11. A struggle

681 173 167
                                    

Hey! Makasi ya udah mampir sampe sini🥺jangan lupa tinggalkan bintangnya-!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hey! Makasi ya udah mampir sampe sini🥺
jangan lupa tinggalkan bintangnya-!


-o0o-



"Sumpah dah, berat banget nih buku-buku"
aku sedang membawa beberapa buku suruhan dari Pak Taehyung untuk dibawa ke ruang perpustakaan sekolah. Ruangan itu ada di sebelah ruang IPS 1. Aku berjalan dari ruang guru yang jaraknya puluhan meter.

Ya karena aku tidak mau durhaka dengan guru, aku pasrah saja untuk bantu membawa tumpukan buku ini. Tak lupa dengan tas laptop pak Taehyung yang dititipkan padaku untuk dibawa ke ruangannya yang kebetulan ada di perpustakaan. Mungkin saja tanganku akan keram setelah ini.

Brukk..

"Aduh isi acara jatuh lagi" kataku kesal. Banyak buku bawaanku yang berceceran di lantai koridor, padahal banyak siswa yang lalu lalang tapi mereka tidak mempedulikanku sama sekali.

"Makanya bawa tu pelan-pelan jangan cepet-cepet kayak dikejar bebek"
Sepertinya aku tau siapa gerangan yang ada di depanku.

"Nuna...nuna...rajin banget bawa beginian segala"
Aku mendongakkan kepalaku yang sejak tadi menunduk ke si empu yang berbicara. Ya siapa lagi kalau bukan si Nana yang bicara.

Ternyata Renjun dan Jaemin membantuku mengambil buku-buku yang berserakan.

"What's wrong with you nana? Why you call me 'nuna' now?"

"Biasalah Zhen, si Jaemin lagi baperan" kata Renjun sambil mengernyitkan alisnya ke arah Jaemin.

"Biasalah Zhen, si Jaemin lagi baperan" kata Renjun sambil mengernyitkan alisnya ke arah Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aduh nuna, aku nggak ngerti kamu ngomong apa!?" kata Jaemin bingung dengan logat bakunya. Ia menggaruk pelipisnya karena berusaha mencerna kalimatku.

"Hedehh" kataku sambil menepukkan telapak tangan pada dahiku karena heran.

"Hehehe, kan gue ga ngerti bahasa Inggris" seperti biasa nana memperlihatkan gigi kelincinya. Aku dan Renjun hanya bisa saling melempar tatapan kemudian lanjut mengambil buku.

Cold destiny [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang