Minggu depan aja ya bu, belum belajar ini" Timpal Aldi.

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang