Part 12. Queen Of Racing

21 2 0
                                    

[Follow dulu sebelum membaca]

Seorang laki-laki terlihat sedang sibuk dengan banyak berkas di hadapannya.

"Tinggal beberapa bulan lagi dan aku akan kembali" Gumam laki-laki itu sambil tersenyum.

Ia mengambil sebuah bingkai foto dan memandangnya lekat-lekat.

"I miss you guys" Ia mengusap-usap foto tersebut. Di foto itu, terlihat seorang anak perempuan yang sedang tersenyum lebar dan dua orang lelaki di sebelahnya sedang memeluk anak perempuan itu.

Laki-laki itu kemudian meletakkan kembali bingkai foto itu di meja kerjanya dan mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

.

Saat ini Raina sedang berada di kantin bersama Dea. Bel istirahat telah berbunyi beberapa menit yang lalu.

"Oh ya Ren kaka lo nggak ada rencana balik Indo?" Tanya Dea sambil memasukkan sesendok nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Gue nggak tau" Balas Raina.

"Udah berapa tahun ya kaka lo di luar negeri?"

"Tiga atau empat maybe"

Dea mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.

Sedangkan di ujung sebelah sana tepatnya di pojok kantin Angkasa dkk tengah menikmati makanan mereka. oh bukan Angkasa, lebih tepatnya hanya teman-teman Angkasa yang menikmati makanan mereka. Sedangkan Angkasa Ia hanya sibuk dengan ponselnya saja.

"Kalau dilihat-lihat si nerd kok mirip Agatha ya?" Ujar Darel, membuat mereka menatapnya.

"Uhuk uhuk"

"Lo kenapa Than? tersedak?"Tanya Bima

Nathan meminum minumannya hingga tandas dan menggeleng.

"Oalah kirain lo tersedak"

"Ngasal lo Rel mana ada sih mirip? si Agatha yang cantik gitu mana mirip sama si nerd?" Bantah Sakti.

"Ya itu kan in my opinion" Cibir Darel.

"Hilih,ngaco lo" Ujar Bima.

"Gue stuju sama Darel" Timpal Aran.

Mereka semua menatap Aran. Aran menaikkan satu alisnya.

Ia mendengus "Apa?"

"Fix Ran lu udah ketularan greseknya Darel" Ujar Sakti sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Apa lu bilang?lu kali yang otaknya udah lama gresek" Balas Darel tak mau kalah.

"Ya masa sih si nerd mirip sama Agatha?jelas jelas beda banget" Tambah Sakti

"Udah deh, ngapain jadi berdebat tentang si nerd sama Agatha sih? Jelas-jelas Agatha sama nerd itu dua orang yang berbeda. Ya mungkin cuma mirip aja kan?" Bima menengahi perdebatan.

Sakti bertepuk tangan "Beuh tumben lu bijak Bim" Ucap Sakti.

Bima melempar Sakti yang duduk di hadapannya menggunakan sedotan yang Ia pakai saat meminum susu ultramilk cokelat.

Sakti mendelik karena sedotan itu tepat terkena di wajahnya.

"Anjim bekas iler lu kena muka gue" Cibir Sakti.

"Bodo amat Sak bodo amat"

"Kalian berantem mulu, hati-hati lo ntar jadi su-"

"Shut up Rel"Kompak Sakti dan Bima.

"Hahahaha"

Angkasa dan Nathan hanya melihat perdebatan mereka. Tapi sebenarnya mereka sedang memikirkan sesuatu.

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang