15. Planing

555 151 120
                                    

Jangan lupa tinggalkan bintang-!🥺happy reading guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalkan bintang-!🥺
happy reading guys



>>>



"Ohh jadi gini rumpian lo semua ha!?"

Chenle dengan gerakan kasar berdiri dari duduknya.

"Lo ga usah ikut campur" kata dingin Chenle begitu membuat suasana menjadi tegang.

"Chan, kita bener-bener ga mau ada keributan. Mendingan lo pergi, sebelum-" kata Renjun terpotong.

"Lo ga usah ngatur-ngatur ya!" katanya menunjuk Renjun dengan amarah.

Lalu ia beralih menatap lelaki bermarga Zhong dihadapannya dengan tatapan tajam.

Tangan Haechan melayang, memberi aba-aba untuk menampar Chenle. Secepatnya ku tepis tangannya itu.

"Mendingan lo pergi Chan, jangan buat keributan disini!" penekanan tinggi keluar dari kata-kataku.

"Oh jadi lo bela-in sultan ga tau diri ini!?"

"Haechan! Jaga omongan lo!" kataku sambil mengangkat telunjuk di depan wajahnya.

"Udah Zhen, udah" Renjun menepuk bahuku dari samping.

Detik ini. Pertama kali aku se-marah ini dengan anak laki-laki, apalagi dia adalah orang yang ku benci, Haechan.

"Udahlah gue mau pergi, ga ada gunanya juga ngomong sama orang ga tau diri kayak kalian semua" katanya sambil memutar matanya disertai smirk yang begitu menjengkelkan.

Setelah berbalik dan berjalan beberapa langkah, Haechan kembali berbalik dan menatap Riyun.

"Bagus Riyun. Lo udah berani ninggalin gue. Dan milih temenan ama orang ga jelas kayak mereka" ejeknya kemudian melanjutkan langkah untuk keluar.

Dengan tajam, Chenle menatap kepergian Haechan. Begitupun aku dan yang lain.

Aku kemudian beralih melihat Riyun. Dia terbenam dengan wajah yang sedikit tertunduk dan diam.

"Ngomong-ngomong ni, Le, Lo jadi mau ngajak kita jalan-jalan?" kata Jaemin.

"Ahh lo gimana sih. Liat tuh si Riyun, masak dia lagi sedih gitu lo masih nyempetin nanya begituan?" kata Renjun heran.

"Ya kan gue niatnya mau nyairin suasana. Gimana si" kesal Jaemin.

"Ahh udahlah" Renjun memilih melanjutkan makannya dibanding beradu mulut dengan Jaemin.

Cold destiny [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang