Part 11. Atalia

14 1 0
                                    

[Follow dulu sebelum membaca:)]

Setelah pulang dari markas besar Galaksi, kini Angkasa membawa Raina entah kemana.

Raina melirik jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 17:05. Ia merutuki Angkasa dalam hati, Ia langsung memikirkan adiknya Reino. Ia tau pasti Reino saat ini sedang kawatir padanya.

Angkasa memasuki halaman sebuah rumah besar bertingkat dua dengan dihiasi cat berwarna Putih abu-abu di setiap dindingnya.

Raina bingung kenapa Angkasa membawanya kemari, dan lagi ini rumah siapa?Raina membatin

"Turun" perintah Angkasa.

Angkasa tak mendengar suara pintu dibuka. Ia langsung menoleh ke arah Raina yang ternyata sedang termenung.

Angkasa kemudian mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Raina membuat Raina tersadar dari lamunannya.

"Eh"

"Turun" Perintah Angkasa lagi.

Raina mengangguk dan langsung turun dari mobil Angkasa.

Angkasa pun juga turun dan berjalan menuju pintu utama, melihat hal itu Raina segera mengekori Angkasa dari belakang.

Angkasa membuka pintu utama, dan terlihatlah seisi rumah yang terlihat sangat mewah bagaikan istana itu. kerlap-kerlip hiasan di dalam ruang tamu yang begitu luas menyambut penglihatan Raina. Raina menatap seisi rumah, sesekali Ia melihat ada banyak batu kristal yang menghiasi ruang tamu itu.

Angkasa melangkahkan kakinya masuk dan menyuruh Raina untuk mengikutinya.

"Angkasa pulang" Ucap Angkasa saat telah masuk di dalam rumah tersebut.

"Eh Aden sudah pulang?" Tanya seorang wanita paruh baya yang memakai seragam kusus ART, Raina langsung menyimpulkan kalau wanita itu adalah pembantu di rumah ini.

Angkasa hanya mengangguk.

"Atalia mana?" Tanya Angkasa.

"Non Lia ada di kamarnya den, mau bibi pangilkan?"

"Iya bi, suruh turun"

"Sebentar den bibi pangilkan dulu" Bibi pamit dan langsung menuju kamar Atalia yang berada di lantai 2.

Angkasa hanya mengangguk dan menatap Raina.

"Duduk di situ" Titah Angkasa.

Raina mengangguk.

Angkasa pergi meninggalkan Raina sendiri.
Raina menatap Angkasa yang menuju ke lantai atas, Raina tau Angkasa pasti akan menuju kamarnya.

Agak lama Raina menunggu dan munculah seorang gadis cantik di hadapannya.

"Loh? kaka kenapa bisa ada di sini?" Tanya seorang gadis membuat Raina kaget. Pasalnya Ia tidak tahu kalau di hadapannya sudah ada orang.

"Eh"

"Kaka ini kaka yang waktu itu kan?" Tanya gadis di hadapannya.

Gadis itu duduk di samping Raina. Raina masih mengingat-ingat sesuatu.

"Kaka lupa?"

Raina mengangguk kikuk.

"Aku ketemu kaka di cafe Lamber waktu itu" Ucap gadis itu sambil mengembangkan senyumnya.

Raina mengingat-ngingat lagi, dan ternyata benar. Gadis di hadapannya ini adalah gadis yang waktu itu memuji Raina dengan mengatakan bahwa Raina itu cantik.

"Iya sudah ingat" Balas Raina sambil tersenyum tipis.

"Kaka kesini sama ka-" Ucapan gadis itu terpotong karena Angkasa datang menghampiri keduanya.

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang